Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Nightmare Disorder general_alomedika 2023-04-06T09:10:12+07:00 2023-04-06T09:10:12+07:00
Nightmare Disorder
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Nightmare Disorder

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Nightmare disorder atau gangguan mimpi buruk adalah munculnya mimpi-mimpi yang menakutkan atau mengerikan yang bisa memicu aktivasi simpatis dan membangunkan seseorang dari tidur. Mimpi buruk biasanya muncul pada tahap tidur rapid eye movement (REM) dan umumnya isi dari mimpi tersebut masih bisa diingat dengan jelas. Hal ini lah yang membedakannya dari sleep terror.[1]

Keluhan pada nightmare disorder biasanya terjadi berulang dan berhubungan dengan insomnia, karena pasien takut untuk kembali tidur. Diagnosis dapat ditegakkan apabila mimpi buruk yang dialami menimbulkan gangguan fungsi pada individu.[2]

shutterstock_120060874-min

Berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual for Mental Disorder Fifth Edition (DSM-5), nightmare disorder didefinisikan sebagai gangguan tidur yang ditandai oleh mimpi buruk berulang yang panjang, sangat disforik, dan bisa diingat dengan jelas. Isi mimpi biasanya berhubungan dengan ancaman terhadap keselamatan, keamanan; integritas fisik; serta terjadi pada paruh akhir waktu tidur.[7]

Nightmare disorder sering terjadi pada anak-anak. Umumnya, isi mimpi buruk yang berulang berhubungan dengan trauma dan sering kali menyebabkan insomnia karena ketakutan untuk tidur dan kembali bermimpi buruk. Meskipun demikian, sebagian besar orang yang mengalami mimpi buruk tidak mengalami gangguan psikiatri.[1] Namun, mimpi buruk yang berulang dapat menimbulkan stres yang sering kali berhubungan dengan psikopatologi tertentu.[2]

Gangguan ini sering ditemukan bersama dengan gangguan psikiatri lainnya, antara lain post-traumatic stress disorder (PTSD); gangguan kepribadian; psikosis; dan penyalahgunaan zat, seperti alkohol, ganja, kokain, dan amfetamin. Tata laksana gangguan ini mengutamakan penggunaan teknik-teknik cognitive behavioral therapy (CBT). Efektivitas farmakoterapi untuk gangguan ini masih rendah.

 

Referensi

1. Sadock BJ, Sadock VA, Ruiz P, editors. Kaplan & Sadock’s comprehensive textbook of psychiatry. Tenth edition. Philadelphia: Wolters Kluwer; 2017.
2. van Schagen A, Lancee J, Swart M, Spoormaker V, van den Bout J. Nightmare Disorder, Psychopathology Levels, and Coping in a Diverse Psychiatric Sample: Nightmares in a Psychiatric Population. J. Clin. Psychol. 2017;73:65–75.
7. APA. Diagnostic and statistical manual of mental disorders (5th ed.). Arlington VA: American Psychiatric Publishing; 2013.

Patofisiologi Nightmare Disorder

Artikel Terkait

  • Menjaga Performa Dokter dengan Sleep Hygiene
    Menjaga Performa Dokter dengan Sleep Hygiene
  • Suplemen Magnesium Untuk Insomnia pada Dewasa - Telaah Jurnal Alomedika
    Suplemen Magnesium Untuk Insomnia pada Dewasa - Telaah Jurnal Alomedika
  • Efikasi Farmakoterapi Gangguan Tidur pada Penderita Dementia
    Efikasi Farmakoterapi Gangguan Tidur pada Penderita Dementia
  • Risiko Pemberian Benzodiazepine dalam Penanganan Insomnia pada Lansia
    Risiko Pemberian Benzodiazepine dalam Penanganan Insomnia pada Lansia
  • Perbandingan Lemborexant dengan Obat Insomnia Lain
    Perbandingan Lemborexant dengan Obat Insomnia Lain

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 29 Oktober 2024, 07:58
Ketika tidur, sulit dibangunkan kembali
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter.Saya memiliki pasien anak remaja 16 tahun datang dengan dibawa dengan keadaan seperti tidur,sebelumnya pasien pagi hari aktivitas seperti biasa...
Anonymous
Dibalas 15 November 2022, 10:17
Penanganan awal pasien insomnia - Jiwa Ask the Expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dok, dr. Irwan spkjIzin bertanya, apa yg dpt sarankan ke pada pasien dgn insomnia, selain obat?Di faskes hanya ada ctm, apakah boelh di berikan ?
Anonymous
Dibalas 09 Oktober 2022, 17:37
Pasien usia >80 tahun dengan sulit tidur
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok. Pada lansia >80th yg datang dengan keluhan sulit tidur baiknya diberi apa ya? (Ttv, lab dal batas normal) btk dok

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.