Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Cegukan general_alomedika 2025-04-07T15:51:08+07:00 2025-04-07T15:51:08+07:00
Cegukan
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Cegukan

Oleh :
dr. Audiza Luthffia
Share To Social Media:

Penatalaksanaan cegukan (hiccup) atau singultus yang akut (<48 jam) dapat dilakukan secara nonfarmakologis. Namun, cegukan yang persisten (>48 jam) atau intraktabel (>1 bulan) cenderung memiliki etiologi multifaktorial dan memerlukan terapi yang spesifik untuk etiologi yang mendasarinya.

Langkah utama penatalaksanaan cegukan persisten dan intraktabel adalah memastikan apakah pasien mengonsumsi obat-obat yang mencetuskan cegukan dan menyingkirkan kemungkinan cegukan yang terjadi akibat gastroesophageal reflux disease.[1,2]

Manajemen Nonmedikamentosa dan Noninvasif

Terdapat beberapa manuver yang dapat dikerjakan secara mandiri oleh pasien untuk mengurangi cegukan. Manuver tersebut bekerja dengan cara menginduksi hiperkapnia serta menstimulasi nasofaring, glotis, dan nervus vagus.

Inspirasi supramaksimal dengan menahan napas selama 20 detik bisa menghentikan cegukan dengan cara menginduksi hiperkapnia, menciptakan tekanan positif pada jalan napas, serta mengimobilisasi diafragma. Bernapas dalam kantong kertas juga dapat mengurangi frekuensi cegukan dengan cara meningkatkan tekanan CO2.

Stimulasi nasofaring, glotis, dan nervus vagus juga dapat dilakukan dengan minum air dingin dan larutan gula, menelan ludah, menarik lidah, menggigit lemon, atau memijat bola mata. Selain itu, hal ini juga bisa dilakukan dengan cara merangsang muntah atau merangsang bersin dengan menghirup bahan pemicu seperti merica.[1,2,7,9]

Jika pasien berada di fasilitas kesehatan, manuver valsava atau pemijatan daerah anus (digital rectal massage) bisa dilakukan. Jika kedua manuver tersebut tidak berhasil, dapat dilakukan pemijatan karotis bila tidak ada kontraindikasi. Pemasangan pipa nasogastrik untuk menstimulasi nasofaring dan bilas lambung untuk mengurangi iritasi akibat asam lambung juga dapat dipertimbangkan bila perlu.[2,7,9]

Medikamentosa

Terapi farmakologi meliputi terapi spesifik untuk etiologi cegukan dan terapi simtomatik. Karena etiologi spesifik sulit ditentukan pada mayoritas kasus, terapi simtomatik lebih sering diberikan sebagai langkah awal untuk memberikan kenyamanan pada pasien. Obat-obatan yang digunakan perlu memiliki efek terhadap neurotransmitter sentral dan perifer yang berperan dalam refleks cegukan.[1,2]

Chlorpromazine

Chlorpromazine merupakan obat golongan antipsikotik yang direkomendasikan oleh FDA sebagai terapi simtomatik cegukan. Chlorpromazine memiliki sifat antagonis terhadap reseptor berbagai neurotransmitter sentral dan perifer. Namun, karena obat ini memiliki efek yang luas terhadap banyak neurotransmitter, maka efek samping yang ditimbulkan juga cukup signifikan. Contoh efek sampingnya adalah hipotensi, delirium, rasa kantuk, serta gangguan gerak.

Chlorpromazine dapat diberikan melalui jalur intravena dan intramuskular dengan dosis 100 mg yang terbagi dalam 4 kali pemberian. Obat ini juga mungkin diberikan secara peroral dengan dosis 25–50 mg tiga kali sehari.

Haloperidol

Obat antipsikotik lain seperti haloperidol dapat diberikan sebagai alternatif dengan efek samping yang dapat ditoleransi lebih baik. Haloperidol dapat diberikan dengan dosis 0,5 mg sebelum tidur.[1-3,14]

Metoklopramid

Metoklopramid dapat dipertimbangkan sebagai terapi lini kedua pada cegukan persisten dan intraktabel dengan etiologi yang belum pasti. Metoklopramid memiliki efek antagonis terhadap dopamin dan memperbaiki motilitas gaster, sehingga dapat mengurangi distensi.

