Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Tuli general_alomedika 2023-04-27T15:20:04+07:00 2023-04-27T15:20:04+07:00
Tuli
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Tuli

Oleh :
dr. Dyah Ayu Kusumoputri Buwono
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan pada tuli yang terjadi pada anak ditekankan mengenai potensi risiko pengaruh tuli pada kemampuan bahasa dan bicara anak. Pada dewasa, jelaskan mengenai tipe tuli yang dialami dan apa pendekatan terapi terbaik pada skenario klinis pasien.[2,3,16]

Edukasi Pasien

Edukasi yang perlu disampaikan pada kasus penurunan pendengaran pada anak adalah monitor kemampuan dan keterampilan komunikasi anak. Anak dengan keterlambatan kemampuan komunikasi harus segera dirujuk untuk dilakukan evaluasi audiologi, walaupun lulus pada skrining pendengaran sebelumnya.[2]

Jelaskan pada pasien pentingnya menjalani pengobatan hingga tuntas jika mendapat terapi farmakologis Jika pasien perlu menjalani pembedahan, sampaikan tujuan dan risiko dari tindakan. Jelaskan pula metode rehabilitasi yang dapat dijalani pasien.

Pada anak yang menggunakan Alat Bantu Dengar (ABD), jelaskan pada orangtua bahwa ABD bisa menimbulkan ketidaknyamanan dan nyeri pada pasien. Sampaikan bahwa itu adalah keluhan yang umum dialami. Minta orangtua tidak memaksakan anak untuk terus memakai ABD jika memang anak lebih nyaman melepaskannya. Apabila memiliki kekhawatiran, minta orangtua untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter dan ahli audiologi.[2,3,12,15]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Upaya pencegahan tuli bisa dilakukan dengan mengurangi paparan terhadap suara dengan tingkat kebisingan tinggi, misalnya dengan mengurangi volume suara ketika menggunakan headset serta menggunakan alat pelindung telinga ketika bekerja di tempat dengan tingkat kebisingan tinggi.

Lakukan imunisasi rubela untuk mencegah sindrom rubella kongenital yang merupakan salah satu penyebab tuli kongenital.

Hindari memasukkan objek ke dalam liang telinga menggunakan benda yang panjang, seperti cotton bud, karena berpotensi menimbulkan luka yang memicu terjadinya infeksi. Jaga kebersihan telinga dan lakukan pembersihan telinga di dokter secara berkala.

Pada anak, orangtua perlu memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan agar keterlambatan wicara dan bahasa dapat dideteksi dini.[2,3,12,15,16]

Skrining Pendengaran

Skrining pendengaran dapat dilakukan pada bayi baru lahir menggunakan prinsip 1-2-3, yaitu deteksi dini sebelum bayi berusia 1 bulan – diagnosis audiologi selesai pada usia bayi 2 bulan – intervensi atau habilitasi pada usia 3 bulan. Skrining dilakukan dengan pemeriksaan otoacoustic emission (OAE) dan automated auditory brainstem response (AABR).[2,16]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Novita Tirtaprawita

Direvisi oleh: dr. Bedry Qhinta

Referensi

2. Kemenkes RI. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.01.07/Menkes/1989/2022 Tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuli Sensorineural Kongenital. 2022.
3. Michels TC, Duffy MT, Rogers DJ. Hearing Loss in Adults: Differential Diagnosis and Treatment. Am Fam Physician. 2019 Jul 15;100(2):98-108. PMID: 31305044.
12. Cunningham LL, Tucci DL. Hearing Loss in Adults. N Engl J Med. 2017 Dec 21;377(25):2465-2473. doi: 10.1056/NEJMra1616601. PMID: 29262274; PMCID: PMC6457651.
13. Committee on Accessible and Affordable Hearing Health Care for Adults; Board on Health Sciences Policy; Health and Medicine Division; National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine; Blazer DG, Domnitz S, Liverman CT, editors. Hearing Health Care for Adults: Priorities for Improving Access and Affordability. Washington (DC): National Academies Press (US); 2016 Sep 6. 2, Hearing Loss: Extent, Impact, and Research Needs. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK385309/
14. Patel R, McKinnon BJ. Hearing Loss in the Elderly. Clin Geriatr Med, 2018. vol. 34, no. 2, pp. 163–174. doi: 10.1016/j.cger.2018.01.001.
15. Shah RK. Hearing Impairment. Medscape, 2023. https://emedicine.medscape.com/article/994159-overview
16. WHO. Deafness and hearing loss. 2023. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/deafness-and-hearing-loss

Prognosis Tuli

Artikel Terkait

  • Pendekatan Diagnosis Tuli Mendadak
    Pendekatan Diagnosis Tuli Mendadak
  • Peran Campak pada Otosklerosis
    Peran Campak pada Otosklerosis
  • Gangguan Pendengaran Akibat Obat dan Logam Berat yang Ototoksik
    Gangguan Pendengaran Akibat Obat dan Logam Berat yang Ototoksik
  • Hubungan antara Penggunaan Alat Bantu Dengar dan Mortalitas pada Orang Dewasa dengan Tuli – Telaah Jurnal Alomedika
    Hubungan antara Penggunaan Alat Bantu Dengar dan Mortalitas pada Orang Dewasa dengan Tuli – Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terkait
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 15 Januari 2025, 22:52
Jurnal Paling Zonk Sepanjang Tahun 2024 🧐💥
Oleh: dr. ALOMEDIKA
2 Balasan
ALO Dokter.Tidak diragukan lagi 🧐, ini adalah studi terburuk pada tahun 2024:Hubungan antara Penggunaan Alat Bantu Dengar dan Mortalitas pada Orang Dewasa...
dr.yunaldi altila, SpTHT.BKL
Dibuat 13 Januari 2024, 10:23
Love your hearing
Oleh: dr.yunaldi altila, SpTHT.BKL
0 Balasan
Noise induced hearing loss
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 24 Mei 2023, 09:24
Gangguan Pendengaran Akibat Obat dan Logam Berat yang Ototoksik - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Tentu Dokter sudah mengetahui beberapa obat berisiko menyebabkan efek samping ototoksik. Obat-obatan, seperti antibiotik golongan aminoglikosida,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.