Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Alcohol Use Disorder general_alomedika 2023-11-20T10:05:04+07:00 2023-11-20T10:05:04+07:00
Alcohol Use Disorder
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Alcohol Use Disorder

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Alcohol use disorder atau alkoholisme ditandai dengan hilangnya kontrol diri terhadap keinginan mengonsumsi alkohol, penggunaan alkohol secara kompulsif, dan perasaan yang negatif jika tidak mengonsumsi alkohol. Biasanya, pasien menghabiskan banyak waktu untuk mendapatkan alkohol, minum alkohol, dan memulihkan diri dari efek alkohol. Pasien tidak dapat berhenti minum alkohol meskipun hal tersebut telah menyebabkan masalah, baik secara fisik maupun sosial.[1,2]

Faktor risiko terjadinya alcohol use disorder (AUD), antara lain faktor genetik, di mana sekitar 50% kasus penyalahgunaan alkohol terjadi secara herediter. Adanya gangguan perkembangan, misalnya attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) atau kekerasan, baik fisik maupun seksual, pada masa kanak-kanak juga meningkatkan risiko terjadinya AUD. Pendidikan orang tua dan pengaruh teman sebaya juga berperan pada inisiasi konsumsi alkohol.[3,4]

alcohol use disorder

AUD diketahui merupakan salah satu gangguan psikiatrik yang paling sering terjadi, dan berhubungan dengan 3 juta kematian setiap tahunnya. AUD lebih sering ditemukan pada pria, dibandingkan perempuan. AUD juga diketahui lebih rentan terjadi pada kelompok dengan sosioekonomi rendah dan berpendidikan rendah. Selain itu, AUD juga sering terjadi bersamaan dengan gangguan psikiatrik lain, misalnya depresi atau ansietas.[3,4]

Penatalaksanaan AUD melibatkan tata laksana nonfarmakologis, misalnya psikoterapi dalam bentuk alcoholics anonymous (AA) dan cognitive behavioral therapy (CBT). Obat-obatan yang telah disetujui Food and Drugs Administration (FDA) untuk tata laksana AUD, antara lain disulfiram, naltrexone, dan acamprosate.[1,5]

Prognosis AUD secara umum adalah kurang baik, sebab penyakit ini bersifat kronis dan pasien seringkali mengalami relaps. Komplikasi jangka panjang akibat AUD, antara lain sirosis hepatis, stroke, dan gagal jantung. Jika perempuan hamil mengonsumsi alkohol, bayi yang dilahirkan dapat mengalami fetal alcohol syndrome (FAS) yang mengakibatkan kelainan susunan saraf pusat permanen.[4,6]

Edukasi pasien diberikan untuk mewujudkan abstinensia, sebab abstinensia merupakan cara pencegahan AUD yang terbaik. Pasien perlu memahami bahwa penyakit ini berlangsung secara kronis, sehingga mungkin dapat terjadi relaps. Pasien diedukasi untuk terlibat aktif dalam support group, seperti AA. Sebaiknya, keluarga pasien juga disarankan untuk ikut AA.[3,7]

Bagi kelompok yang rentan, biasa dimulai dari usia remaja, dapat diajarkan cara-cara untuk menghindari penyalahgunaan alkohol. Berbagai cara yang dapat dilakukan, antara lain dengan mencatat riwayat konsumsi alkohol, mengidentifikasi faktor pencetus yang menyebabkan rasa ingin minum alkohol, cara menolak alkohol, dan manajemen stres.[3,4,7]

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

1. Carvalho AF, Heilig M, Perez A, Probst C, Rehm J. Alcohol use disorders. Lancet. 2019 Aug 31;394(10200):781-792. doi: 10.1016/S0140-6736(19)31775-1.
2. Aronson MD. Patient education: Alcohol use — when is drinking a problem? (Beyond the Basics). Uptodate. 2022 https://www.uptodate.com/contents/alcohol-use-when-is-drinking-a-problem-beyond-the-basics#
3. Nehring SM, Freeman AM. Alcohol Use Disorder. StatPearls Publishing. 2022 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK436003/
4. Thompson W. Alcoholism. Medscape. 2022 https://emedicine.medscape.com/article/285913-overview#a1
5. Kranzler HR, Soyka M. Diagnosis and Pharmacotherapy of Alcohol Use Disorder: A Review. JAMA. 2018 Aug 28;320(8):815-824. doi: 10.1001/jama.2018.11406.
6. World Health Organization. Global status report on alcohol and health 2018. Geneva: WHO; 2018. http://www.who.int/substance_abuse/publications/global_alcohol_report/en/
7. National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism. Strategies Plan 2017–2021. 2017. https://www.niaaa.nih.gov/strategic-plan/prevention

Patofisiologi Alcohol Use Disorder

Artikel Terkait

  • Mengenali Neonatal Abstinence Syndrome: Morbiditas dan Mortalitas
    Mengenali Neonatal Abstinence Syndrome: Morbiditas dan Mortalitas
  • Waspadai Gangguan Mental dan Bunuh Diri Setelah Peristiwa Traumatik Berat
    Waspadai Gangguan Mental dan Bunuh Diri Setelah Peristiwa Traumatik Berat
  • Skrining Kesehatan Mental Berkala untuk Dokter
    Skrining Kesehatan Mental Berkala untuk Dokter
  • Positif dan Negatif Palsu pada Tes Urine Narkoba untuk Deteksi Penyalahgunaan Zat
    Positif dan Negatif Palsu pada Tes Urine Narkoba untuk Deteksi Penyalahgunaan Zat
  • Penanganan Intoksikasi Magic Mushroom
    Penanganan Intoksikasi Magic Mushroom

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 17 Mei 2023, 18:57
Obat ARV yang memengaruhi hasi dari Surat Keterangan Bebas Narkoba (SKBN)
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin konsul pasien konsumsi ARV TLD, dan sempat membaca jika ARV sejenis Evapiren bs terdeteksi positif pada SKBN, untuk kandungan Tenofovir Lamivudine...
Anonymous
Dibalas 03 Oktober 2022, 08:57
Pemeriksaan alkohol test tiup
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin Bertanya dok Jika di lakukan pemeriksaan alcohol test tiup hasil di dapat 0,02 untuk di indonesia sendiri apa masih ambang batas? Untuk bekerja apakah...
Anonymous
Dibalas 05 Juli 2022, 17:07
Penggunaan Spirometri/Alkohol Test pada medical check up
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izi Bertanya dok untuk saat ini MCU tahunan pemeriksaan spirometri masih tidak di anjurkan termasuk alkohol test turin di lingkup perusahaan?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.