Pengawasan Klinis Oxcarbazepine
Pengawasan klinis terhadap penggunaan oxcarbazepine perlu dilakukan untuk menghindari kondisi yang fatal. Hal ini mencakup pengawasan terhadap tanda depresi dan hiponatremia berat.
Risiko Bunuh Diri
Peningkatan risiko ide atau perilaku bunuh diri dapat terjadi pada konsumsi oxcarbazepine. Pengawasan klinis diperlukan terkait munculnya atau memburuknya gejala depresi, pikiran atau perilaku bunuh diri, atau perubahan suasana hati dan perilaku yang tidak biasa.[4]
Risiko Hiponatremia Signifikan
Pengukuran kadar natrium perlu dilakukan pada pasien yang mendapatkan terapi kombinasi oxcarbazepine dengan golongan obat yang dapat menurunkan kadar natrium darah seperti aripiprazole dan desmopressin. Selain itu, pemeriksaan juga perlu dilakukan jika terdapat gejala yang mengarah ke kondisi hiponatremia, seperti malaise, nyeri kepala, mual, letargi, kebingungan, serta peningkatan frekuensi dan keparahan kejang.[4]
Risiko Sindroma Stevens-Johnson dan Toxic Epidermal Necrolysis
Alel HLA-B*1502 meningkatkan risiko sindrom Stevens-Johnson dan toxic epidermal necrolysis akibat obat antiepilepsi aromatik (AED) seperti oxcarbazepine. Orang keturunan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, banyak memiliki alel ini. Gunakan obat secara hati-hati dan pantau adanya manifestasi reaksi dermatologi.[20,22]