Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Kontraindikasi dan Peringatan Oxcarbazepine general_alomedika 2025-02-25T08:17:17+07:00 2025-02-25T08:17:17+07:00
Oxcarbazepine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Kontraindikasi dan Peringatan Oxcarbazepine

Oleh :
dr. Nindy Adhilah
Share To Social Media:

Kontraindikasi oxcarbazepine adalah pada pasien dengan hipersensitivitas terhadap obat ini, komponen sediaan, ataupun terhadap carbamazepine karena dapat terjadi reaksi silang. Peringatan diperlukan terkait peningkatan risiko ideasi dan perilaku bunuh diri, hiponatremia signifikan, dan reaksi anafilaksis.

Alel HLA-B*1502, yang banyak ditemukan pada orang Indonesia, telah dilaporkan dapat meningkatkan risiko sindrom Stevens-Johnson dan toxic epidermal necrolysis akibat obat antiepilepsi aromatik (AED) seperti oxcarbazepine. Oleh karenanya, penggunaan oxcarbazepine harus memperhatikan potensi risiko ini.[20,21]

Kontraindikasi

Oxcarbazepine dikontraindikasikan pada pasien dengan kondisi berikut:

  • Memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap oxcarbazepine atau carbamazepine

  • Blok nodus atrioventrikular (AV block)[4,6]

Peringatan

Oxcarbazepine dapat meningkatkan risiko ideasi atau perilaku bunuh diri. Pasien yang mengonsumsi oxcarbazepine juga perlu diperingatkan agar tidak terlibat dalam pekerjaan yang membutuhkan kewaspadaan mental, karena obat ini dapat menyebabkan efek sedasi.[4]

Ide dan Perilaku Bunuh Diri

Penggunaan obat antikonvulsan, termasuk oxcarbazepine, dapat meningkatkan risiko munculnya ideasi dan perilaku bunuh diri. Kondisi ini bisa ditemukan 1 minggu setelah mulai mengonsumsi oxcarbazepine dan bertahan sepanjang periode pengobatan. Kondisi ini perlu dijelaskan kepada pasien dan keluarga pasien agar dapat mewaspadai perubahan mood dan perilaku atau munculnya tanda-tanda depresi pada pasien.[4]

Efek Samping Neuropsikiatrik

Oxcarbazepine dapat menyebabkan penurunan psikomotor, sulit konsentrasi, gangguan pada bahasa, mudah lelah, somnolen, dan gangguan koordinasi. Oleh karenanya, aktivitas seperti menyetir dan mengoperasikan mesin atau alat berat perlu dihindari.[4]

Hiponatremia

Penggunaan oxcarbazepine dapat menyebabkan hiponatremia yang signifikan, yaitu kadar natrium darah <125 mmol/L. Biasanya, kondisi ini tidak memunculkan gejala dan kadar natrium dapat kembali normal dengan pengurangan dosis, penghentian obat, atau terapi konservatif seperti pembatasan cairan. Hiponatremia biasanya terjadi pada 3 bulan pertama pengobatan, tetapi juga dapat terjadi setelah 1 tahun pengobatan.[4]

Reaksi Hipersensitivitas Obat

Reaksi hipersensitivitas dapat terjadi dan menimbulkan gejala seperti ruam, pruritus, urtikaria, angioedema, hingga anafilaksis. Beberapa kasus anafilaksis melibatkan edema pada laring, glotis, bibir, dan kelopak mata. Edema laring dapat menyumbat jalan napas dan membahayakan keselamatan pasien.

Selain itu, dapat juga ditemukan kondisi multi-organ hypersensitivity atau Drug Reaction with Eosinophilia and Systemic Symptoms (DRESS) yang ditandai dengan demam, ruam, dan limfadenopati; disertai gejala pada sistem organ seperti hepatitis, nefritis, kelainan hematologi, miokarditis, atau miositis. Pada pemeriksaan laboratorium, biasanya ditemukan peningkatan eosinofil.[4]

