Edukasi dan Promosi Kesehatan Amphetamine and Cocaine Use Disorder
Edukasi dan promosi kesehatan mengenai amphetamine and cocaine use disorder diberikan tidak hanya kepada pasien, terutama juga pada keluarga yang terlibat dalam penanganan pasien. Edukasi yang diberikan setidaknya berisi mengenai pengetahuan akan tanda dan gejala amphetamine and cocaine use disorder, tanda dan gejala overdosis hingga intoksikasi, pilihan pengobatan dan komplikasi yang mungkin terjadi. Hal ini bertujuan untuk memastikan pasien dapat lepas secara total dari amphetamine and cocaine use disorder.
Edukasi Pasien
Pasien dengan amphetamine and cocaine use disorder harus mendapatkan edukasi yang adekuat. Bila dimungkinkan pasien kecanduan dengan riwayat gangguan kesehatan mental, gejala psikosis, dan memiliki perilaku membahayakan diri sendiri dan sekitar sebaiknya mendapatkan konsultasi oleh dokter psikiatri, baik secara langsung atau melalui telemedicine.
Keluarga dan pasien harus mendapat edukasi yang tepat mengenai tanda dan gejala kecanduan, pilihan terapi pengobatan dan komplikasi dari kecanduan. Keluarga perlu mendapatkan edukasi bahwa kecanduan dapat berulang. Pemahaman keluarga untuk dapat mengenai tanda dan gejala dapat membantu untuk membawa pasien mendapatkan terapi sebelum kecanduan semakin parah.[2] Kecanduan yang parah juga terjadi pada penyakit tobacco use disorder.
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya pencegahan amphetamine and cocaine use disorder yang paling utama adalah tidak memulai mengonsumsi kedua substansi ini sama sekali. Ketika individu memulai mencoba menggunakan kedua substansi ini, maka besar kemungkinannya akan jatuh ke dalam kecanduan dan mengalami amphetamine and cocaine use disorder.
Bila mendapatkan obat-obatan yang memiliki risiko adiksi, obat-obatan tersebut harus digunakan sesuai dengan dosis yang disarankan dokter. Setiap perubahan dosis obat harus diberikan dengan pertimbangan yang baik oleh dokter. Selain itu, pastikan obat disimpan di tempat yang aman sehingga tidak berisiko disalahgunakan oleh anggota keluarga yang lain.
Peran keluarga pada upaya pencegahan kecanduan pada anak dan remaja adalah kunci. Komunikasi yang baik, membina hubungan antar anggota keluarga dengan baik serta menjadi contoh yang baik ada hal-hal yang dilakukan untuk mencegah kecanduan pada anak.[3]
Upaya pencegahan lanjutan dilakukan dengan mencegah pecandu terpapar dengan amfetamin dan kokain. Salah satunya adalah dengan masuk dalam program rehabilitasi atau pindah dari lingkungan yang berisiko. Selain itu, program pencegahan seperti menghabiskan aktivitas dalam komunitas, atau menghabiskan waktu untuk pelatihan juga dapat dilakukan sebagai bagian dari upaya pencegahan amphetamine and cocaine use disorder.[18]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri