Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Tuli general_alomedika 2023-04-27T15:03:39+07:00 2023-04-27T15:03:39+07:00
Tuli
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Tuli

Oleh :
dr. Dyah Ayu Kusumoputri Buwono
Share To Social Media:

Patofisiologi tuli berbeda tergantung apakah jenisnya tuli konduktif atau tuli sensorineural. Masalah konduktif melibatkan membran timpani dan telinga tengah, sehingga terjadi gangguan dalam transmisi suara dan perubahan menjadi getaran mekanis. Di sisi lain, masalah sensorineural mempengaruhi konversi suara mekanis menjadi sinyal neuroelektrik di telinga bagian dalam atau saraf pendengaran.[1-3]

Fisiologi Pendengaran

Pada keadaan normal, gelombang suara yang masuk ke liang telinga akan diubah menjadi getaran pada membran timpani dan tiga tulang pendengaran. Selanjutnya, getaran pada tulang akan diamplifikasi dan ditransmisikan ke vestibular dan cairan endolimfe pada traktus koklearis sehingga menstimulasi ujung saraf pada organ korti. Impuls yang ada akan diteruskan ke otak.[4]

Tuli Konduktif

Pada tuli konduktif, terdapat gangguan hantaran suara yang disebabkan oleh kelainan atau penyakit di telinga luar atau telinga tengah. Telinga luar meliputi daun telinga, liang telinga (dengan panjang 2,5–3 cm), dan membran timpani. Kelainan pada telinga luar yang menyebabkan tuli konduktif yakni berupa atresia liang telinga, otitis eksterna tipe sirkumskripta, serumen prop, dan osteoma.

Kelainan telinga bagian tengah yang menyebabkan tuli konduktif yakni berupa terjadinya sumbatan pada tuba eustachius, otitis media, otosklerosis, timpanosklerosis, hemotimpanum, dan dislokasi tulang pendengaran.[2,4,5]

Tuli Sensorineural

Pada tuli sensorineural, terdapat gangguan atau kelainan pada telinga dalam, nervus VIII (vestibulokoklear), atau pada pusat pendengaran. Contoh kondisi yang menyebabkan tuli sensorineural adalah penyakit Meniere, paparan bising, paparan zat ototoksik, dan presbikusis.[2,4,5]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Novita Tirtaprawita

Direvisi oleh: dr. Bedry Qhinta

Referensi

1. Walangitan AC, et al. Gambaran Gangguan Pendengaran Pada Penyelam. J Biomedik JBM, 2021. vol. 13, no. 2, Art. no. 2, Mar. doi: 10.35790/jbm.13.2.2021.31868.
2. Kemenkes RI. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.01.07/Menkes/1989/2022 Tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuli Sensorineural Kongenital. 2022.
3. Michels TC, Duffy MT, Rogers DJ. Hearing Loss in Adults: Differential Diagnosis and Treatment. Am Fam Physician. 2019 Jul 15;100(2):98-108. PMID: 31305044.
4. Setyawan FEB. Prevention of noise induced hearing loss in worker: A literature review. JKKI, 2021. pp. 182–190, Aug. 2021, doi: 10.20885/JKKI.Vol12.Iss2.art12.
5. Gonzales S. Pathophysiology and Diagnosis of Presbycusis. J Phonet Audiol, 2022. vol. 8, no. 5.

Pendahuluan Tuli
Etiologi Tuli

Artikel Terkait

  • Pendekatan Diagnosis Tuli Mendadak
    Pendekatan Diagnosis Tuli Mendadak
  • Peran Campak pada Otosklerosis
    Peran Campak pada Otosklerosis
  • Gangguan Pendengaran Akibat Obat dan Logam Berat yang Ototoksik
    Gangguan Pendengaran Akibat Obat dan Logam Berat yang Ototoksik
  • Hubungan antara Penggunaan Alat Bantu Dengar dan Mortalitas pada Orang Dewasa dengan Tuli – Telaah Jurnal Alomedika
    Hubungan antara Penggunaan Alat Bantu Dengar dan Mortalitas pada Orang Dewasa dengan Tuli – Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terkait
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 15 Januari 2025, 22:52
Jurnal Paling Zonk Sepanjang Tahun 2024 🧐💥
Oleh: dr. ALOMEDIKA
2 Balasan
ALO Dokter.Tidak diragukan lagi 🧐, ini adalah studi terburuk pada tahun 2024:Hubungan antara Penggunaan Alat Bantu Dengar dan Mortalitas pada Orang Dewasa...
dr.yunaldi altila, SpTHT.BKL
Dibuat 13 Januari 2024, 10:23
Love your hearing
Oleh: dr.yunaldi altila, SpTHT.BKL
0 Balasan
Noise induced hearing loss
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 24 Mei 2023, 09:24
Gangguan Pendengaran Akibat Obat dan Logam Berat yang Ototoksik - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Tentu Dokter sudah mengetahui beberapa obat berisiko menyebabkan efek samping ototoksik. Obat-obatan, seperti antibiotik golongan aminoglikosida,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.