Patofisiologi Otitis Media
Patofisiologi otitis media terjadi karena adanya disfungsi tuba eustachius (TE). Fungsi normal TE adalah membersihkan cairan telinga tengah dengan pergerakan mukosilier menuju nasofaring, ventilasi, dan proteksi dari refluks nasofaring. Otitis media awalnya terjadi karena kongesti dan edema pada mukosa nasal, nasofaring, dan tuba eustachius sebagai akibat dari proses inflamasi disebabkan oleh infeksi saluran pernafasan atas atau reaksi alergi. Obstruksi isthmus tuba eustachius, yang merupakan bagian tersempit TE, dapat mengganggu pembersihan dan ventilasi telinga tengah.[2,3]
Gangguan pembersihan telinga tengah menyebabkan cairan di dalam telinga tengah statis. Selain itu, gangguan ventilasi juga menyebabkan peningkatan tekanan negatif pada telinga tengah sehingga sekresi telinga tengah terakumulasi dan menjadi media yang sangat baik untuk pertumbuhan bakteri atau virus dari infeksi sekunder saluran pernafasan atas. Akumulasi sekresi di telinga tengah menyebabkan otitis media efusi. Kolonisasi dan pertumbuhan mikroba pada telinga tengah mengeluarkan cairan supuratif yang disertai tanda inflamasi. Pada pemeriksaan otoskop dapat terlihatĀ membran timpani yang menonjol dan merah, serta adanya cairan pada ruang telinga tengah yang menandakan gejala dari otitis media akut (OMA). Otitis media efusi dapat muncul secara spontan sebagai respon dari disfungsi tuba eustachius atau respon inflamasi setelah otitis media akut. Efusi dapat bertahan beberapa minggu hingga bulan setelah OMA sembuh.[2,3]
Gambar 1. Otitis Media
Patogenesis Terbaru pada Otitis Media
Patogenesis terbaru pada otitis media dikatakan bahwa selaput biofilm pada mukosa telinga tengah ditemukan pada anak dengan episode rekuren pada otitis media akut dan otitis media kronik, sedangkan tidak ditemukan pada kelompok kontrol yang sehat. Biofilm merupakan permukaan komunitas bakteri yang dilapisi oleh substansi matriks polimer, lapisan biofilm menyebabkan resistensi terhadap antibiotik. Pada otitis media akut rekuren, biofilm bakteri yang ditemukan di telinga tengah sama dengan biofilm bakteri di nasofaring. Di dalam nasofaring, adenoid merupakan wadah biofilm bakteri patogen. Oleh karena itu, limitasi durasi antibiotik untuk terapi OMA pada pediatri harus dipikirkan dengan hati-hati untuk mencegah resistensi.[8]