Edukasi dan Promosi Kesehatan Obstructive Sleep Apnea
Edukasi obstructive sleep apnea (OSA) diberikan pada pasien terutama terkait modifikasi faktor risiko seperti penurunan berat badan pada pasien obesitas serta anjuran untuk mengurangi konsumsi alkohol dan obat-obatan seperti benzodiazepin. Pasien OSA juga perlu diedukasi komplikasi-komplikasi yang dapat terjadi jika OSA dibiarkan dan tidak diobati.
Edukasi Pasien
Edukasi yang dapat diberikan pada penderita obstructive sleep apnea (OSA) terutama terkait penurunan berat badan sebagai upaya penting untung mengurangi risiko perburukan gejala. Anjurkan pasien melakukan perubahan gaya hidup dengan menjalankan pola makan sehat, rutin berolahraga, mengurangi konsumsi alkohol, dan menghindari obat-obatan seperti benzodiazepin, golongan opiate dan antidepresan lainnya.
Tingginya angka mortalitas pada penderita OSA sesungguhnya bukan disebabkan oleh OSA itu sendiri, melainkan komplikasi dari OSA seperti penyakit kardiovaskular dan neurovaskular. Padahal, komplikasi-komplikasi itu bisa dicegah apabila pasien mau berobat secara rutin dan mengubah gaya hidup. Penyakit yang risikonya meningkat dengan OSA antara lain stroke, hipertensi, gagal jantung, aritmia, iskemik atau infark miokard, hipertensi arteri pulmonal, dan gangguan fungsi neurokognitif.
Pasien yang menggunakan continuous positive pressure (CPAP) perlu diingatkan bahwa penggunaan CPAP bersifat seumur hidup atau jangka panjang. Untuk itu harus dijelaskan bahwa pasien harus rutin menggunakan CPAP walaupun dirasa tidak nyaman. Perawatan terhadap alat CPAP di rumah juga perlu dilakukan berkala agar manfaat terapi CPAP lebih optimal.
Hal lain yang tidak kalah penting untuk diingat pasien OSA adalah gejala hipersomnolence dapat membahayakan jika pasien berkendara. Hal ini terutama pada individu dengan profesi seperti pilot atau pengendara kendaraan lainnya.[11,15]
Pada pasien yang mengalami OSA terutama bila tidur dalam kondisi supine, maka dapat dianjurkan untuk menggunakan bantuan seperti bantal agar dapat tidur dalam posisi menghadap samping.[5]
Upaya Pengendalian Penyakit
Upaya pengendalian penyakit OSA dapat dilakukan dengan melakukan skrining OSA pada individu yang berisiko yakni mereka yang berprofesi sebagai pilot atau pengendara transportasi umum lainnya. Selain itu, pasien yang memiliki komorbid atrial fibrilasi refrakter, hipertensi resisten, dan memiliki riwayat stroke dapat dilakukan skrining meskipun tidak memiliki gejala OSA.[5]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri