Prognosis Otitis Media
Prognosis otitis media secara keseluruhan baik, 80% pasien anak dapat sembuh dalam waktu 3 hari tanpa antibiotik. Namun, perlu berhati-hati terhadap kemungkinan komplikasi seperti perforasi sentral membran timpani, otitis media supuratif kronik (OMSK), mastoiditis, dan gangguan pendengaran konduktif.[17,18]
Komplikasi
Komplikasi otitis media adalah sebagai berikut:
Tuli konduktif persisten atau fluktuatif (berkurang ±25 dB) pada pasien dengan efusi telinga tengah
- Anak dengan otitis media efusi kronis memiliki gangguan pada kemampuan berbicara, bahasa, dan kognitif.
- Perforasi sentral membran timpani dapat menyebabkan infeksi kronik pada telinga tengah dan rongga mastoid
Mastoiditis akut dapat menginvasi tulang dan membentuk abses subkutan (Bezold’s abscess)
- Penyebaran secara lokal maupun hematogen dapat menyebabkan infeksi pada telinga bagian dalam, tulang temporal, otak, bahkan meningitis. Meningitis merupakan komplikasi intrakranial yang paling serius
- OMSK yang dapat mengakibatkan gangguan pendengaran ringan hingga sedang, dan dapat menyebabkan komplikasi intrakranial dan ekstrakranial[3]
Prognosis
Otitis media efusi merupakan penyebab terjadinya gangguan pendengaran, baik tuli konduktif maupun sensorineural. Pada anak usia kurang dari 10 tahun, dapat yang menyebabkan gangguan tumbuh kembang terutama pada aspek bahasa dan bicara. Namun, secara keseluruhan prognosis otitis media tergolong baik, kebanyakan penderita dapat sembuh secara spontan.[15]
Komplikasi otitis media akut (OMA) meningkat jika durasi otitis media lebih dari 2 minggu, atau gejala kembali dalam rentang waktu 2‒3 minggu kemudian. Dan meskipun otitis media telah mendapat terapi yang adekuat, tidak menutup kemungkinan untuk terjadi komplikasi gangguan neurologis, seperti kejang dan gangguan perilaku. Sedangkan otitis media kronik dapat menyebabkan tuli sensorineural, terutama jika disertai dengan kolesteatoma dan usia pasien lebih dari 10 tahun.[16]