Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis Tuli general_alomedika 2023-04-27T15:19:07+07:00 2023-04-27T15:19:07+07:00
Tuli
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Prognosis Tuli

Oleh :
dr. Dyah Ayu Kusumoputri Buwono
Share To Social Media:

Tuli konduktif pada umumnya memiliki prognosis yang lebih baik dibandingkan dengan tuli sensorineural. Hal lain yang perlu dipertimbangkan untuk menilai prognosis tuli adalah tingkat keparahan dari gangguan pendengaran yang terjadi beserta etiologi yang mendasari. Komplikasi berupa gangguan perkembangan bicara dan bahasa dapat dialami pasien tuli kongenital.[2,3,12-14]

Komplikasi

Gangguan pendengaran pada anak dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan bahasa, baik secara reseptif maupun ekspresif. Tuli pada anak maupun dewasa dengan awitan mendadak atau progresif berpotensi menyebabkan gangguan komunikasi dan perkembangan sosial serta hambatan dalam edukasi.

Tuli sensorineural pada anak yang tidak ditangani dengan cepat dapat mengganggu proses belajar anak dan mempengaruhi kemandirian anak karena kurangnya input sensori auditori. Pada tahap selanjutnya, anak akan mengalami kesulitan merespon suara, menerima instruksi dan berinteraksi sosial.  Selain itu, anak dengan gangguan pendengaran juga dapat mengalami keterlambatan fungsi motorik, kognisi, sensori integrasi, hingga gangguan fungsi menelan.

Pada populasi geriatri, gangguan pendengaran yang tidak ditangani dapat menyebabkan terjadinya isolasi diri, frustasi, dan meningkatkan risiko terjadinya depresi.[2,14]

Prognosis

Pada umumnya, tuli konduktif memiliki prognosis yang lebih baik dibandingkan tuli sensorineural. Hal ini karena sebagian besar kasus tuli konduktif bersifat reversible dan penyakit yang mendasari bisa diatasi dengan medikamentosa atau pembedahan. Di sisi lain, tuli sensorineural sulit pulih dikarenakan kerusakan yang terjadi melibatkan telinga dalam (koklea), nervus VIII (vestibulokoklear), ataupun pusat pendengaran, sehingga kerusakan yang terjadi umumnya bersifat menetap.

Anak dengan gangguan pendengaran yang mendapatkan terapi implantasi koklea dan habilitasi sebelum usia 3 tahun memiliki prognosis capaian perkembangan komunikasi yang lebih baik dibandingkan anak dengan usia di atas 3 tahun.[2,12,13,15]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Novita Tirtaprawita

Direvisi oleh: dr. Bedry Qhinta

Referensi

2. Kemenkes RI. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.01.07/Menkes/1989/2022 Tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuli Sensorineural Kongenital. 2022.
3. Michels TC, Duffy MT, Rogers DJ. Hearing Loss in Adults: Differential Diagnosis and Treatment. Am Fam Physician. 2019 Jul 15;100(2):98-108. PMID: 31305044.
12. Cunningham LL, Tucci DL. Hearing Loss in Adults. N Engl J Med. 2017 Dec 21;377(25):2465-2473. doi: 10.1056/NEJMra1616601. PMID: 29262274; PMCID: PMC6457651.
13. Committee on Accessible and Affordable Hearing Health Care for Adults; Board on Health Sciences Policy; Health and Medicine Division; National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine; Blazer DG, Domnitz S, Liverman CT, editors. Hearing Health Care for Adults: Priorities for Improving Access and Affordability. Washington (DC): National Academies Press (US); 2016 Sep 6. 2, Hearing Loss: Extent, Impact, and Research Needs. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK385309/
14. Patel R, McKinnon BJ. Hearing Loss in the Elderly. Clin Geriatr Med, 2018. vol. 34, no. 2, pp. 163–174. doi: 10.1016/j.cger.2018.01.001.
15. Shah RK. Hearing Impairment. Medscape, 2023. https://emedicine.medscape.com/article/994159-overview

Penatalaksanaan Tuli
Edukasi dan Promosi Kesehatan Tuli

Artikel Terkait

  • Pendekatan Diagnosis Tuli Mendadak
    Pendekatan Diagnosis Tuli Mendadak
  • Peran Campak pada Otosklerosis
    Peran Campak pada Otosklerosis
  • Gangguan Pendengaran Akibat Obat dan Logam Berat yang Ototoksik
    Gangguan Pendengaran Akibat Obat dan Logam Berat yang Ototoksik
  • Hubungan antara Penggunaan Alat Bantu Dengar dan Mortalitas pada Orang Dewasa dengan Tuli – Telaah Jurnal Alomedika
    Hubungan antara Penggunaan Alat Bantu Dengar dan Mortalitas pada Orang Dewasa dengan Tuli – Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terkait
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 15 Januari 2025, 22:52
Jurnal Paling Zonk Sepanjang Tahun 2024 🧐💥
Oleh: dr. ALOMEDIKA
2 Balasan
ALO Dokter.Tidak diragukan lagi 🧐, ini adalah studi terburuk pada tahun 2024:Hubungan antara Penggunaan Alat Bantu Dengar dan Mortalitas pada Orang Dewasa...
dr.yunaldi altila, SpTHT.BKL
Dibuat 13 Januari 2024, 10:23
Love your hearing
Oleh: dr.yunaldi altila, SpTHT.BKL
0 Balasan
Noise induced hearing loss
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 24 Mei 2023, 09:24
Gangguan Pendengaran Akibat Obat dan Logam Berat yang Ototoksik - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Tentu Dokter sudah mengetahui beberapa obat berisiko menyebabkan efek samping ototoksik. Obat-obatan, seperti antibiotik golongan aminoglikosida,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.