Epidemiologi Salmonellosis
Data epidemiologi menunjukkan bahwa salmonellosis lebih banyak terjadi pada anak balita, lansia, dan pasien imunokompromais. Data epidemiologi salmonellosis di Indonesia masih belum jelas.[1-3]
Global
Secara global, diperkirakan terdapat 153 juta kasus gastroenteritis akibat Salmonella setiap tahunnya. Pada pelancong, kasus salmonellosis ditemukan berisiko paling tinggi pada mereka yang berkunjung ke benua Afrika, dengan angka insidensi 25,8 kasus per 100.000 pengunjung. Sementara itu, pada populasi yang berkunjung ke benua Asia, didapatkan angka insidensi sebesar 5,8 kasus per 100.000 pengunjung.[8]
Di Amerika Serikat, diperkirakan terdapat 1,35 juta kasus salmonellosis setiap tahunnya, dengan angka insidensi sebesar 15,2 kasus per 100.000 penduduk.[1]
Indonesia
Data terkait angka kejadian salmonellosis di Indonesia belum tersedia. Hal ini mungkin terjadi karena salmonellosis merupakan penyakit yang bersifat swasirna, sehingga penderitanya bisa saja tidak datang ke fasilitas kesehatan untuk memeriksakan diri lebih lanjut.[1]
Akan tetapi, sebuah penelitian menyatakan adanya positivity rate salmonellosis sebesar 27,5% dan 11,7% pada anak dan dewasa yang mengalami bakteremia di beberapa rumah sakit di Indonesia, Thailand, dan Vietnam.[2]
Mortalitas
Angka mortalitas akibat salmonellosis secara global mencapai 57.000 kematian setiap tahunnya. Di Amerika Serikat, angka mortalitas mencapai 420 kematian per tahun. Mortalitas sebagian besar disebabkan oleh komplikasi maupun infeksi invasif dari bakteri Salmonella, termasuk bakteremia, osteomyelitis, dan meningitis.[1-3,6]