Edukasi Pasien Pemasangan IUD
Edukasi pasien setelah pemasangan IUD also known as intrauterine device, alat kontrasepsi dalam rahim atau AKDR meliputi masa efektivitas IUD, cara memastikan posisi IUD, efek samping terhadap menstruasi, dan jadwal kontrol.[1,2,4,5]
Edukasi sebelum pemasangan IUD yaitu edukasi mengenai kontrasepsi IUD untuk memastikan kesiapan dan kemantapan pasien dalam memilih IUD sebagai kontrasepsi, serta informed consent sebelum pemasangan IUD. Edukasi setelah pemasangan IUD yaitu masa efektivitas IUD, cara memastikan posisi IUD, dan efek samping terhadap menstruasi.[1,2,5]
Masa Efektivitas IUD
IUD non-hormonal tembaga (Copper T) akan langsung efektif dalam mencegah kehamilan. Di lain pihak, IUD hormonal baru efektif setelah 7 hari post-insersi IUD, kecuali IUD dipasang dalam 5 hari pertama menstruasi atau saat postpartum dan post-abortus. Dalam 7 hari menunggu, pasien memerlukan kontrasepsi tambahan lain.[1,5]
IUD akan efektif sampai 3-10 tahun setelah pemasangan, tergantung jenis dan kandungan IUD yang dipilih. Masa efektivitas IUD tembaga umumnya lebih lama (10 tahun) dibandingkan IUD hormonal. Jika masa efektivitas IUD habis, maka pasien perlu ke dokter untuk melepas IUD dan berdiskusi kembali apakah ingin memasang IUD yang baru atau menggunakan kontrasepsi lain. Jika pasien ingin hamil, IUD dapat dilepas dan kesuburan langsung kembali.[1,2]
Efek Samping Terhadap Menstruasi
Pasien perlu diedukasi bahwa efek samping terhadap menstruasi dapat terjadi di 3-6 bulan pertama setelah pemasangan IUD. Efek yang terjadi antara lain nyeri haid, perubahan siklus menstruasi, dan perdarahan intermenstruasi (spotting). Sampaikan bahwa pasien mungkin mengalami hipomenore, oligomenore, atau amenore akibat pemakaian IUD hormonal. Pada pengguna IUD tembaga, pasien bisa mengalami menoragia. Efek samping tersebut umumnya tidak berbahaya dan semakin lama akan berkurang.[1,2,4,5]
Pemeriksaan Mandiri Benang IUD Secara Teratur
Pasien perlu diajarkan cara memeriksa sendiri benang IUD secara teratur untuk memastikan posisi IUD masih di tempatnya. Pemeriksaan mandiri benang IUD dilakukan dengan cara memasukkan jari telunjuk dan jari tengah ke dalam liang vagina. Bila tidak dapat meraba benang IUD, pasien dianjurkan untuk segera kontrol ke dokter.[2]
Jadwal Kontrol
Informasikan kepada pasien untuk kontrol (follow up) 4 minggu setelah pemasangan, dan pasien dapat datang kapanpun untuk konsultasi atau jika muncul masalah terkait IUD.[2,5]
Selain itu, pasien perlu diedukasi bahwa IUD tidak memberikan proteksi terhadap penyakit menular seksual, sehingga jika ada risiko penyakit menular seksual maka tetap perlu menggunakan barrier contraceptive, seperti kondom.[4]
Pasien perlu diinformasikan bahwa IUD tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI, dan juga tidak menimbulkan interaksi dengan obat-obatan.[9,10]
Penulisan pertama oleh: dr. Yelvi Levani