Reaksi Silang dengan Hipersensitivitas Carbamazepine

Sekitar 25‒30% pasien dengan riwayat hipersensitivitas terhadap carbamazepine juga mengalami reaksi hipersensitivitas terhadap oxcarbazepine. Karena itu, penggunaan oxcarbazepine hanya diberikan jika manfaat yang didapatkan melebihi risiko yang ada. Jika ditemukan kondisi hipersensitivitas saat mendapatkan terapi oxcarbazepine, pengobatan harus diganti dengan obat golongan lain.[4]

Reaksi Dermatologis

Penggunaan oxcarbazepine telah dikaitkan dengan kejadian sindroma Stevens-Johnson (SJS) dan toxic epidermal necrolysis (TEN). Risiko ini meningkat pada pasien dengan alel HLA-B*1502. Alel tersebut banyak ditemukan pada orang keturunan Asia Tenggara, seperti Indonesia. Jika ditemukan reaksi dermatologis saat dalam pengobatan oxcarbazepine, segera hentikan dan ganti dengan obat antikonvulsan lain.[4,20,21]

Penghentian Obat Antikonvulsan

Penghentian obat antikonvulsan perlu dilakukan secara bertahap. Penghentian obat oxcarbazepine secara mendadak dapat meningkatkan risiko terjadinya status epileptikus dan meningkatnya frekuensi kejang pada pasien.[4]

Kelainan Hematologi

Beberapa pasien dilaporkan mengalami pansitopenia, agranulositosis, dan leukopenia pada saat mendapatkan terapi oxcarbazepine. Penghentian obat perlu dipertimbangkan jika didapatkan kondisi seperti ini.[4]

 

Direvisi oleh: dr. Eurena Maulidya Putri P.

Referensi

4. FDA. Trileptal (Oxcarbazepine). 2017. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2017/021014s036lbl.pdf
6. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Cek Produk Obat - Oxcarbazepine. Tersedia dari: https://cekbpom.pom.go.id/all-produk?query=oxcarbazepine.
20. Phillips EJ, Sukasem C, Whirl-Carrillo M, et al. Clinical Pharmacogenetics Implementation Consortium guideline for HLA genotype and use of carbamazepine and oxcarbazepine: 2017 update. Clin Pharmacol Ther. 2018;103(4):574-581. doi:10.1002/cpt.1004
21. Chen CB, Hsiao YH, Wu T, et al; Taiwan Severe Cutaneous Adverse Reaction Consortium. Risk and association of HLA with oxcarbazepine-induced cutaneous adverse reactions in Asians. Neurology. 2017;88(1):78-86.

Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...
Pengawasan Klinis Oxcarbazepine

Artikel Terkait

  • Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang
    Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang
  • Faktor Risiko Terjadinya Epilepsi Pasca Stroke
    Faktor Risiko Terjadinya Epilepsi Pasca Stroke
  • Langkah Diagnostik pada Kejang Pertama Usia Dewasa
    Langkah Diagnostik pada Kejang Pertama Usia Dewasa
  • Penghentian Obat Antiepilepsi pada Pasien Epilepsi yang Bebas Kejang
    Penghentian Obat Antiepilepsi pada Pasien Epilepsi yang Bebas Kejang
  • Peran Diazepam Per Rektal untuk Kejang pada Bayi
    Peran Diazepam Per Rektal untuk Kejang pada Bayi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Ariyadi
Dibalas 30 November 2024, 10:07
Kejang pada anak dengan riwayat kejang sebelumnya
Oleh: Ariyadi
1 Balasan
Izin dok, anak kejang 2 kali dengan rentan waktu 7jam kejang selama kurang lebih 30detik, mata keatas kedip" badan dan badan gemetar, kejang terjadi sudah yg...
Anonymous
Dibalas 07 November 2024, 14:31
Membedakan kejang nocturnal dan gangguan lain
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Ada px anak usia 9 tahun, memiliki riwayat kejang (tubuh kaku, kedut2, mata kedip2 melihat ke atas, sulit diajak bicara). Kejang berlangsung...
dr. Yanny Labok
Dibalas 01 November 2024, 18:34
Tatalaksana kejang pada epilepsi dewasa
Oleh: dr. Yanny Labok
2 Balasan
Halo dok, izin bertanya jika setelah pemberian diazepam pada pasien dewasa dgn BB 60 kg yg sdh d berikan diazepam 5 mg via iv dan kejangnya sdh berhenti...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.