Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Ruptur Uretra general_alomedika 2022-10-27T10:02:11+07:00 2022-10-27T10:02:11+07:00
Ruptur Uretra
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Ruptur Uretra

Oleh :
Alexandra Francesca Chandra
Share To Social Media:

Ruptur uretra merupakan diskontinuitas jaringan uretra, baik parsial/inkomplit maupun komplit, yang umumnya disebabkan oleh trauma. Trauma yang menyebabkan ruptur uretra dapat disebabkan oleh trauma tumpul (misalnya akibat jatuh), fraktur pelvis, trauma tembus akibat tembakan, ataupun iatrogenik akibat pemasangan kateter serta pembedahan.

Ruptur uretra lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan karena faktor anatomis. Uretra pada laki-laki lebih panjang, sementara uretra perempuan lebih pendek dan mobile tanpa perlekatan bermakna pada tulang pubis.[1,2]

trauma, ruptur uretra

Gambar 1. Uretrogram pada Ruptur Uretra Posterior. Sumber: Openi, 2009

Diagnosis ruptur uretra ditegakkan dengan baku emas uretrografi retrograde. Ekstravasasi cairan kontras menandakan lokasi ruptur. Mengingat ruptur uretra erat berhubungan dengan kejadian trauma seperti fraktur pelvis atau luka tembakan, pemeriksaan penunjang foto polos pelvis perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum dilakukannya uretrografi retrograde, guna mendeteksi adanya fraktur ataupun benda asing, seperti peluru atau batu. Hal ini karena, pemberian kontras akan menghalangi visualisasi fraktur atau benda asing tersebut.[1]

Penatalaksanaan ruptur uretra tergantung dari lokasi ruptur (anterior atau posterior uretra pada laki-laki), jenis trauma yang mendasarinya (fraktur pelvis, luka tembak, atau benda asing), serta jenis ruptur uretra (parsial atau komplit). Ruptur uretra harus segera dikonsultasikan ke dokter spesialis urologi.

Secara umum, penatalaksanaan ruptur uretra parsial cukup dilakukan dengan pemasangan kateter uretra atau suprapubik. Penatalaksanaan ruptur uretra komplit membutuhkan realignment dari kedua ujung uretra yang terputus dengan kateter serta uretroplasti.[3,4,7]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Martinez-Pineiro L. Urethral trauma. Emergencies in Urology. Berlin; Springer: 2007. https://link.springer.com/chapter/10.1007/978-3-540-48605-3_23#citeas.
2. Cummings JM. Urethral trauma. Medscape. Updated Jan 2019. https://emedicine.medscape.com/article/451797-overview .
3. Mundy AR, Andrich DE. Urethral trauma part I: introduction, history, anatomy, pathology assessment, and emergency management. https://onlinelibrary.wiley.com/doi/epdf/10.1111/j.1464-410X.2011.10339.x.
4. Kitrey ND, Djakovic N, Gonsalves M, Kuehhas FE, Lumen N, Serafetinidis E, et al. EAU guidelines on urological trauma. European Association of Urology. 2016. https://uroweb.org/wp-content/uploads/EAU-Guidelines-Urological-Trauma-2016-1.pdf
7. Leslie SW, Nelson Q, Baker J. Urethral Injury. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554575/

Patofisiologi Ruptur Uretra

Artikel Terkait

  • Red Flag Hematuria
    Red Flag Hematuria
Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
Dibalas 08 Juni 2021, 09:19
Pasien pria usia 35 tahun dengan aliran kencing bercabang - Urologi Ask The Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
2 Balasan
Alo Dr. dr. Besut Daryanto, Sp. B, Sp. U(K), izin bertanya dokter.Kondisi apa saja yang membuat aliran kencing seorang pria menjadi bercabang secara...
dr. Maria Florensia
Dibalas 31 Maret 2021, 10:41
Penanganan pertama ruptur uretra - Urologi Ask The Expert
Oleh: dr. Maria Florensia
1 Balasan
Selamat siang dokter Dr. dr. Besut Daryanto, Sp.B, Sp.U (K), izin bertanya utk kasus ruptur uretra, bgmn penanganan pertama yg kt lakukan di IGD? terimakasih...
dr.Andrew Logan
Dibalas 15 Februari 2019, 06:40
Primary endoscopic realignment pada ruptur uretra
Oleh: dr.Andrew Logan
4 Balasan
Pada kasus ruptur uretra, selain sistostomi terkadang dilakukan primary endoscopic realignment. Pasa kasus apakah dilakukan PER, dan sebenarnya PER itu...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.