Indikasi Pemasangan IUD
Indikasi pemasangan IUD atau intrauterine device, yang juga dikenal sebagai alat kontrasepsi dalam rahim, secara umum adalah sebagai kontrasepsi jangka panjang bagi perempuan usia reproduktif. IUD juga dapat digunakan sebagai kontrasepsi emergensi.
IUD dapat digunakan sebagai pilihan kontrasepsi pada wanita dengan riwayat penyakit menular seksual atau riwayat pelvic inflammatory disease (PID) akut, yang telah mendapat terapi dan dinyatakan sembuh. IUD dapat digunakan pada ibu menyusui karena tidak mempengaruhi air susu ibu (ASI).
IUD non-hormonal tembaga (Copper T) dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat dalam 5 hari post-koitus. IUD hormonal dosis tinggi dapat digunakan sebagai terapi menoragia dan proteksi endometrium selama terapi penggantian hormon.[1,6,7]
IUD aman digunakan pada wanita dengan riwayat kehamilan ektopik, riwayat bedah pelvis, hipertensi, riwayat deep vein thrombosis, riwayat migraine, diabetes, endometriosis, dan perokok.[1-3]
IUD telah ditemukan dapat menurunkan risiko kanker ovarium sebanyak 40% dan kanker endometrium sebanyak 50%. Alat kontrasepsi ini memiliki tingkat kepuasan pasien dan kelanjutan pemakaian yang tinggi.[17,18]
Penulisan pertama oleh: dr. Yelvi Levani