Pedoman Klinis Konsentrator Oksigen
Pedoman klinis pemakaian konsentrator oksigen adalah terkait cara pemilihan tipe konsentrator yang cocok untuk pasien.
Jenis Konsentrator Oksigen
Saat ini terdapat dua jenis konsentrator oksigen yang dipasarkan, yaitu stationary dan portable yang memiliki keuntungan dan kerugian yang berbeda. Konsentrator oksigen tipe stationary dapat menghasilkan oksigen sekitar 0,5 sampai 10-15 L/menit. Adapun untuk tipe portable dapat menghasilkan oksigen sampai 2 L/menit. Pemilihan tipe konsentrator oksigen yang akan direkomendasikan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pasien.
Indikasi Konsentrator Oksigen
Konsentrator oksigen memungkinkan untuk mengubah udara yang di ruangan menjadi oksigen melalui sejumlah filter yang membuang nitrogen, debu, bakteri dan partikulat lainnya. Konsentrator oksigen diciptakan dengan tujuan utama untuk menghasilkan oksigen yang akan digunakan untuk terapi oksigen terutama pada pasien dengan hipoksemia kronik seperti misalnya asthma berat, kanker paru, anemia berat, gagal jantung, efusi pleura, serta penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Menentukan Laju Alir Oksigen
Secara umum, saat menentukan laju aliran oksigen, target PaO2 60-65 mmHg atau SpO2 90-92% dapat diterima. Terdapat bukti yang menunjukkan bahwa tidak ada manfaat tambahan dalam menggunakan target SpO2 di atas 92% saat istirahat dan ada potensi risiko dalam memberikan FiO2 yang lebih tinggi. Meski demikian, penentuan besaran laju alir terbaik perlu melihat kondisi dan skenario klinis masing-masing pasien.
Aspek Keamanan dan Pencegahan Komplikasi
Prinsip keamanan pasien merupakan hal yang utama diperhatikan selama penggunaan konsentrator oksigen. Sehingga penggunaannya harus dengan indikasi yang tepat dan memastikan mengikuti semua prosedur terapi oksigen dan penggunaan mesin dengan tepat. Hal ini dilakukan untuk mencegah komplikasi terkait terapi oksigen, komplikasi alat, dan komplikasi mesin konsentrator oksigen.
Pemantauan Pasien
Selama penggunaan konsentrator oksigen, hal-hal yang harus diawasi antara lain adalah tanda vital, saturasi oksigen, usaha napas, kesadaran, dan tanda-tanda distres pernapasan pada pasien. Mesin konsentrator oksigen juga harus dipastikan berfungsi dengan baik, dirawat dengan baik sesuai petunjuk, serta membersihkan komponen yang digunakan secara berkala.[1,3,6,14-17]