Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Demam Tifoid yogi 2023-08-15T14:52:19+07:00 2023-08-15T14:52:19+07:00
Demam Tifoid
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription Alomedika

Patofisiologi Demam Tifoid

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Patofisiologi demam tifoid diawali dengan paparan Salmonella typhi yang menular secara fekal-oral. Patofisiologi bergantung pada virulensi, imunitas inang, dan load bakteri. Virulensi Salmonella typhi disebabkan karena bakteri ini dapat memproduksi toksin tifoid, antigen Vi (kapsul polisakarida), antigen liposakarida O, dan antigen flagellar H yang masing-masing memegang peran penting dalam proses infeksi inangnya yaitu manusia.[1]

Fungsi utama antigen Vi adalah sebagai agen antifagositik (mencegah fungsi fagosit makrofag), melindungi antigen O dari antibodi yang memberi resistensi serum. Antigen flagellar H merupakan anggota gerak bakteri dan melakukan perlekatan pada dinding mukosa usus yang selanjutnya membantu invasi bakteri ke dalam dinding mukosa usus. Bakteri ini mampu melewati lambung karena tahan terhadap suasana asam di lambung hingga pH 1,5. Masa inkubasi demam tifoid adalah 6–30 hari.[1,2,6]

Bakteremia Primer

Bakteri salmonella yang tiba di usus akan menginduksi proliferasi plak Payer dengan mendatangkan limfosit dan sel mononuklear yang pada tingkat lanjut akan menginduksi nekrosis jaringan usus dan berakhir dengan komplikasi ulserasi maupun perforasi usus.

Bakteri patogen mencapai sistem retikuloendotelial melalui jalur limfatik dan aliran darah. Selanjutnya bakteri menginfeksi berbagai organ tubuh lain, paling sering bakteri menginfeksi kandung kemih.[1,6]

Bakteremia fase awal (24–72 jam postinfeksi) akan bersifat asimptomatik dan transien karena bakteri akan di fagosit oleh makrofag dan monosit di sistem retikuloendotelial. Akan tetapi, bakteri tidak mati dan tetap berkembang di dalam sel makrofag, fase ini disebut dengan bakteremia primer. Bakteri salmonella akan terus merangsang makrofag untuk berkumpul sehingga dapat menjadi inang untuk berkembang biak.[1,6]

Patogen salmonella memiliki kemampuan untuk tetap bertumbuh didalam sel imun dan bermultiplikasi intrasel yang selanjutnya akan merangsang proses apoptosis makrofag, kembali memasuki sistem retikuloendotelial serta memasuki aliran darah, kondisi ini akan menyebabkan kondisi bakterimia secara terus-menerus selama beberapa hari yang disebut sebagai fase bakteremia sekunder.[1,6]

Bakteremia Sekunder

Pada fase bakteremia sekunder, pasien akan memanifestasikan berbagai gejala klinis demam tifoid yang tidak spesifik. Sebagai bakteri gram negatif, bakteri Salmonella typhi akan melepaskan endotoksin ke dalam aliran darah dalam jumlah besar yang menyebabkan hiperaktivitas vaskular dan pelepasan katekolamin yang menyebabkan nekrosis fokal dan perdarahan. Lipopolisakarida bakteri akan menginduksi reaksi mirip syok.[1,6]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Bhandari J, Thada PK, DeVos E. Typhoid Fever. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557513/
2. Center for Disease Control and Prevention (CDC). Typhoid Fever and Paratyphoid Fever. 2023. https://www.cdc.gov/typhoid-fever/health-professional.html
6. Brusch, John L Medscape. Typhoid Fever. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/231135-overview#showall

Pendahuluan Demam Tifoid
Etiologi Demam Tifoid

Artikel Terkait

  • Akurasi Tes Widal dan Tubex untuk Diagnosis Tifoid
    Akurasi Tes Widal dan Tubex untuk Diagnosis Tifoid
  • Akurasi Pengukuran Suhu Tubuh
    Akurasi Pengukuran Suhu Tubuh
  • Perbandingan Jenis-Jenis Termometer
    Perbandingan Jenis-Jenis Termometer
  • Tes Widal Sebagai Pemeriksaan Awal Demam Tifoid: Masihkan Bermanfaat?
    Tes Widal Sebagai Pemeriksaan Awal Demam Tifoid: Masihkan Bermanfaat?
  • Demam pada Anak (1–5 Tahun) – Panduan E-Prescription Alomedika
    Demam pada Anak (1–5 Tahun) – Panduan E-Prescription Alomedika

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 29 April 2025, 00:57
Apa diet yang tepat untuk pasien tifoid dengan gejala konstipasi?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin bertanya. Untuk pasien demam tifoid dengan gejala konstipasi, diet seperti apa yang dianjurkan ya dok? Apakah tetap dianjurkan untuk diet...
Anonymous
Dibalas 23 Januari 2025, 10:07
Netrofil Limfosit rasio (NRL) tinggi dan leukositosis pada pasien panas 2 hari
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter...Mau coba sharing kasus ya dokWanita 27 tahun belum menikah panas 2 hari dg tenggorokan sakit dan agak pusing , perut tak enak rasanya bukan...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 28 Januari 2025, 08:51
Cegah dan Atasi Dehidrasi akibat Demam dengan Cairan Oral Isotonik
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
3 Balasan
ALO Dokter.Dehidrasi yang tidak ditangani dengan optimal dapat menyebabkan komplikasi klinis, sehingga dehidrasi wajib untuk dicegah. Penyebab dehidrasi di...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.