Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Gangguan Tidur general_alomedika 2023-01-26T13:39:14+07:00 2023-01-26T13:39:14+07:00
Gangguan Tidur
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Gangguan Tidur

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Etiologi gangguan tidur bersifat multifaktorial dan diperkirakan melibatkan interaksi dari faktor biologis, sosiodemografik, dan psikologis.[1,10]

Faktor Risiko

Faktor risiko gangguan tidur dapat dikelompokkan menjadi faktor biologis, psikologis, dan sosiodemografik.

Faktor Biologis

Sleep disordered breathing biasanya disebabkan oleh adanya gangguan pada pengendalian pernapasan, gangguan pergerakan jalan napas, dan dinding toraks. Hal ini menyebabkan gangguan ventilasi dan hambatan ketika loading pernapasan.

Penyebab biologis hipersomnia dan gangguan irama sirkadian adalah gangguan pada pusat pengendali tidur-bangun di otak, gangguan medis umum, penggunaan obat atau zat terlarang, gangguan psikiatri, dan sindrom insufisiensi tidur.

Sleep related movement disorder seringkali disebabkan oleh gangguan pengendalian eksitasi atau disinhibisi motorik. Etiologi spesifiknya bervariasi dan berhubungan dengan bentuk gangguan gerakannya.

Perubahan jam biologis, misalnya karena perubahan shift kerja atau bepergian ke zona waktu yang berbeda, juga bisa memicu timbulnya gangguan tidur. Irama sirkadian fisiologis juga bisa berubah seiring bertambahnya usia sebagaimana yang terjadi pada lansia. Selain itu, paparan terhadap blue light yang berlebih dari peralatan elektronik juga dapat mengganggu irama sirkadian dan pola tidur.[1,7,11]

Faktor Psikologis

Beban pekerjaan dan penggunaan smartphone yang berlebihan juga bisa menjadi faktor risiko untuk gangguan tidur. Pekerja dengan beban kerja berlebihan cenderung mengalami gangguan tidur yang pada akhirnya akan berpengaruh ke kinerja dan menambah beban pekerjaannya seperti lingkaran setan.

Selain itu, pola perilaku atau tipe kepribadian dengan ciri perfeksionisme, percaya diri yang rendah, dan locus of control (sumber percaya diri) yang bersifat eksternal juga merupakan faktor risiko gangguan tidur. Gangguan tidur bisa menimbulkan masalah mental seperti kecemasan dan depresi, dan sebaliknya riwayat gangguan mental juga bisa membuat orang rentan mengalami gangguan tidur.[10,12,13]

Faktor Sosiodemografik

Faktor sosiodemografik yang bisa memicu timbulnya gangguan tidur adalah kebiasaan mengkonsumsi kopi, teh, rokok, atau alkohol. Kondisi sosial ekonomi keluarga dilaporkan juga berhubungan dengan gangguan tidur pada anggota keluarga. Pendapatan orang tua yang rendah, pendidikan yang rendah, dan dukungan sosial yang rendah juga merupakan faktor risiko gangguan tidur.[10,14]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ

Referensi

1. Karna B, Sankari A, Tatikonda G. Sleep Disorder. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560720/
7. Falup‑Pecurariu C, Diaconu Ștefania, Țînț D, Falup‑Pecurariu O. Neurobiology of sleep (Review). Exp Ther Med 2021;21:272.
10. Umar A, Khan MS, Sehgal SA, Jafar K, Ahmad S, Waheed A, et al. Epidemiological studies of sleep disorder in educational community of Pakistani population, its major risk factors and associated diseases. PLoS ONE 2022;17:e0266739.
11. Garg H. Sleep History Taking and Examination. International Journal of Head and Neck Surgery 2019;10:9–17. https://www.ijhns.com/doi/IJHNS/pdf/10.5005/jp-journals-10001-1363
12. Fietze I, Rosenblum L, Salanitro M, Ibatov AD, Eliseeva MV, Penzel T, et al. The Interplay Between Poor Sleep and Work-Related Health. Front. Public Health 2022;10:866750.
13. Lindsay JAB, McGowan NM, King N, Rivera D, Li M, Byun J, et al. Psychological predictors of insomnia, anxiety and depression in university students: potential prevention targets. BJPsych open 2022;8:e86.
14. Etindele Sosso FA, Kreidlmayer M, Pearson D, Bendaoud I. Towards A Socioeconomic Model of Sleep Health among the Canadian Population: A Systematic Review of the Relationship between Age, Income, Employment, Education, Social Class, Socioeconomic Status and Sleep Disparities. EJIHPE 2022;12:1143–67.

Patofisiologi Gangguan Tidur
Epidemiologi Gangguan Tidur

Artikel Terkait

  • Antihistamin Tidak Disarankan untuk Penatalaksanaan Insomnia
    Antihistamin Tidak Disarankan untuk Penatalaksanaan Insomnia
  • Hindari Penghentian Diazepam secara Tiba-Tiba
    Hindari Penghentian Diazepam secara Tiba-Tiba
  • Olahraga sebagai Terapi untuk Insomnia
    Olahraga sebagai Terapi untuk Insomnia
  • Efektivitas dan Keamanan Obat Antidepresan untuk Insomnia
    Efektivitas dan Keamanan Obat Antidepresan untuk Insomnia
  • Perbandingan Lemborexant dengan Obat Insomnia Lain
    Perbandingan Lemborexant dengan Obat Insomnia Lain

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 01 Februari 2025, 08:46
Terapi insomnia dan ansietas pada pasien usia kerja
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter, mhn arahan dan step terapi mengenai pasien usia kerja 30-35 thn dg kecenderungan insomnia dan ansietas....jika mungkin ada gangguan psikotik,...
Anonymous
Dibalas 18 Desember 2024, 07:45
Terapi farmakologis untuk pasien insomnia
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter,Jika alprazolam atau lorazepam single msh blm memberikan efek yg dirasa maksimal utk pasien....terapi farmakologis apa lg yg bs kita berikan y...
Anonymous
Dibalas 17 Mei 2024, 21:56
Kesulitan tidur pada pasien survivor CKB
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter,Mhn arahan utk pasien ini :Nama : Nn. JUsia : 31 thnStatus : singleOccupation : bukan passion diaNona ini pnya kesulitan tidur, overthinking,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.