Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis Ruptur Uretra general_alomedika 2023-01-01T12:35:35+07:00 2023-01-01T12:35:35+07:00
Ruptur Uretra
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Prognosis Ruptur Uretra

Oleh :
Alexandra Francesca Chandra
Share To Social Media:

Prognosis cedera uretra baik, terutama pada keadaan tidak terlibatnya bladder neck, sedangkan komplikasi yang sering terjadi adalah striktur uretra. Akan tetapi, gangguan hemodinamik yang mengancam nyawa dapat menyertai ruptur uretra, sehingga penanganan stabilisasi hemodinamik harus diutamakan.

Komplikasi

Komplikasi tersering yang terjadi akibat ruptur uretra, baik uretra anterior maupun posterior, adalah striktur uretra. Striktur ini dapat menyebabkan terjadinya disfungsi ereksi. Pada kasus ruptur uretra yang tidak ditangani secara adekuat, komplikasi dapat berupa infeksi, sepsis, uremia, hingga kematian.

Striktur Uretra dan Disfungsi Ereksi

Berdasarkan statistik, kejadian komplikasi striktur uretra rekuren yang membutuhkan penatalaksanaan berupa dilatasi atau insisi mencapai 10-15%, sementara kasus yang memerlukan operasi mayor berulang hanya ditemukan pada 1-2% kasus.[3]

Selain itu, hampir separuh (45%) pasien ruptur uretra posterior mengalami disfungsi ereksi. Pada studi yang dilakukan oleh Kong et al., sebanyak 41 pasien disfungsi ereksi karena striktur uretra yang diakibatkan ruptur uretra terkait fraktur pelvis. Dilakukannya uretroplasti anastomosis tidak mengubah fungsi ereksi pada 2 minggu setelah operasi.[4,5]

Infeksi, Sepsis, Uremia, dan Kematian

Infeksi sekunder pada ruptur uretra dapat terjadi dalam 2 minggu apabila tidak ditangani secara adekuat dan kematian akan terjadi dalam 2 minggu berikutnya. Untuk itu, penanganan ruptur uretra yang adekuat perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi ini.[3]

Prognosis

Prognosis ruptur uretra sangat baik, terutama bila tidak ada keterlibatan bladder neck. Akan tetapi, fungsi ereksi pasien dapat terganggu pada pasien ruptur uretra posterior. Terjadinya disfungsi ereksi pasca ruptur uretra ditentukan beberapa faktor prediktor berikut:

  • Diastasis simfisis pubis
  • Lateral displacement prostat

  • Gap ruptur uretra >2 cm

  • Fraktur rami pubis bilateral
  • Fraktur malgaigne, yaitu fraktur pelvis yang tidak stabil[3,4]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

3. Mundy AR, Andrich DE. Urethral trauma part I: introduction, history, anatomy, pathology assessment, and emergency management. https://onlinelibrary.wiley.com/doi/epdf/10.1111/j.1464-410X.2011.10339.x.
4. Kitrey ND, Djakovic N, Gonsalves M, Kuehhas FE, Lumen N, Serafetinidis E, et al. EAU guidelines on urological trauma. European Association of Urology. 2016. https://uroweb.org/wp-content/uploads/EAU-Guidelines-Urological-Trauma-2016-1.pdf
5. Kong JP, Bultitude MF, Royce P, Gruen RL, Cato A, Corcoran NM. Lower urinary tract injuries following blunt trauma: a review of contemporary management. Rev Urol. 2011;13(3):119-30. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3222924/

Penatalaksanaan Ruptur Uretra
Edukasi dan Promosi Kesehatan Ru...

Artikel Terkait

  • Red Flag Hematuria
    Red Flag Hematuria
Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
Dibalas 08 Juni 2021, 09:19
Pasien pria usia 35 tahun dengan aliran kencing bercabang - Urologi Ask The Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
2 Balasan
Alo Dr. dr. Besut Daryanto, Sp. B, Sp. U(K), izin bertanya dokter.Kondisi apa saja yang membuat aliran kencing seorang pria menjadi bercabang secara...
dr. Maria Florensia
Dibalas 31 Maret 2021, 10:41
Penanganan pertama ruptur uretra - Urologi Ask The Expert
Oleh: dr. Maria Florensia
1 Balasan
Selamat siang dokter Dr. dr. Besut Daryanto, Sp.B, Sp.U (K), izin bertanya utk kasus ruptur uretra, bgmn penanganan pertama yg kt lakukan di IGD? terimakasih...
dr.Andrew Logan
Dibalas 15 Februari 2019, 06:40
Primary endoscopic realignment pada ruptur uretra
Oleh: dr.Andrew Logan
4 Balasan
Pada kasus ruptur uretra, selain sistostomi terkadang dilakukan primary endoscopic realignment. Pasa kasus apakah dilakukan PER, dan sebenarnya PER itu...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.