Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Demam Tifoid yogi 2023-08-15T14:51:27+07:00 2023-08-15T14:51:27+07:00
Demam Tifoid
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription Alomedika

Pendahuluan Demam Tifoid

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Demam tifoid adalah penyakit bakterial sistemik dengan karakteristik utama berupa demam dengan pola khas "step-ladder" disertai manifestasi gastrointestinal yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi. Demam tifoid adalah penyakit yang menular dengan jalur fekal-oral.[1]

Bakteri salmonella serotipe lain, yaitu Salmonella paratyphi (tipe A, B dan C) juga dapat menyebabkan manifestasi klinis demam mirip demam tifoid yang dikenal dengan istilah demam paratifoid. Secara klinis demam paratifoid tidak dapat dibedakan dengan demam tifoid, tetapi umumnya demam paratifoid memiliki gambaran klinis yang lebih ringan. Kedua penyakit ini biasa disebut dengan istilah “demam enterik”.[1,2]

demam tifoid, typhoid fever, enteric fever, demam enterik, infeksi saluran cerna, tata laksana tifoid, tata laksana demam tifoid, diagnosis tifoid, diagnosis demam tifoid, terapi tifoid, terapi demam tifoid, manajemen demam tifoid, alomedika

Gambar 1. Salmonella typhi. Sumber: Archer J, CDC, 2013.

Demam tifoid merupakan salah satu penyakit penyebab mortalitas dan morbiditas tertinggi di daerah pemukiman padat penduduk dengan sanitasi yang buruk. Diagnosis tifoid ditegakkan dengan pemeriksaan kultur darah. Anamnesis meliputi riwayat bepergian ke daerah endemik demam tifoid, tinggal di daerah padat penduduk dan sulit air bersih. Pemeriksaan fisik secara umum sulit membedakan demam tifoid dengan penyakit lainnya.[1,3]

Saat ini penatalaksanaan utama demam tifoid adalah terapi antibiotik yang disesuaikan dengan profil resistensi antibiotik untuk setiap daerah endemik, di mana dapat sangat berbeda untuk masing-masing daerah. Secara umum, terapi empiris utama pada demam tifoid pasien dewasa adalah antibiotik golongan fluorokuinolon, seperti ciprofloxacin dan chloramphenicol untuk pasien anak-anak.[1,4,5]

Prognosis demam tifoid saat ini telah jauh lebih baik sejak pengenalan terapi antibiotik sebagai lini utama penatalaksanaan demam tifoid yang secara signifikan menurunkan mortalitas dan morbiditas demam tifoid. Akan tetapi, saat ini dunia kembali mengalami permasalahan baru dalam terapi demam tifoid, yaitu munculnya bakteri salmonella resisten obat.[1]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Bhandari J, Thada PK, DeVos E. Typhoid Fever. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557513/
2. Center for Disease Control and Prevention (CDC). Typhoid Fever and Paratyphoid Fever. 2023. https://www.cdc.gov/typhoid-fever/health-professional.html
3. Hartanto, Darius. Diagnosis dan Tatalaksana Demam Tifoid pada Dewasa. CDK-292/ vol. 48 no. 1 th. 2021. http://www.cdkjournal.com/index.php/CDK/article/view/1255
4. Muresu,Narcisa et al. Travel-Related Typhoid Fever: Narrative Review of the Scientific Literature. Int J Environ Res Public Health. 2020 Jan; 17(2): 615. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7013505/
5. Dasopang, Eva Sartika et al. Comparative Effectiveness Study of Chloramphenicol and Ceftriaxone in the Treatment of Typhoid Fever in Children Admitted to Putri Hijau Kesdam I/Bb Hospital Medan. Open Access Maced J Med Sci. 2019 Nov 30; 7(22): 3847–3851. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7048335/

Patofisiologi Demam Tifoid

Artikel Terkait

  • Akurasi Tes Widal dan Tubex untuk Diagnosis Tifoid
    Akurasi Tes Widal dan Tubex untuk Diagnosis Tifoid
  • Akurasi Pengukuran Suhu Tubuh
    Akurasi Pengukuran Suhu Tubuh
  • Perbandingan Jenis-Jenis Termometer
    Perbandingan Jenis-Jenis Termometer
  • Tes Widal Sebagai Pemeriksaan Awal Demam Tifoid: Masihkan Bermanfaat?
    Tes Widal Sebagai Pemeriksaan Awal Demam Tifoid: Masihkan Bermanfaat?
  • Demam pada Anak (1–5 Tahun) – Panduan E-Prescription Alomedika
    Demam pada Anak (1–5 Tahun) – Panduan E-Prescription Alomedika

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 29 April 2025, 00:57
Apa diet yang tepat untuk pasien tifoid dengan gejala konstipasi?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin bertanya. Untuk pasien demam tifoid dengan gejala konstipasi, diet seperti apa yang dianjurkan ya dok? Apakah tetap dianjurkan untuk diet...
Anonymous
Dibalas 23 Januari 2025, 10:07
Netrofil Limfosit rasio (NRL) tinggi dan leukositosis pada pasien panas 2 hari
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter...Mau coba sharing kasus ya dokWanita 27 tahun belum menikah panas 2 hari dg tenggorokan sakit dan agak pusing , perut tak enak rasanya bukan...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 28 Januari 2025, 08:51
Cegah dan Atasi Dehidrasi akibat Demam dengan Cairan Oral Isotonik
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
3 Balasan
ALO Dokter.Dehidrasi yang tidak ditangani dengan optimal dapat menyebabkan komplikasi klinis, sehingga dehidrasi wajib untuk dicegah. Penyebab dehidrasi di...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.