Baclofen

Baclofen juga bisa dipertimbangkan sebagai terapi lini kedua pada cegukan persisten dan intraktabel dengan etiologi yang belum pasti. Sebagai derivat gamma aminobutyric acid (GABA) yang dapat menghambat eksitasi neuron sekaligus menginduksi relaksasi otot, obat ini bermanfaat untuk cegukan intraktabel pada pasien stroke.

Gabapentin

Gabapentin merupakan obat pilihan dalam nyeri neuropatik. Dalam mengatasi cegukan, gabapentin sebagai penghambat kanal kalsium dapat menurunkan pelepasan beberapa neurotransmiter yang memodulasi aktivitas diafragma. Obat ini menjadi pilihan pada pasien yang mengalami cegukan akibat keganasan atau kemoterapi.[1,2]

Obat Lainnya

Obat-obat lain yang berfungsi mengurangi distensi lambung seperti simetikon dan obat prokinetik juga bermanfaat untuk mengatasi cegukan. Pada cegukan yang berkaitan dengan GERD, obat-obatan golongan proton-pump inhibitor, antasida, dan antihistamin dapat digunakan sebagai terapi lini pertama.[1,2]

Tindakan Invasif

Pada kasus cegukan yang refrakter terhadap terapi medikamentosa, beberapa tindakan invasif dapat dipertimbangkan sebagai pilihan penatalaksanaan. Beberapa tindakan invasif yang berpotensi meringankan cegukan adalah ventilasi tekanan positif dengan intubasi, blokade atau ablasi nervus frenikus, dan reseksi parsial nervus frenikus. Namun, efektivitas tindakan invasif sebagai penatalaksanaan cegukan masih perlu diteliti lebih lanjut.[1,3,7]

Referensi

1. Cole JA, Plewa MC. Singultus. StatPearls Publishing. 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538225/?report=classic
2. Christianty F, Caroline F, Adiwinata R, et al. Evaluasi dan Tatalaksana Singultus. CDK Journal. 2016;43(11).
3. Eisenächer A, Spiske J. Persistent hiccups (singultus) as the presenting symptom of medullary cavernoma. Dtsch Arztebl Int. 2011;108(48):822-826.
7. Chang FY, Lu CL. Hiccup: Mystery, Nature and Treatment. J Neurogastroenterol Motil. 2012;18(2);123-130. doi:10.5056/jnm.2012.18.2.123
9. Brañuelas Quiroga J, Urbano García J, Bolaños Guedes J. Hiccups: a common problem with some unusual causes and cures [published correction appears in Br J Gen Pract. 2017 Jan;67(654):13]. Br J Gen Pract. 2016;66(652):584–586. doi:10.3399/bjgp16X687913
14. Mann SK, Marwaha R. Chlorpromazine. StatPearls Publishing. 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK553079/

Diagnosis Cegukan
Prognosis Cegukan
Diskusi Terkait
dr. Novia Mulia Pertiwi
Dibalas 10 Februari 2024, 14:04
Terapi untuk cegukan dan tremor
Oleh: dr. Novia Mulia Pertiwi
8 Balasan
Alo dokter, ijin untuk berdiskusi.Apa pilihan terapi yg paling tepat untuk cegukan terus menerus? Apakah gabapentin sdh tepat?Dan apa pilihan terapi jangka...
Anonymous
Dibalas 19 Januari 2024, 11:33
Rujukan spesialis untuk masalah cegukan selama 2 hari
Oleh: Anonymous
7 Balasan
Izin bertnya dok.. px usia 42 th cegukan sudah 2 hri.. stau saya obat nya CPZ, smntra d tmpat saya tdak da... Yg saya mau tnya kan tatkalsana slain cpz apa...
dr....
Dibalas 07 Desember 2020, 09:16
Pemberian antipsikotik pada penderita hiccup atau cegukan
Oleh: dr....
2 Balasan
Saya pernah baca di literatur atau jurnal bahwa hiccup bisa diatasi dengan obat antipsikotik sesuai dosis. Apakah ada bahaya atau resiko dalam pemberian...
0570672.pdf

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.