Formulasi Asam Valproat
Formulasi asam valproat atau sodium valproat ada bentuk tablet, kapsul, sirup, dan injeksi, tetapi di Indonesia hanya tersedia tablet salut enterik, tablet lepas lambat, dan sirop. Asam valproat dapat diberikan secara tunggal maupun kombinasi dengan obat antikonvulsi, tetapi dibutuhkan pengawasan dalam pemberian obat tersebut.
Bentuk Sediaan
Bentuk asam valproat tersedia untuk peroral, yaitu kapsul, tablet, dan sirop, serta untuk injeksi yaitu solusio 100 mg/mL.[9]
Namun, sediaan yang tersedia di Indonesia saat ini adalah:
- Tablet salut enterik: 250 mg
- Tablet lepas lambat: 250 mg dan 500 mg
- Sirop: 250 mg/5 mL[5]
Cara Penggunaan
Tablet atau sirop asam valproat dikonsumsi secara utuh, dengan atau tanpa makanan. Pasien dianjurkan untuk mengonsumsi segera asam valproat bila ada keterlambatan. Tidak dianjurkan mengonsumsi 2 dosis dalam waktu berdekatan.[1,12]
Cara Penyimpanan
Asam valproat dapat disimpan pada suhu ruangan, sekitar 15‒30℃.[2,12]
Kombinasi dengan Obat Lain
Asam valproat dapat digunakan sebagai terapi tambahan dalam penatalaksanaan epilepsi. Penggunaan karbamazepin atau phenytoin dengan asam valproat tidak memerlukan penyesuaian dosis. Namun, dibutuhkan pemantauan konsentrasi plasma secara berkala sejak awal pada pasien yang mengonsumsi obat kombinasi anti konvulsan dan asam valproat.[1]
Studi prospektif tahun 2009 menemukan kombinasi lamotrigin dan asam valproat dapat menurunkan episode kejang komplit sebesar 51,4%. Kelemahan dari studi ini adalah jumlah sampel yang kecil dan hanya pada populasi spesifik saja. Kombinasi asam valproat dengan lamotrigin memerlukan penyesuaian dosis yang tepat untuk mengurangi efek samping.[13,14]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini