Indikasi dan Dosis Asam Valproat
Indikasi asam valproat yang telah disetujui FDA hanya untuk penatalaksanaan epilepsi. Namun, indikasi off-label asam valproat untuk profilaksis migrain dan gangguan bipolar.[2,9]
Kejang Parsial Kompleks
Pada pasien epilepsi dengan kejang parsial kompleks, asam valproat dapat diberikan monoterapi, konversi ke monoterapi, atau terapi tambahan.
Dewasa dan Anak Usia ≥10 tahun
Obat peroral diberikan dengan komposisi asam valproate atau semisodium valproate, dengan dosis sebagai berikut:
- Dosis inisial: 10‒15 mg/kgBB/hari, dalam 2‒4 dosis terbagi
- Dosis titrasi: dapat ditingkatkan 5‒10 mg/kgBB/minggu
- Dosis maksimal: 60 mg/kgBB/hari [2]
Walaupun belum tersedia di Indonesia, tetapi sodium valproate dapat diberikan intravena dengan dosis inisial 10‒15 mg/kgBB/hari. Dosis titrasi dapat ditingkatkan 5‒10 mg/kgBB/minggu. Tiap dosis diberikan sebagai injeksi lambat intravena 3‒5 menit, atau dengan infus dalam cairan salin normal, dekstrosa 5%, atau ringer laktat 60 menit (max rate 20 mg/menit). Dosis maksimal 2,5 gram/hari.[2]
Anak <10 tahun
Pengawasan secara khusus perlu diperhatikan pada pasien anak <2 tahun karena risiko hepatotoksik. Dosis yang diberikan dalam bentuk sodium valproate adalah:
- Berat badan >20 kg: dosis 400 mg/hari dalam 2 dosis terbagi, yang dapat ditingkatkan hingga dosis kontrol tercapai, maksimal 35 mg/kgBB/hari
- Berat badan <20 kg: dosis 20 mg/kgBB/hari dalam 2 dosis terbagi, yang dapat ditingkatkan hingga 40 mg/kgBB/hari [2]
Sementara, sodium valproat intravena diberikan dengan dosis inisial 10 mg/kgBB/hari dalam 2‒4 dosis terbagi, yang dapat ditingkatkan hingga kejang terkontrol. Dosis maksimal 40 mg/kgBB/hari dengan pemantauan kadar asam valproat plasma. Namun, sediaan injeksi belum tersedia di Indonesia.[2]
Konversi Menjadi Monoterapi
Saat konversi menjadi monoterapi, pengurangan dosis obat anti epilepsi sebelumnya sebesar 25% setiap 2 minggu. Pengurangan ini dapat dimulai bersamaan atau ditunda 1‒2 minggu setelah dosis inisial asam valproat.[2]
Kejang Absans Simpleks dan Kompleks
Untuk kejang absans simple dan kompleks, asam valproat diberikan sebagai terapi tunggal atau terapi tambahan. Sementara, untuk kejang multipel yang melibatkan kejang absans, asam valproat digunakan sebagai terapi tambahan.[9]
Dosis peroral adalah:
- Dosis inisial: 15 mg/kgBB/hari
- Dosis titrasi: dapat ditingkatkan 5‒10 mg/kgBB/hari hingga kejang terkontrol atau untuk mencegah efek samping lebih lanjut
- Dosis maksimal: 60 mg/kgBB/hari
- Jika total dosis melebihi 250 mg, maka harus diberikan dalam dosis terbagi[2]
Migrain
Asam valproat secara off label dapat digunakan untuk profilaksis migrain. Sampai saat ini, belum ada bukti pemberian obat ini untuk penatalaksanaan migrain akut.
Dosis asam valproat untuk mencegah migrain adalah:
- Dosis inisial: 250 mg setiap 12 jam
- Dosis dapat disesuaikan dengan respons terapi
- Dosis maksimal: sekitar 1000 mg/hari[9]
Untuk sediaan tablet lepas lambat, dosis inisial dapat diberikan 500 mg selama 7 hari, kemudian disesuaikan dengan respons terapi. Tablet lepas lambat dapat ditingkatkan hingga 500‒1000 mg/hari.[9]
Gangguan Bipolar
Asam valproat untuk gangguan bipolar dapat digunakan saat episode manik, dengan ketentuan:
- Dosis inisial: 750 mg/hari dalam dosis terbagi
- Dosis dapat dinaikkan dengan cepat untuk mencapai dosis terapi
- Dosis maksimal: 60 mg/kgBB/hari[9]
Untuk tablet lepas lambat, dosis inisial diberikan 25 mg/kgBB/hari satu kali sehari. Dosis maksimal 60 mg/kgBB/hari.[9]
Penyesuaian pada Populasi Khusus
Penggunaan asam valproat memerlukan penyesuaian pada lansia, gangguan fungsi hepar, dan keluhan gastrointestinal.
Lansia
Pada pasien lansia (>65 tahun), dosis inisial dimulai dari dosis rendah dengan peningkatan dosis secara perlahan dan bertahap. Dibutuhkan pemantauan terhadap intake makanan dan cairan, tanda-tanda dehidrasi, penurunan kesadaran, dan efek samping lain.[1,9]
Gangguan Fungsi Hepar
Asam valproat tidak dianjurkan untuk pasien dengan gangguan hepar, karena dapat memperburuk fungsi hati secara signifikan. Pada kasus dengan hipoalbuminemia, pengukuran konsentrasi total menjadi berkurang yang disebabkan oleh penurunan pengikatan protein dalam darah.[9]
Keluhan Gastrointestinal
Pasien dengan iritasi saluran cerna dapat dianjurkan untuk mengonsumsi asam valproat dengan makanan, atau memulai terapi awal dengan dosis yang lebih rendah.[1,9]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini