Pendahuluan Otomikosis
Otomikosis atau yang juga dikenal dengan otitis eksterna jamur adalah infeksi jamur pada telinga bagian luar. Infeksi ini jarang melibatkan telinga bagian tengah hingga dalam, kecuali jika gendang telinga berlubang atau rongga mastoid setelah mastoidektomi terbuka. Literatur membagi otomikosis menjadi kronis, akut, dan subakut, yang biasanya unilateral.[1-3]
Penyebab paling umum dari otomikosis adalah jamur jenis Aspergillus sp dan Candida sp. Jenis jamur ini dapat menjadi patogen utama atau bersama dengan bakteri lain sebagai infeksi sekunder. Meskipun tidak mengancam jiwa, otitis eksterna jamur ini umum ditemukan pada klinik, yang membutuhkan terapi dan tindak lanjut jangka panjang. Kondisi ini juga rentan terjadi kekambuhan.[1-3]
Prevalensi otomikosis berkisar 10‒25% di seluruh dunia, di mana kasus ini lebih sering terjadi pada daerah tropis dan subtropis yang panas, lembab, dan berdebu. Otomikosis dapat mempengaruhi segala usia dan sering terjadi pada perenang. Insiden dilaporkan meningkat saat musim panas.[1,3]
Kebanyakan pasien datang dengan keluhan telinga sangat gatal, nyeri, dan terasa penuh. Gejala lain tampak keluar cairan dari telinga yang disertai tanda jamur, yang bisa disertai penurunan pendengaran hingga tinitus. Infeksi biasanya disertai dengan berbagai faktor predisposisi, di antaranya kelembaban, penggunaan steroid topikal, pasien imunodefisiensi, dan diabetes melitus.[1]
Terapi berupa kontrol faktor predisposisi, pembersihan telinga, dan agen antifungal. Agen antifungal yang digunakan dapat berupa tetes atau topikal maupun salep.[3]