Kontraindikasi Analisa Gas Darah Arteri
Kontraindikasi pengambilan sampel analisa gas darah atau AGD terutama adanya insufisiensi aliran darah, infeksi lokal, atau fistula arteriovena (AV) pada lokasi pengambilan. Kontraindikasi dari pengambilan sampel AGD dapat dibagi menjadi kontraindikasi absolut dan kontraindikasi relatif, dengan pertimbangan kemungkinan infeksi atau merusak struktur vaskular.
Kontraindikasi Absolut
Kontraindikasi absolut pada pemeriksaan analisa gas darah antara lain:
- Pengambilan sampel dari arteri radialis pada pemeriksaan modified Allen test yang positif, di mana aliran darah kolateral tidak adekuat dalam menyuplai area distal; pertimbangkan melakukan pengambilan sampel darah di lokasi lain, seperti arteri femoralis atau brachialis
- Infeksi lokal pada area pengambilan sampel
- Gangguan anatomis pada area pengambilan sampel, misalnya luka bakar, intervensi bedah, maupun malformasi kongenital, seperti aplasia kutis kongenita (AKK)
- Adanya fistula arteriovenosa atau graft pembuluh darah
- Adanya penyakit vaskular perifer berat, seperti selulitis atau acute limb ischemia, yang diketahui atau saat ini dicurigai pada area pengambilan sampel[3,13]
Kontraindikasi Relatif
Kontraindikasi relatif pada pemeriksaan analisa gas darah antara lain:
- Koagulopati berat
- Pasien dalam terapi antikoagulan, seperti warfarin, heparin, maupun turunannya seperti direct thrombin inhibitors atau inhibitor faktor X.
- Pasien yang mengonsumsi agen trombolitik, seperti streptokinase atau tissue plasminogen activator (tPA)[3]
Konsumsi antiplatelet, seperti aspirin dan clopidogrel, bukan merupakan kontraindikasi pengambilan sampel pada kebanyakan kasus.[3]
Selain itu, terdapat beberapa kontraindikasi lain terkait penyimpanan dan kesiapan alat-alat untuk pemeriksaan analisa gas darah:
- Alat analisa gas darah yang tidak berfungsi dengan baik
- Spesimen sampel darah membeku atau tidak mendapatkan antikoagulan sesuai standar
- Terdapat gelembung udara atau air bubble pada sampel darah
- Spesimen sampel telah disimpan pada suhu ruangan selama lebih lama dari 30 menit dalam tabung plastik, atau disimpan pada suhu ruang lebih lama dari 5 menit untuk shunt study[6]
Apabila sampel perlu disimpan lebih lama dari 30 menit, sebaiknya disimpan pada tabung kaca dan didinginkan sampai pada suhu 0–4ᵒC. Spesimen dengan jumlah leukosit atau trombosit yang meningkat sebaiknya segera didinginkan dan dianalisis, karena pada keadaan ini sampel dapat mengalami penurunan PaO2 dengan cepat.[6]