Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Furunkel Hidung general_alomedika 2022-09-08T09:26:02+07:00 2022-09-08T09:26:02+07:00
Furunkel Hidung
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan e-Prescription

Pendahuluan Furunkel Hidung

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Furunkel hidung adalah penyakit infeksi yang menyebabkan terbentuknya lesi kulit purulen pada vestibulum hidung. Patogen penyebab furunkel hidung yang paling sering adalah bakteri Staphylococcus aureus, yang sebetulnya merupakan flora normal pada kulit manusia. Pada kerusakan epitel, misalnya karena terjadi trauma, bakteri dapat menyebabkan infeksi.[1,2]

Faktor risiko terjadinya furunkel hidung adalah pada pasien yang sering menggaruk atau mengorek hidung dengan tangan yang tidak bersih, tindik hidung, mencabut bulu hidung. Peningkatan risiko juga didapatkan pada pasien dengan gangguan sistem imun, misalnya pada pasien human immunodeficiency virus (HIV), penderita kanker dan diabetes mellitus, atau pada pengguna kortikosteroid intranasal.[1,2]

Furunkel Hidung-min

Diagnosis furunkel hidung dapat ditegakkan secara klinis, yaitu keluhan adanya benjolan dalam hidung yang membesar dan terasa nyeri. Pada anamnesis, dapat dicari kebiasaan atau faktor-faktor yang meningkatkan risiko pasien. Pada inspeksi hidung, dapat terlihat tanda Rudolph, yaitu eritema dan edema unilateral pada ujung hidung yang disertai nyeri tekan. Jika letak furunkel lebih dalam, pemeriksaan fisik dapat dibantu menggunakan rinoskopi anterior.[1,3,4]

Tata laksana furunkel hidung derajat ringan dapat dilakukan dengan kompres hangat, dan bila perlu pemberian antibiotik topikal, seperti salep mupirocin 2%. Insisi dan drainase dapat dilakukan jika terapi medikamentosa dianggap tidak berhasil mengatasi furunkel. Antibiotik sistemik, misalnya cephalexin, dapat diberikan pada lesi lebih dari 5 cm, furunkel multipel, atau jika ada demam.[5,6]

Secara umum, prognosis furunkel hidung baik, terutama bagi pasien imunokompeten. Namun, komplikasi dapat terjadi pada furunkel hidup yang tidak menerima tata laksana dengan adekuat. Komplikasi furunkel hidung, antara lain selulitis, cavernous sinus thrombosis, dan abses orbital.[5,7]

Edukasi bagi pasien furunkel hidung terutama diberikan untuk mencegah rekurensi. Pasien sebaiknya menjaga higienitas diri dengan baik, dan menghindari kebiasaan-kebiasaan yang dapat melukai vestibulum hidung. Selain itu, identifikasi dan kontrol faktor risiko juga diperlukan untuk mencegah rekurensi.[5,6]

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

1. Kadu AS, Rajput DS, Deshmukh SG. Management of recurrent nasal vestibular furunculosis. Anc Sci Life. 2017; 36(4):220–224.
2. Troxell T, Hall CA. Carbuncle. StatPearls Publishing. 2022 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554459/
3. Ramakrishnan K, Salinas RC, Higuita NI. Skin and soft tissue infections. Am Fam Physicians. 2015; 92(6): 474-483.
4. Sil A, Panigrahi A. Rudolph Sign in Nasal Vestibular Furunculosis. J Pediatr. 2022 Feb;241:258-259. doi: 10.1016/j.jpeds.2021.10.018.
5. Universitas Airlangga. Buku Seri Dermatologi dan Venereologi 1: Infeksi Bakteri di Kulit. Airlangga University Press. 2019. https://repository.unair.ac.id/95086/1/Infeksi%20Bakteri%20Kulit.pdf
6. Rehmus WE. Furuncles and Carbuncles. MSD Manuals. 2021. https://www.msdmanuals.com/professional/dermatologic-disorders/bacterial-skin-infections/furuncles-and-carbuncles
7. Bakshi SS. Image diagnosis: nasal furunculosis a dangerous nose infection. Perm J. 2018; 22 :17–076.

Patofisiologi Furunkel Hidung

Artikel Terkait

  • Prinsip Pemilihan Sediaan Topikal untuk Kulit
    Prinsip Pemilihan Sediaan Topikal untuk Kulit
  • Terapi Topikal Vs Sistemik untuk Bisul atau Folikulitis Bakterial
    Terapi Topikal Vs Sistemik untuk Bisul atau Folikulitis Bakterial
Diskusi Terkait
Aldi
Dibalas 16 Desember 2024, 07:45
Bengkak pada kulit
Oleh: Aldi
1 Balasan
Hidung bagian dalam bengkak seperti bisul sangat sakit sampai tidak bisa tidur
Anonymous
Dibuat 12 Agustus 2024, 21:18
Pasien anak 1 tahun dengan furunkel berulang
Oleh: Anonymous
0 Balasan
Izin diskusi dokter. Saya memiliki pasien anak usia 1 tahun dengan keluhan muncul papul-pustul dd furunkel-karbukel di belakang kepala >3 lesi. riwayat 1...
Anonymous
Dibalas 19 Juli 2023, 10:07
Pencegahan furunkel berulang
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter, saya memiliki pasien wanita umur 40th, sering mangalami furunlel berulang, jadi setiap baru sembuh furunkel beberapa hari atau 1 mg kemudian...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.