Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis Demam Tifoid yogi 2023-08-15T15:04:10+07:00 2023-08-15T15:04:10+07:00
Demam Tifoid
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription Alomedika

Prognosis Demam Tifoid

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Prognosis demam tifoid biasanya lebih baik dengan terapi definitif, yaitu antibiotik untuk Salmonella typhi. Di Indonesia, case fatality rate untuk infeksi tifoid mencapai 1,25%. Bila tidak menerima terapi yang adekuat, dapat terjadi berbagai komplikasi berat pada pasien demam tifoid, seperti perforasi saluran cerna, pneumonia dan ensefalitis.[1,18,23]

Komplikasi

Demam tifoid bila tidak ditangani secara tepat, akan mengalami komplikasi, di mana yang paling sering adalah sistem gastrointestinal. Contoh komplikasi sistem gastrointestinal antara lain adalah obstruksi lumen usus, disentri dan konstipasi. Pada kasus berat dapat terjadi ulserasi dan perdarahan. Selanjutnya setelah terjadi ulserasi, ileum dapat mengalami perforasi.[1,17]

Berdasarkan studi, perforasi saluran cerna merupakan komplikasi utama penyebab mortalitas pada demam tifoid terutama di negara Afrika. Sebanyak 1 dari 5 pasien dengan komplikasi perforasi saluran cerna mengalami kematian.[1,17]

Komplikasi lainnya untuk demam tifoid adalah septikemia yang dapat berkembang menjadi kegagalan multiorgan luas. Komplikasi pada organ hepar dapat terjadi komplikasi berupa hepatitis, abses hepar dan lien.[1]

Komplikasi di sistem saraf pusat pada demam tifoid adalah ensefalopati dengan mortalitas hingga 55%. Komplikasi sistem saraf pusat lainnya adalah gangguan tidur, psikotik akut, myelitis, meningitis, rigiditas otot, dan defisit neurologis fokal. Komplikasi sistem pernapasan antara lain pneumonia (jarang), abses paru, empyema, dan pembentukan fistula bronkopleural.[1]

Prognosis

Saat ini prognosis demam tifoid telah jauh membaik setelah penemuan antibiotik sebagai terapi definitif demam tifoid. Meski demikian, hingga saat ini demam tifoid masih menjadi beban mortalitas dan morbiditas mayor pada negara di daerah Asia Selatan dan Afrika. Mortalitas global demam tifoid saat ini kurang dari 1%.[1]

Salah satu penyebab utama luaran yang buruk pada pasien demam tifoid adalah keterlambatan penanganan karena sering tidak terdiagnosa akibat tersamarkan dengan kondisi medis lain. Pemberian antibiotik empiris yang tidak sesuai dengan profil sensitivitas strain salmonella setempat juga dapat berisiko luaran klinis yang buruk.[18]

Demam tifoid dapat berlanjut hingga minggu ke–3 dan 4 bila tidak mendapat terapi definitif yang sesuai. Pada kondisi ini, mortalitas berkisar antara 12% dan 30%. Relaps muncul pada 10% yang tidak diterapi dalam 1–3 minggu setelah fase penyembuhan penyakit, tetapi umumnya sakit yang diderita lebih ringan. Pasien tersebut selanjutnya dapat menjadi karier kronik, di mana feses dan urin pasien terkontaminasi bakteri salmonella yang dapat bertahan hingga lebih dari 1 tahun.[2]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Bhandari J, Thada PK, DeVos E. Typhoid Fever. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557513/
2. Center for Disease Control and Prevention (CDC). Typhoid Fever and Paratyphoid Fever. 2023. https://www.cdc.gov/typhoid-fever/health-professional.html
17. Marchello, Christian S. et al. Complications and mortality of typhoid fever: A global systematic review and meta-analysis. Journal of Infection. Volume 81, Issue 6, P902-910, December 01, 2020. https://www.journalofinfection.com/article/S0163-4453(20)30690-3/fulltext#seccesectitle0020
18. Crump, John A. Progress in Typhoid Fever Epidemiology. Clin Infect Dis. 2019 Feb 15; 68(Suppl 1): S4–S9. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6376096/
23. Rekomendasi IDAI mengenai Pemeriksaan Penunjang Diagnostik Demam Tifoid. No.: 018/Rek/PP IDAI/VII/2016, tentang Pemeriksaan Penunjang Diagnostik Demam Tifoid. https://spesialis1.ika.fk.unair.ac.id/wp-content/uploads/2017/03/Rekomendasi-IDAI-mengenai-Pemeriksaan-Penunjang-Diagnostik-Demam-Tifoid-1.pdf

Penatalaksanaan Demam Tifoid
Edukasi dan Promosi Kesehatan De...

Artikel Terkait

  • Akurasi Tes Widal dan Tubex untuk Diagnosis Tifoid
    Akurasi Tes Widal dan Tubex untuk Diagnosis Tifoid
  • Akurasi Pengukuran Suhu Tubuh
    Akurasi Pengukuran Suhu Tubuh
  • Perbandingan Jenis-Jenis Termometer
    Perbandingan Jenis-Jenis Termometer
  • Tes Widal Sebagai Pemeriksaan Awal Demam Tifoid: Masihkan Bermanfaat?
    Tes Widal Sebagai Pemeriksaan Awal Demam Tifoid: Masihkan Bermanfaat?
  • Kompres Dingin vs Panas untuk Menurunkan Demam Anak
    Kompres Dingin vs Panas untuk Menurunkan Demam Anak

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 06 Oktober 2025, 14:25
Apakah perlu penambahan antibiotik pada demam 39,4 dan Leukositosis pada pasien cacar air dewasa?
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter. Saya memiliki pasien laki-laki usia 31 tahun sudah 3 hari ini mengalami demam tinggi diatas 39 dengan keluhan ruam dan vesikel di seluruh tubuh...
dr. Vony Wirawati
Dibalas 28 September 2025, 23:40
Kekakuan seluruh tubuh disebabkan karena demam, bagaimana teorinya?
Oleh: dr. Vony Wirawati
4 Balasan
ALO Dokter. Izin bertanya sejawat dokter, Saya sebenarnya sudah 3x dapat kasus seperti ini. Px datang dengan kekakuan seluruh tubuh tidak bisa bergerak...
Anonymous
Dibalas 14 September 2025, 20:02
Demam diikuti muncul ruam merah pada pasien dewasa
Oleh: Anonymous
9 Balasan
alo dok, mau konsul pasien dewasa 50th dengan demam hari ke2. Saat demam hari kedua diikuti muncul ruam merah seperti dibawah ini. Awalnya dari tangan meluas...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.