Komplikasi Persalinan Sungsang
Komplikasi persalinan sungsang atau persalinan malpresentasi bokong dapat berupa komplikasi maternal seperti trauma jalan lahir atau komplikasi neonatal seperti asfiksia, prolaps tali pusat, dan kematian.
Komplikasi Maternal
Komplikasi maternal yang mungkin terjadi pada persalinan sungsang pervaginam umumnya berkaitan dengan trauma jalan lahir, seperti robekan perineum, luka episiotomi, laserasi vagina, hematoma vagina, dan trauma pada labia.[17,18]
Komplikasi Neonatal
Komplikasi neonatal meliputi asfiksia, prolaps tali pusat, trauma persalinan, sampai dengan kematian.
Asfiksia Neonatal
Asfiksia umumnya terjadi akibat prolaps dan kompresi tali pusat atau jepitan kepala pada aftercoming head. Kejadian ini juga dipengaruhi oleh durasi kala 2 persalinan, terutama waktu yang dibutuhkan untuk melahirkan kepala dan bagian tubuh di atas umbilikus. Risiko absolut asfiksia neonatal ditemukan lebih tinggi pada bayi dengan presentasi bokong yang lahir pervaginam (3,3%) daripada sectio caesarea (0,6%).[3,5]
Prolaps Tali Pusat
Prolaps tali pusat terjadi pada 7,4% dari seluruh persalinan dengan presentasi bokong. Prolaps tali pusat terjadi 2 kali lipat lebih sering pada wanita multipara (6%) daripada primigravida (3%).
Jepitan kepala janin terjadi pada 0–8,5% persalinan pervaginam dengan presentasi bokong. Hal ini disebabkan oleh dilatasi serviks yang belum sempurna dan molase kepala janin yang tidak adekuat. Angka kejadiannya meningkat pada janin dengan usia kehamilan <32 minggu, di mana lingkar kepala masih lebih besar dari abdomen.[1,3]
Trauma Persalinan
Proses persalinan pervaginam pada presentasi bokong menimbulkan risiko trauma persalinan yang lebih besar daripada sectio caesarea, dengan risiko absolut sebesar 0,7% dan 0,17% secara berurutan. Beberapa trauma persalinan yang mungkin terjadi adalah cedera pleksus brakialis, cedera servikal medula spinalis, serta trauma organ intraabdomen.[3,5]
Cedera pleksus brakialis terjadi pada 1 dari 1.000 persalinan pervaginam yang direncanakan. Nuchal arms, kondisi di mana salah satu atau kedua lengan bayi berada di belakang leher atau kepala, meningkatkan risiko trauma persalinan seperti cedera pleksus brakialis. Cedera servikal medula spinalis umumnya terjadi pada janin dengan sikap kepala hiperekstensi. Sebanyak 8 dari 11 bayi dengan sikap kepala hiperekstensi yang lahir pervaginam mengalami cedera servikal medula spinalis. [1,12]
Kematian Perinatal
Angka kematian perinatal pada bayi dengan presentasi bokong mencapai 25 dari 1.000 kelahiran hidup. Kematian perinatal pada presentasi bokong berkisar antara 0,8–1,7 per 1.000 kelahiran untuk persalinan pervaginam dan 0–0,8 per 1.000 kelahiran untuk sectio caesarea elektif. Anomali kongenital, prematuritas, trauma saat persalinan, dan asfiksia merupakan faktor peningkat morbiditas dan mortalitas perinatal.[3,5,12]