Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Tizanidine
Penggunaan tizanidine pada kehamilan termasuk dalam kategori C menurut FDA. Pada ibu menyusui, ada tidaknya ekskresi tizanidine ke dalam ASI belum diketahui dengan pasti. Namun, data pada hewan menunjukkan bahwa tizanidine diekskresikan melalui air susu. Selain itu, pada studi hewan, penggunaan tizanidine selama kehamilan dapat menyebabkan gangguan perkembangan janin.[1,8]
Penggunaan pada Kehamilan
Kategori C (FDA): studi pada hewan percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin. Namun, belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Tizanidine biasanya digunakan pada pasien yang mengalami spastisitas akibat stroke, multiple sclerosis, atau spinal cord injury. Namun, saat ini belum ada data yang adekuat tentang konsumsi tizanidine oleh ibu hamil dan pengaruhnya terhadap perkembangan janin. Pada studi terhadap hewan, hasil menunjukkan bahwa penggunaan tizanidine selama kehamilan menyebabkan kematian embriofetal.[1,8]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Saat ini belum ada data yang cukup mengenai ada tidaknya ekskresi tizanidine pada air susu ibu, pengaruhnya pada bayi yang disusui, dan pengaruhnya pada produksi air susu ibu. Studi pada hewan menunjukkan bahwa tizanidine diekskresikan melalui air susu. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap bayi.[1,8]