Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Oxcarbazepine
Penggunaan oxcarbazepine pada kehamilan diperkirakan dapat menyebabkan efek buruk, sama dengan obat induknya yaitu carbamazepine. Oxcarbazepine diekskresikan ke ASI. Penggunaan pada ibu menyusui diperbolehkan, namun perlu dibarengi pengawasan efek samping pada bayi yang menyusu.[4,8,9]
Penggunaan pada Kehamilan
FDA memasukkan oxcarbazepine dalam Kategori C. Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.[4]
TGA memasukkan oxcarbazepine dalam Kategori D. Ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.[8]
Hingga kini, masih belum ada uji klinis mengenai keamanan penggunaan oxcarbazepine selama kehamilan. Akan tetapi, strukturnya yang mirip dengan carbamazepine memunculkan dugaan bahwa oxcarbazepine juga memiliki efek teratogenik.[4]
Oxcarbazepine dan MHD diketahui dapat menembus plasenta. Studi pada hewan menunjukkan bahwa pemberian oxcarbazepine pada fase organogenesis meningkatkan risiko terjadinya malformasi kraniofasial, kardiovaskuler, dan sistem skeletal. Pemberian obat dalam dosis tinggi diduga akan meningkatkan risiko kematian janin.
Terdapat beberapa laporan kasus yang menunjukkan adanya malformasi kongenital pada bayi yang dilahirkan oleh ibu yang mengonsumsi oxcarbazepine selama kehamilan. Kelainan yang ditemukan antara lain bibir sumbing, defek septum jantung, Down syndrome, dan malformasi kongenital dari telinga.[1,4,7]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Oxcarbazepine dan metabolitnya ikut diekskresikan melalui air susu ibu dengan rasio oxcarbazepine dalam ASI terhadap plasma sebesar 0,5.
Beberapa laporan kasus menunjukkan bahwa bayi yang mendapatkan ASI dari ibu yang mengonsumsi oxcarbazepine mengalami tumbuh kembang yang normal dan tidak didapatkan adanya kelainan neurologis. Namun, belum ada studi yang dapat menyimpulkan efek oxcarbazepine terhadap bayi melalui ASI, sehingga penggunaannya tetap perlu mempertimbangkan manfaat dan risiko yang ada.
Apabila oxcarbazepine harus digunakan pada ibu menyusui, pastikan untuk melakukan pemantauan ketat. Pada bayi, perlu dipantau adanya mengantuk, kenaikan berat badan, dan kemajuan perkembangan. Hal ini terutama diperlukan pada bayi usia muda, ASI eksklusif, dan ibu mendapat antikejang kombinasi.[4,9,19]