Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Kleptomania general_alomedika 2025-06-26T09:11:39+07:00 2025-06-26T09:11:39+07:00
Kleptomania
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Kleptomania

Oleh :
dr. Nindy Adhilah
Share To Social Media:

Etiologi kleptomania masih belum sepenuhnya dimengerti. Dari segi psikoanalitik, terdapat teori yang menduga bahwa dorongan tak tertahankan untuk mencuri berkaitan dengan trauma masa kecil dan orang tua yang keras atau lalai dalam pengasuhan. Tindakan mencuri dianggap sebagai simbol dalam merampas kembali kehilangan pada masa kecil.

Terjadinya kleptomania juga diduga berkaitan dengan kelainan neurobiologis. Terdapat laporan kasus kleptomania yang menunjukkan adanya penurunan volume substantia alba pada regio frontal inferior otak. Kondisi ini menyebabkan terganggunya jalur antara area limbik dan area prefrontal otak.

Selain itu, beberapa kasus kleptomania dilaporkan terjadi setelah pasien mengalami trauma kepala atau pada kondisi kelainan saraf seperti epilepsi dan dementia frontotemporal. Penggunaan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), seperti fluoxetine, pada beberapa pasien ternyata juga dapat menimbulkan efek samping gejala kleptomania.[1,4,5,7-9]

Faktor Risiko

Penggunaan obat venlafaxine telah dilaporkan dapat menginduksi kleptomania[11]. Selain itu, pasien kleptomania dengan gangguan bipolar dilaporkan lebih berisiko melakukan perilaku bunuh diri.

Keparahan gejala kleptomania juga ditemukan berkaitan dengan adanya gangguan psikiatri lain, termasuk gangguan obsesif kompulsif dan gangguan cemas.[8,10]

Referensi

1. Torales J, González I, Castaldelli-Maia JM, Ventriglio A. Kleptomania as a neglected disorder in psychiatry. Int Rev Psychiatry. 2020 Aug-Sep;32(5-6):451-454. doi: 10.1080/09540261.2020.1756635. Epub 2020 May 13. PMID: 32401643.
4. Zhang ZH, Huang FR, Liu DH. Kleptomania: Recent Advances in Symptoms, Etiology and Treatment. Curr Med Sci. 2018 Oct;38(5):937-940. doi: 10.1007/s11596-018-1966-2. Epub 2018 Oct 20. PMID: 30341533.
5. Mangot AG. Kleptomania: Beyond serotonin. J Neurosci Rural Pract. 2014;5(Suppl 1):S105-S106. doi:10.4103/0976-3147.145244
7. Levani Y, Prastya AD, Ramadhani SN. Kleptomania: Manifestasi Klinis dan Pilihan Terapi. Magna Medika. 2019; 6(1).
8. Grant JE, Chamberlain SR. Symptom severity and its clinical correlates in kleptomania. Ann Clin Psychiatry. 2018;30(2):97-101.
9. Kim HS, Christianini AR, Hodgins DC, Tavares H. Impairments of kleptomania: what are they? Braz J Psychiatry. 2017;39(3):279-280. doi:10.1590/1516-4446-2017-2218
10. Odlaug BL, Grant JE, Kim SW. Suicide attempts in 107 adolescents and adults with kleptomania. Arch Suicide Res. 2012;16(4):348-59. doi: 10.1080/13811118.2013.722058. PMID: 23137224.

Patofisiologi Kleptomania
Epidemiologi Kleptomania
Diskusi Terbaru
dr.Elizabeth Anastasya
Dibalas 20 jam yang lalu
Belanja Hemat Maksimal dengan Alomedika Point!
Oleh: dr.Elizabeth Anastasya
1 Balasan
ALO Dokter. Akhir bulan datang, stok vitamin di klinik mulai menipis— jangan panik, Dok! Alomedika Point siap jadi penyelamat. Tukarkan poin yang sudah...
dr.Annisa Ratnaningtyas
Dibalas 19 jam yang lalu
Dermatitis dengan lesi lentingan seperti luka bakar sejak 1 minggu yang lalu pada anak
Oleh: dr.Annisa Ratnaningtyas
1 Balasan
Alo Dokter, mohon izin konsultasi dokterPasien anak usia 4 tahun, keluhan muncul lentingan seperti luka bakar sejak 1 minggu yang lalu. Awal muncul pada dahi...
dr.Albert Edo Rahmadi, CNIH.MSc
Dibalas 26 Oktober 2025, 22:07
Ulkus pasca abses dengan pasien DMT2 dalam terapi
Oleh: dr.Albert Edo Rahmadi, CNIH.MSc
1 Balasan
Alo Dokter.Saya memiliki pasien dengan DMT2 dalam terapi metformin 3x500 mg dan Glimepirid 1x2 mg dengan ulkus pasca abses sejak 1 bulan.Luka awalnya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.