Indikasi Konsentrator Oksigen
Indikasi penggunaan konsentrator oksigen stasioner adalah untuk pasien yang membutuhkan terapi oksigen jangka panjang (long-term oxygen therapy/ LTOT), karena tergolong cost-effective dan lebih aman daripada menggunakan compressed gas cylinder. Konsentrator oksigen direkomendasikan untuk pasien yang menggunakan oksigen selama lebih dari 1,4 jam per hari.[1,2]
Pedoman yang tersedia saat ini tidak memberikan indikasi khusus untuk konsentrator oksigen portable, namun hanya merekomendasikan penggunaan konsentrator oksigen dengan tipe portable pada pasien yang membutuhkan LTOT dan rutin keluar rumah.[1,3]
Berikut ini merupakan tiga kelompok pasien dengan penyakit paru hipoksemia kronis ataupun penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) yang membutuhkan terapi oksigen jangka panjang:
- Pasien dengan tekanan oksigen arteri (PaO2) ≤ 55 mmHg saat istirahat dalam posisi nonrecumbent, meskipun telah diberikan pengobatan optimal untuk kondisi yang mendasarinya
- Pasien dengan PaO2 >55 mmHg dan terbukti mengalami disfungsi sistem saraf pusat, cor pulmonale, hipertensi pulmonal sekunder, atau polisitemia
- Pasien dengan penurunan PaO2 di bawah 55 mmHg dan desaturasi selama tidur atau olahraga[1,6]
Konsentrator oksigen portable sebagai terapi oksigen rawat jalan dapat direkomendasikan kepada orang-orang yang sudah menggunakan LTOT yang ingin lebih leluasa menggunakan konsentrator oksigen saat di luar rumah.
Terapi oksigen rawat jalan dapat meningkatkan toleransi pasien terhadap latihan dan sesak napas, meskipun hingga kini belum terbukti ada manfaat dari oksigen sebelum dan sesudah latihan pada kebanyakan pasien dengan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Selain itu, terapi oksigen rawat jalan memungkinkan peningkatan dan kepatuhan penggunaan oksigen harian yang lebih baik.
Peningkatan kasus COVID-19 dan keterbatasan pasokan oksigen juga meningkatkan penggunaan konsentrator oksigen.[1,3]