Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Oxcarbazepine general_alomedika 2025-02-25T08:15:26+07:00 2025-02-25T08:15:26+07:00
Oxcarbazepine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Oxcarbazepine

Oleh :
dr. Nindy Adhilah
Share To Social Media:

Penggunaan oxcarbazepine pada kehamilan diperkirakan dapat menyebabkan efek buruk, sama dengan obat induknya yaitu carbamazepine. Oxcarbazepine diekskresikan ke ASI. Penggunaan pada ibu menyusui diperbolehkan, tetapi perlu dibarengi pengawasan efek samping pada bayi yang menyusu.[4,8,9]

Penggunaan pada Kehamilan

Food and Drug Administration (FDA) memasukkan oxcarbazepine dalam kategori C. Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.[4]

Therapeutic Goods Administration (TGA) memasukkan oxcarbazepine dalam kategori D. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada carbamazepine, ditemukan adanya efek teratogenik pada janin. Sehingga, pemberian oxcarbazepine tidak direkomendasikan kecuali manfaat yang diperoleh lebih besar dari risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.[8]

Hingga kini, masih belum ada uji klinis mengenai keamanan penggunaan oxcarbazepine selama kehamilan. Namun, strukturnya yang mirip dengan carbamazepine memunculkan dugaan bahwa oxcarbazepine juga memiliki efek teratogenik.[4]

Oxcarbazepine dan 10-monohydroxy metabolite (MHD) diketahui dapat menembus plasenta. Studi pada hewan menunjukkan bahwa pemberian oxcarbazepine pada fase organogenesis meningkatkan risiko terjadinya malformasi kraniofasial, kardiovaskuler, dan sistem skeletal. Pemberian obat dalam dosis tinggi diduga akan meningkatkan risiko kematian janin.

Terdapat beberapa laporan kasus yang menunjukkan adanya malformasi kongenital pada bayi yang dilahirkan oleh ibu yang mengonsumsi oxcarbazepine selama kehamilan. Kelainan yang ditemukan antara lain bibir sumbing, defek septum jantung, Down syndrome, dan malformasi kongenital dari telinga.[1,4,7]

Penggunaan pada Ibu Menyusui

Oxcarbazepine dan metabolitnya ikut diekskresikan melalui air susu ibu dengan rasio oxcarbazepine dalam ASI terhadap plasma sebesar 0,5.

Beberapa laporan kasus menunjukkan bahwa bayi yang mendapatkan ASI dari ibu yang mengonsumsi oxcarbazepine mengalami tumbuh kembang yang normal dan tidak didapatkan adanya kelainan neurologis. Namun, belum ada studi yang dapat menyimpulkan efek oxcarbazepine terhadap bayi melalui ASI, sehingga penggunaannya tetap perlu mempertimbangkan manfaat dan risiko yang ada.

Apabila oxcarbazepine harus digunakan pada ibu menyusui, pastikan untuk melakukan pemantauan ketat. Pada bayi, perlu dipantau adanya mengantuk, kenaikan berat badan, dan kemajuan perkembangan. Hal ini terutama diperlukan pada bayi usia muda, ASI eksklusif, dan ibu mendapat antikejang kombinasi.[4,9,19]

 

Direvisi oleh: dr. Eurena Maulidya Putri P.

Referensi

4. FDA. Trileptal (Oxcarbazepine). 2017. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2017/021014s036lbl.pdf
7. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 34312, Oxcarbazepine. PubChem. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Oxcarbazepine.
8. TGA. Prescribing medicine in pregnancy database. 2021. https://www.tga.gov.au/prescribing-medicines-pregnancy-database
9. Drugs and Lactation Database. Bethesda (MD): National Library of Medicine (US); 2006-. Oxcarbazepine. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK501243/
19. Birnbaum AK, Meador KJ, Karanam A, Brown C, May RC, Gerard EE, Gedzelman ER, Penovich PE, Kalayjian LA, Cavitt J, Pack AM, Miller JW, Stowe ZN, Pennell PB. Antiepileptic Drug Exposure in Infants of Breastfeeding Mothers With Epilepsy. JAMA Neurology. 2020; 77(4): 441-450.

Efek Samping dan Interaksi Obat ...
Kontraindikasi dan Peringatan Ox...

Artikel Terkait

  • Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang
    Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang
  • Faktor Risiko Terjadinya Epilepsi Pasca Stroke
    Faktor Risiko Terjadinya Epilepsi Pasca Stroke
  • Langkah Diagnostik pada Kejang Pertama Usia Dewasa
    Langkah Diagnostik pada Kejang Pertama Usia Dewasa
  • Penghentian Obat Antiepilepsi pada Pasien Epilepsi yang Bebas Kejang
    Penghentian Obat Antiepilepsi pada Pasien Epilepsi yang Bebas Kejang
  • Peran Diazepam Per Rektal untuk Kejang pada Bayi
    Peran Diazepam Per Rektal untuk Kejang pada Bayi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Ariyadi
Dibalas 30 November 2024, 10:07
Kejang pada anak dengan riwayat kejang sebelumnya
Oleh: Ariyadi
1 Balasan
Izin dok, anak kejang 2 kali dengan rentan waktu 7jam kejang selama kurang lebih 30detik, mata keatas kedip" badan dan badan gemetar, kejang terjadi sudah yg...
Anonymous
Dibalas 07 November 2024, 14:31
Membedakan kejang nocturnal dan gangguan lain
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Ada px anak usia 9 tahun, memiliki riwayat kejang (tubuh kaku, kedut2, mata kedip2 melihat ke atas, sulit diajak bicara). Kejang berlangsung...
dr. Yanny Labok
Dibalas 01 November 2024, 18:34
Tatalaksana kejang pada epilepsi dewasa
Oleh: dr. Yanny Labok
2 Balasan
Halo dok, izin bertanya jika setelah pemberian diazepam pada pasien dewasa dgn BB 60 kg yg sdh d berikan diazepam 5 mg via iv dan kejangnya sdh berhenti...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.