Etiologi Otomikosis
Etiologi utama otomikosis adalah jamur spesies Candida sp dan Aspergillus sp. Faktor risiko otomikosis terdiri dari faktor lingkungan dan sistemik, di antaranya kelembaban, higienitas, dan imunodefisiensi.[1]
Etiologi
Dari studi, penyebab otomikosis yang paling banyak ditemukan adalah Aspergillus sp (91%), dengan spesies yang paling banyak ditemukan adalah Aspergillus niger (56%), Aspergillus fumigatus (19,3%), dan Aspergillus flavus (16%). Jenis jamur lain yang sering ditemukan di antaranya Candida sp (13,8%), Mucor sp (1,8%), Penicillium sp (1,1%), dan Trichophyton mentagrophyte (0,72%).[1,9]
Selain jamur, otomikosis sering terjadi bersama otitis eksterna bakterial. Spesies bakteri yang sering ditemukan adalah Staphylococcus aureus (58%), Pseudomonas aeruginosa (23,9%), dan Klebsiella sp (14,2%).[1,9]
Kandidiasis
Candida sp adalah salah satu jenis flora normal yang hidup dalam tubuh kita. Jamur ini sering menyebabkan penyakit kandidiasis, seperti kandidiasis mukokutan, oral, dan vulvovaginal.[1,5]
Aspergillosis
Aspergillus sp sangat sering kita jumpai bahkan sering kita hirup, dan menyebabkan penyakit aspergillosis. Jamur ini dapat ditemukan dalam bentuk konidia kecil yang mudah terdorong ke udara oleh debu dan partikel lain sehingga mudah terhirup di udara. Aspergillus dapat berkoloni di saluran pendengaran eksternal, yang dapat meluas ke telinga tengah dan rongga udara mastoid jika membran timpani terganggu oleh infeksi bakteri yang bersamaan.[1,5]
Infeksi Jamur Lain
Selain Candida sp dan Aspergillus sp, jamur Penicillium sp juga disebut sebagai penyebab otomikosis. Pada dasarnya, fungi/jamur akan berkembang baik pada lingkungan lembab, pH lebih asam, dan suhu 25‒35℃.[1,5]
Penyebab lainnya adalah spesies dari genus Fusarium, Mucoraceae, Scopulariopsis, Alternaria, Malassezia, serta berbagai dermatofita. Perbedaan dalam mikroorganisme dominan mungkin disebabkan variabilitas dalam distribusi geografis dan faktor lingkungan.[2]
Faktor Risiko
Beberapa faktor lingkungan dan sistemik host dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya otomikosis.
Faktor Lingkungan
Peningkatan kelembaban, perubahan pH, dan higienitas buruk merupakan faktor lingkungan penyebab otomikosis. Kondisi tersebut dapat mengubah kondisi epitel telinga, serta kuantitatif dan kualitatif cerumen. Selain itu, infeksi bakteri lain, penggunaan tetes telinga antibiotik jangka panjang, dan berenang juga berpengaruh pada patofisiologi otomikosis.[1-3]
Berenang yang dapat menyebabkan otomikosis adalah kebiasaan berenang pada musim panas pada lingkungan tercemar.[1]
Faktor Sistemik
Faktor-faktor sistemik yang membuat orang rentan terhadap otomikosis adalah penggunaan steroid jangka panjang, obat sitostatika, atau agen antibiotik spektrum luas, kanker, dan gangguan kekebalan lain yang menurunkan sistem imunitas. Selain meningkatkan risiko infeksi, faktor sistemik ini juga meningkatkan kekambuhan berulang.[1-3]
Faktor Instrumen Telinga dan Trauma
Penggunaan instrumen telinga termasuk alat bantu dengar dan trauma sering menjadi penyebab otomikosis. Trauma dapat disebabkan oleh penggunaan q-tips, tongkat kayu, peniti logam, jepit rambut, dan alat pengait logam. Hal ini terjadi akibat dikeluarkannya serumen yang sebenarnya berfungsi melindungi telinga dari organisme, seperti jamur dan bakteri.[1,5,6]
Faktor Tetes Telinga
Faktor risiko lain adalah penggunaan obat tetes telinga antibiotik jangka panjang. Tetes telinga antibiotik dapat menghilangkan flora alami telinga dan mempengaruhi infeksi lokal.[1,5,6]