Etiologi Gangguan Tidur
Etiologi gangguan tidur bersifat multifaktorial dan diperkirakan melibatkan interaksi dari faktor biologis, sosiodemografik, dan psikologis.[1,10]
Faktor Risiko
Faktor risiko gangguan tidur dapat dikelompokkan menjadi faktor biologis, psikologis, dan sosiodemografik.
Faktor Biologis
Sleep disordered breathing biasanya disebabkan oleh adanya gangguan pada pengendalian pernapasan, gangguan pergerakan jalan napas, dan dinding toraks. Hal ini menyebabkan gangguan ventilasi dan hambatan ketika loading pernapasan.
Penyebab biologis hipersomnia dan gangguan irama sirkadian adalah gangguan pada pusat pengendali tidur-bangun di otak, gangguan medis umum, penggunaan obat atau zat terlarang, gangguan psikiatri, dan sindrom insufisiensi tidur.
Sleep related movement disorder seringkali disebabkan oleh gangguan pengendalian eksitasi atau disinhibisi motorik. Etiologi spesifiknya bervariasi dan berhubungan dengan bentuk gangguan gerakannya.
Perubahan jam biologis, misalnya karena perubahan shift kerja atau bepergian ke zona waktu yang berbeda, juga bisa memicu timbulnya gangguan tidur. Irama sirkadian fisiologis juga bisa berubah seiring bertambahnya usia sebagaimana yang terjadi pada lansia. Selain itu, paparan terhadap blue light yang berlebih dari peralatan elektronik juga dapat mengganggu irama sirkadian dan pola tidur.[1,7,11]
Faktor Psikologis
Beban pekerjaan dan penggunaan smartphone yang berlebihan juga bisa menjadi faktor risiko untuk gangguan tidur. Pekerja dengan beban kerja berlebihan cenderung mengalami gangguan tidur yang pada akhirnya akan berpengaruh ke kinerja dan menambah beban pekerjaannya seperti lingkaran setan.
Selain itu, pola perilaku atau tipe kepribadian dengan ciri perfeksionisme, percaya diri yang rendah, dan locus of control (sumber percaya diri) yang bersifat eksternal juga merupakan faktor risiko gangguan tidur. Gangguan tidur bisa menimbulkan masalah mental seperti kecemasan dan depresi, dan sebaliknya riwayat gangguan mental juga bisa membuat orang rentan mengalami gangguan tidur.[10,12,13]
Faktor Sosiodemografik
Faktor sosiodemografik yang bisa memicu timbulnya gangguan tidur adalah kebiasaan mengkonsumsi kopi, teh, rokok, atau alkohol. Kondisi sosial ekonomi keluarga dilaporkan juga berhubungan dengan gangguan tidur pada anggota keluarga. Pendapatan orang tua yang rendah, pendidikan yang rendah, dan dukungan sosial yang rendah juga merupakan faktor risiko gangguan tidur.[10,14]
Penulisan pertama oleh: dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