Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Otomikosis general_alomedika 2023-08-30T14:19:53+07:00 2023-08-30T14:19:53+07:00
Otomikosis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription

Diagnosis Otomikosis

Oleh :
dr. Ayu Novianti Kurniasih
Share To Social Media:

Penegakkan diagnosis otomikosis berdasarkan pada riwayat pasien dan pemeriksaan otoskopi. Pasien yang datang seringkali mengeluh gatal, keluar cairan putih kental, dan nyeri, hingga muncul penurunan pendengaran. Pada pemeriksaan otoskopi, terlihat lendir putih atau kekuningan yang kental, bintik hitam atau massa putih seperti kapas.[1,6]

Umumnya pemeriksaan penunjang tidak dilakukan. Uji kultur kadang dikerjakan untuk mengidentifikasi jamur penyebab, sehingga terapi antijamur dapat disesuaikan untuk mengatasi organisme penyebab spesifik. Kultur sangat ideal untuk mengisolasi organisme, meskipun seringkali tidak praktis dan memakan waktu.[1,4]

Anamnesis

Pasien biasanya datang dengan keluhan telinga gatal (pruritus), nyeri (otalgia), keluar cairan (otorrhea), tidak nyaman, dan terasa penuh (aural fullness) atau ada sesuatu di saluran telinga. Hipoakusis, tinitus, dan gangguan pendengaran juga sering dilaporkan. Rasa gatal di telinga menjadi keluhan yang paling mengganggu.[1]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan biasanya dilakukan dengan otoskop atau biomikroskop. Aspergillus niger tampak seperti debu halus batu bara yang bertaburan di saluran telinga. Sedangkan Candida sp tampak seperti bahan putih atau kapas yang mengisi saluran telinga.[1]

Pseudomembran kadang dapat melapisi saluran telinga, yang jika diangkat akan tampak membran granular yang rapuh di bawahnya. Terkadang kulit pada saluran telinga tampak membengkak. Namun, konfirmasi diagnosis sebaiknya tetap diperoleh dari hasil pemeriksaan mikologi berupa swab sekret telinga melalui pemeriksaan mikroskopik langsung maupun kultur.[1]

Diagnosis Banding

Otomikosis dapat didiagnosis banding berdasarkan tanda dan gejala pasien, di antaranya:

  • Pruritus: dermatitis atopik, otitis media

  • Otorrhea: otitis media dengan perforasi, kista dan fistula preaurikular, laserasi
  • Otalgia: miringitis, trauma saluran telinga, laserasi, furunkel, karsinoma saluran telinga, erupsi gigi bungsu, trombosis sinus kavernosus, sindrom Ramsay Hunt, osteomielitis dasar tengkorak, abses/komplikasi intrakranial[7]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan dengan pemeriksaan mikroskopis sekret telinga dan kultur sekret patologis, biopsi di bawah otomikroskopi dan/atau intra-operatif, pemeriksaan pencitraan (CT atau MRI), terutama untuk jenis fungal malignant external otitis (FMEO) dan otomikosis telinga tengah.[4]

Pemeriksaan Mikroskopik Langsung

Pemeriksaan mikroskopik langsung dapat menggunakan satu atau kombinasi dari beberapa metode, di antaranya preparat potassium hidroksida yang diwarnai dengan tinta biru atau hitam, pewarnaan fluoresensi, wet-mount, dan dried smear. Pemeriksaan mikroskopik dapat mengidentifikasi hifa, artospora, arthroconidia, dan spora jamur.[4,9,10]

Histopatologi

Spesimen yang digunakan pada histopatologi dapat kerokan atau biopsi jaringan. Pada pemeriksaan histopatologi jamur, dapat menggunakan pewarnaan tertentu seperti PAS (periodic acid-schiff).[4,9,10]

Kultur Sekret

Kultur digunakan untuk mengidentifikasi jenis jamur spesifik yang terdapat pada cairan/lendir telinga. Pemeriksaan kultur jamur yang terisolasi dapat menentukan obat antijamur yang tepat. Kultur sekret merupakan gold standard pemeriksaan jamur.[4,9,10]

Pencitraan (CT/MRI)

Pemeriksaan pencitraan telinga dilakukan pada kasus otomikosis yang invasif atau ganas. Pemeriksaan untuk melihat sejauh mana infeksi menyebar atau merusak organ telinga. Hasil pemeriksaan dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan tindakan pembedahan.[4,9,10]

Referensi

1. Aremu SK, Adewoye KR, Ibrahim T. A prospective analysis of otomycosis in a tertiary care hospital. International journal of tropical diseases. 2020;3:1-8. DOI : 10.23937/2643-461X/1710029.
4. Mion M. Ear infections : fungi. Encyclopedia of infection and immunity. 2022;3:268-78. DOI : 10.1016/B978-0-12-818731-9.00153-1.
6. Sangare I, Amona F, Ouedraogo R, Zida A, Ouedraogo M. Otomycosis in Africa: Epidemiology, diagnosis and treatment. Journal of Medical Mycology. 2021;31: 101115.
7. Waitzman A. Otitis externa differential diagnoses. Medscape. 2022.
9. Oakley A, Hon A. Laboratory tests for fungal infection. Dermnet NZ. 2003
10. Kozel T, Wickes B. Fungal diagnostics. Cold spring harbor perspective in medicine 2014;4:1-14.

Epidemiologi Otomikosis
Penatalaksanaan Otomikosis

Artikel Terkait

  • Penggunaan OAINS untuk Infeksi di Bidang THT
    Penggunaan OAINS untuk Infeksi di Bidang THT
  • Antibiotik Topikal vs Oral pada Otitis Eksterna Akut
    Antibiotik Topikal vs Oral pada Otitis Eksterna Akut
  • Efikasi Antifungal Topikal Pada Penanganan Otomikosis
    Efikasi Antifungal Topikal Pada Penanganan Otomikosis
  • Tetes Telinga VS Krim dalam Penanganan Otomikosis
    Tetes Telinga VS Krim dalam Penanganan Otomikosis
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 15 April 2025, 13:34
Apakah boleh diberikan tetes telinga antibiotik pada otitis eksterna?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya. Jika tidak tersedia otoskop difaskes/praktek kita, apakah kita boleh memberikan tetes telinga antibiotik pada kasus yg dicurigai...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 20 Februari 2024, 11:56
Apakah otitis eksterna perlu antibiotik?
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
2 Balasan
ALO Dokter,Anak usia 10 tahun mengeluh nyeri telinga sejak semalam, tanpa demam dan tidak ada otorea. Gambar otoskop terlampir. Apakah otitis eksterna...
Anonymous
Dibalas 04 Maret 2023, 08:29
Bagaimana agar pus dari otitis eksterna cepat berhenti keluar?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Bagaimana agar pus dari otitis eksterna cepat menghilang atau berhenti keluar atau menyembuh

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.