Komplikasi Konsentrator Oksigen
Komplikasi konsentrator oksigen umumnya berkaitan dengan komplikasi terapi oksigen dan juga komplikasi dari alat ataupun mesin konsentrator oksigen yang digunakan.[1,2]
Komplikasi Terapi Oksigen
Komplikasi yang mungkin terjadi terkait dengan terapi oksigen misalnya adalah gagal napas hiperkapnia, hipoventilasi, atelektasis serap, dan keracunan oksigen.[1,3]
Gagal napas hiperkapnia dapat dicegah dengan mengenali kelompok pasien yang berisiko tinggi terhadap komplikasi tersebut. Contoh populasi ini adalah pasien yang mendapat terapi oksigen jangka panjang, memiliki obstruksi jalan napas permanen akibat bronkiektasis, pasien penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), mengalami fibrosis paru akibat tuberkulosis, obesitas, mengalami penyakit neuromuskular, atau overdosis opiat dan benzodiazepine.[4,7]
Keracunan oksigen dapat diidentifikasi dari beberapa gejala dan tanda seperti batuk, nyeri retrosternal, sesak napas, ronki basah, hipoksemia arteri progresif, infiltrasi paru bilateral. Gejala dan tanda terkadang sulit dikenali pada penyakit paru progresif.[7,11]
Komplikasi Alat
Komplikasi akibat alat seperti penggunaan nasal kanul ataupun masker oksigen dapat berupa keringnya mukosa hidung dan iritasi kulit. Laju aliran oksigen yang tinggi (>6 L/menit) tanpa sistem humidifikasi yang efektif dapat memicu mukosa hidung mengering, bahkan berisiko juga mengalami perdarahan dan obstruksi jalan napas. Iritasi kulit dapat terjadi pada kulit yang bersentuhan langsung dengan nasal kanul dan masker, yaitu area hidung, pipi, leher, dan telinga.[6,11]
Komplikasi Mesin Konsentrator Oksigen
Komplikasi mesin konsentrator oksigen umumnya terkait dengan ketidaksesuaian laju aliran dan konsentrasi oksigen. Biasanya hal ini terjadi akibat masalah umum yang melibatkan sistem air-intake, kenop kontrol filter yang tidak berfungsi, dan terkontaminasi material tertentu. Gas oksigen dari pemasangan nasal kanul atau masker oksigen yang kurang rapat juga dapat mempengaruhi konsentrasi udara dalam ruangan, sehingga mengganggu penyerapan nitrogen pada filter udara mesin.[8,9]
Luka Bakar
Terapi oksigen jangka panjang dapat menyebabkan luka bakar pada wajah dan saluran napas atas. Hal ini bisa berbahaya dan mengancam nyawa. Paparan api, misalnya dari rokok atau lilin, saat menggunakan oksigen suplemental merupakan penyebab tersering.[12,13,14]