Epidemiologi Necrotizing Fasciitis
Menurut data epidemiologi, necrotizing fasciitis merupakan penyakit yang cukup jarang terjadi, yakni dengan insiden sekitar 0,4 per 100.000 populasi. Mortalitas pasien yang mengalami necrotizing fasciitis masih tinggi meskipun telah ada perkembangan dalam penatalaksanaan penyakit, yaitu 20–80%.
Global
Kasus necrotizing fasciitis cukup jarang terjadi, dengan estimasi insiden sekitar 0,4 per 100.000 populasi. Namun, karena sulitnya diagnosis dan kurangnya pelaporan, angka sesungguhnya diperkirakan lebih besar. Dalam berbagai studi, insiden necrotizing fasciitis ditemukan lebih tinggi pada laki-laki daripada perempuan.[2,3,9-12]
Pada suatu studi yang dilakukan di Thailand, ada 90.683 kasus dalam 4 tahun, dengan lokasi infeksi terbanyak pada pergelangan kaki dan kaki. Studi lain di Korea Selatan menemukan insiden necrotizing fasciitis sebesar 0,86 per 100.000 populasi, di mana insiden meningkat seiring dengan pertambahan usia. Insiden lebih tinggi 2,5 kali lipat pada laki-laki daripada perempuan.[2,3,9-12]
Indonesia
Saat ini belum ada data epidemiologi necrotizing fasciitis di Indonesia.
Mortalitas
Mortalitas necrotizing fasciitis dilaporkan tinggi, yakni bervariasi antara 20% hingga 80%. Mortalitas dipengaruhi oleh jenis patogen, karakteristik pasien, lokasi infeksi, dan waktu dimulainya terapi. Adanya penyakit komorbid, termasuk kelainan fungsi ginjal dan hati, meningkatkan risiko mortalitas. Selain itu, adanya komplikasi berupa septikemia, komplikasi pernapasan, dan gagal ginjal akut juga menjadi prediktor mortalitas pada necrotizing fasciitis.[2,3,9]