Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Amphetamine and Cocaine Use Disorder general_alomedika 2024-05-31T17:57:36+07:00 2024-05-31T17:57:36+07:00
Amphetamine and Cocaine Use Disorder
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Amphetamine and Cocaine Use Disorder

Oleh :
dr. Immanuel Natanael Tarigan
Share To Social Media:

Amphetamine and cocaine use disorder merupakan substance use disorder dengan substansi berupa kokain dan amfetamin, keduanya merupakan zat psikostimulan. Penggunaan amphetamine dan kokain digolongkan sebagai amphetamine and cocaine use disorder ketika penggunaan terjadi secara persisten dan menyebabkan hendaya, baik secara sosial, akademis, maupun pekerjaan, atau terjadi intoksikasi obat.

Dahulu substance use disorder dibedakan menjadi penyalahgunaan dan dependensi tetapi kriteria diagnostic and statistical manual of mental disorders V (DSM-V) saat ini menggabungkan keduanya di bawah terminologi substance use disorder.

Amphetamine and Cocaine Use Disorder-min

Kokain dan amfetamin adalah golongan psikostimulan yang bekerja pada neurotransmiter monoamin pada sistem saraf tepi dan pusat. Di pasaran, kokain dikenal sebagai snow, coke, girl, lady atau crack, sedangkan amfetamin dikenal sebagai ineks, ekstasi atau XTC (methylenedioxy methamphetamine / MDMA), serta untuk produk turunan metamfetamin dikenal juga sebagai meth, kristal, kapur, shabu, SS, dan es.[1-4]

Penegakan diagnosis dimulai dari anamnesis dan pemeriksaan penunjang. Riwayat dan lama penggunaan merupakan pertanyaan yang penting untuk ditanyakan karena akan mempengaruhi tanda dan gejala yang ditemui. Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan tanda-tanda aktivitas adrenergik. Temuan pada pemeriksaan fisik pada penggunaan akut dan overdosis sangat berbeda.[1,2]

Pada fase akut, penanganan kegawatdaruratan medis merupakan fokus perawatan. Hal ini dimulai dengan penilaian risiko, tata laksana simtomatik untuk gejala yang dialami, resusitasi cairan, menjaga patensi jalan napas, dan observasi ketat.

Pada fase kronis, cognitive behavioral therapy (CBT) merupakan modalitas terapi yang utama. Studi juga melaporkan bahwa DBS dapat digunakan untuk terapi gangguan penyalahgunaan zat. Namun, hal ini mungkin masih perlu dipelajari lebih lanjut efikasi dan keamanannya. Tidak ada terapi farmakologis yang spesifik untuk fase ini.[2]

Yang menentukan prognosis amphetamine and cocaine use disorder adalah overdosis, penggunaan bersama narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (NAPZA), serta ada tidaknya komplikasi akibat kecanduan, terutama gangguan multiorgan.[2,5]

 

 

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri

Referensi

1. Ciccarone D. Stimulant Abuse: Pharmacology, Cocaine, Methamphetamine, Treatment, Attempts at Pharmacotherapy. Prim Care. 2011;38(1):41–58. DOI:10.1016/j.pop.2010.11.004.
2. Preda A. Stimulants. 2018. Dapat diakses pada: https://emedicine.medscape.com/article/289007-overview#a1
3. Whitesell M, Bachand A, Peel J, Brown M. Familial, Social, and Individual Factors Contributing to Risk for Adolescent Substance Use. J Addict. 2013;2013:579310
4. American Psychiatric Association. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition (DSM-5), American Psychiatric Association, Arlington, VA 2013.
5. Handly N. Amphetamine Toxicity. 2017. Dapat diakses pada: https://emedicine.medscape.com/article/812518-overview#a1

Patofisiologi Amphetamine and Co...

Artikel Terkait

  • Mengenali Neonatal Abstinence Syndrome: Morbiditas dan Mortalitas
    Mengenali Neonatal Abstinence Syndrome: Morbiditas dan Mortalitas
  • Deteksi dan Manajemen Dini Substance Use Disorder oleh Dokter Layanan Primer
    Deteksi dan Manajemen Dini Substance Use Disorder oleh Dokter Layanan Primer
  • Telekonsultasi pada Rehabilitasi Adiksi
    Telekonsultasi pada Rehabilitasi Adiksi
  • Positif dan Negatif Palsu pada Tes Urine Narkoba untuk Deteksi Penyalahgunaan Zat
    Positif dan Negatif Palsu pada Tes Urine Narkoba untuk Deteksi Penyalahgunaan Zat
  • Penanganan Intoksikasi Magic Mushroom
    Penanganan Intoksikasi Magic Mushroom

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 17 Mei 2023, 18:57
Obat ARV yang memengaruhi hasi dari Surat Keterangan Bebas Narkoba (SKBN)
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin konsul pasien konsumsi ARV TLD, dan sempat membaca jika ARV sejenis Evapiren bs terdeteksi positif pada SKBN, untuk kandungan Tenofovir Lamivudine...
dr. Nurul Falah
Dibalas 28 Oktober 2021, 09:54
Sakau dan overdosis obat bagaimana membedakannya
Oleh: dr. Nurul Falah
2 Balasan
Alo dokter, mohon pencerahannya.Bagaimana membedakan antara gejala sakau dengan overdosis obat?Terimakasih sebelumnya dokter.
dr.Roshni Manwani
Dibalas 14 Oktober 2021, 09:16
Tindakan Medis Tes Narkoba - Artikel Alomedika
Oleh: dr.Roshni Manwani
1 Balasan
ALO Dokter!Tes narkoba atau drug abuse screening test adalah pemeriksaan terhadap obat, bahan kimia, atau produk tumbuhan yang bisa disalahgunakan untuk...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.