Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Alcohol Use Disorder general_alomedika 2022-11-10T14:37:56+07:00 2022-11-10T14:37:56+07:00
Alcohol Use Disorder
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Alcohol Use Disorder

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan pada alcohol use disorder atau alkoholisme difokuskan agar abstinensia tercapai. Pencegahan penyalahgunaan alkohol perlu dimulai sejak usia remaja, dengan cara mengajarkan cara menolak alkohol, mengidentifikasi faktor yang menyebabkan minum alkohol, serta manajemen stres.

Edukasi Pasien

Pada edukasi bagi pasien alcohol use disorder (AUD), dokter perlu menjelaskan bahwa kondisi ini bersifat jangka panjang, yang dapat dikontrol meskipun tidak dapat disembuhkan total. Setelah gejala fisik akibat withdrawal membaik, sebaiknya pasien mengikuti support group, misalnya alcoholics anonymous (AA).

Bergabung dengan AA terbukti efektif dalam tata laksana AUD. Bila memungkinkan, ajak anggota keluarga pasien untuk mengikuti AA bersama.  Edukasi juga dapat diberikan mengenai alkohol sebagai penyebab utama kematian yang  dapat dicegah. Mengonsumsi alkohol berkaitan dengan peningkatan risiko jatuh pada pasien lanjut usia, kecelakaan lalu lintas, bunuh diri, dan tenggelam.

AUD juga sering terjadi bersama gangguan psikiatrik lain, misalnya ansietas, depresi, atau gangguan kepribadian. AUD yang terjadi kronis dapat menyebabkan gangguan hepar, seperti sirosis hepatis, dan dapat mengakibatkan kematian. Konsumsi alkohol berkepanjangan juga berhubungan dengan gagal jantung dan demensia.

Pasien yang sudah mengalami ketergantungan alkohol sebaiknya tidak mencoba menghentikan konsumsi alkohol tanpa bantuan tenaga kesehatan. Menghentikan konsumsi alkohol dengan mendadak dapat menyebabkan gejala withdrawal berat yang bisa berakibat fatal.[2,4,5]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Pencegahan alcohol use disorder yang paling efektif adalah dengan abstinensia. Umumnya, paparan konsumsi alkohol berasal dari peer group atau lingkungan keluarga. Untuk itu lingkungan keluarga merupakan tempat paling tepat untuk tindakan pencegahan, terutama melalui pengawasan orang tua. Lingkungan kedua adalah lingkungan sekolah dalam bentuk monitoring dan edukasi mengenai bahaya alkohol.

Kelompok yang rentan mengonsumsi alkohol, biasanya dimulai dari usia remaja, dapat diajarkan untuk memantau kebiasaan minum alkohol masing-masing. Pantauan dilakukan terhadap seberapa banyak alkohol yang dikonsumsi dan menentukan jumlah maksimal alkohol yang dikonsumsi per minggu.

Untuk mencegah konsumsi alkohol berlebihan, minumlah alkohol perlahan dan hindari mengonsumsi lebih dari 1 minuman beralkohol per jam. Sebaiknya, saat minum alkohol diselingi dengan konsumsi minuman lain yang nonalkoholik, seperti air, soda, atau jus. Selain itu, dapat juga diajarkan untuk mengidentifikasi hal-hal yang memicu keinginan konsumsi alkohol, cara-cara menghindarinya, serta cara menolak alkohol.

Untuk pasien dengan riwayat penyalahgunaan, maka selain abstinensia juga perlu dilakukan modifikasi pola hidup sehat untuk mencegah relaps. Pola hidup sehat penting untuk proses detoksifikasi alkohol, dan juga penting untuk mencegah timbulnya stress. Umumnya, pemicu relaps alcohol use disorder adalah stres.

Pola hidup sehat yang dapat dilakukan adalah cukup minum air putih, diet gizi seimbang, suplementasi vitamin, berolahraga, aktif secara sosial, dan manajemen stres. Selain itu, untuk menghindari pasien dari godaan, sebaiknya buang semua minuman beralkohol di lingkungan rumah.[2,7,33]

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

2. Aronson MD. Patient education: Alcohol use — when is drinking a problem? (Beyond the Basics). Uptodate. 2022 https://www.uptodate.com/contents/alcohol-use-when-is-drinking-a-problem-beyond-the-basics#
4. Thompson W. Alcoholism. Medscape. 2022 https://emedicine.medscape.com/article/285913-overview#a1
5. Kranzler HR, Soyka M. Diagnosis and Pharmacotherapy of Alcohol Use Disorder: A Review. JAMA. 2018 Aug 28;320(8):815-824. doi: 10.1001/jama.2018.11406.
7. National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism. Strategies Plan 2017–2021. 2017. https://www.niaaa.nih.gov/strategic-plan/prevention
33. National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism. Strategies for Cutting Down. 2022 https://pubs.niaaa.nih.gov/publications/practitioner/cliniciansguide2005/clinicians_guide_cutdown.htm

Prognosis Alcohol Use Disorder

Artikel Terkait

  • Mengenali Neonatal Abstinence Syndrome: Morbiditas dan Mortalitas
    Mengenali Neonatal Abstinence Syndrome: Morbiditas dan Mortalitas
  • Waspadai Gangguan Mental dan Bunuh Diri Setelah Peristiwa Traumatik Berat
    Waspadai Gangguan Mental dan Bunuh Diri Setelah Peristiwa Traumatik Berat
  • Skrining Kesehatan Mental Berkala untuk Dokter
    Skrining Kesehatan Mental Berkala untuk Dokter
  • Positif dan Negatif Palsu pada Tes Urine Narkoba untuk Deteksi Penyalahgunaan Zat
    Positif dan Negatif Palsu pada Tes Urine Narkoba untuk Deteksi Penyalahgunaan Zat
  • Penanganan Intoksikasi Magic Mushroom
    Penanganan Intoksikasi Magic Mushroom

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 17 Mei 2023, 18:57
Obat ARV yang memengaruhi hasi dari Surat Keterangan Bebas Narkoba (SKBN)
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin konsul pasien konsumsi ARV TLD, dan sempat membaca jika ARV sejenis Evapiren bs terdeteksi positif pada SKBN, untuk kandungan Tenofovir Lamivudine...
Anonymous
Dibalas 03 Oktober 2022, 08:57
Pemeriksaan alkohol test tiup
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin Bertanya dok Jika di lakukan pemeriksaan alcohol test tiup hasil di dapat 0,02 untuk di indonesia sendiri apa masih ambang batas? Untuk bekerja apakah...
Anonymous
Dibalas 05 Juli 2022, 17:07
Penggunaan Spirometri/Alkohol Test pada medical check up
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izi Bertanya dok untuk saat ini MCU tahunan pemeriksaan spirometri masih tidak di anjurkan termasuk alkohol test turin di lingkup perusahaan?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.