Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
general_alomedika 2021-12-10T15:17:12+07:00 2021-12-10T15:17:12+07:00
Clonazepam
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pendahuluan Clonazepam

Oleh :
dr.Adrian Prasetio SpKJ
Share To Social Media:

Clonazepam, terkadang juga ditulis sebagai klonazepam, merupakan obat golongan benzodiazepine potensi tinggi dengan aksi kerja yang panjang. Clonazepam digunakan sebagai terapi pada gangguan terkait kecemasan dan sebagai antikejang misalnya pada pasien epilepsi.[1,2]

Clonazepam memiliki efek hipnotik, sedatif, ansiolitik, antikonvulsan, relaksan otot, dan efek amnesia. Obat ini cepat dan sepenuhnya diserap setelah pemberian oral dan dimetabolisme secara ekstensif di hati, terutama oleh isoenzim sitokrom P450 (CYP) 3A4. Clonazepam utamanya diekskresikan dalam urine. Waktu paruh clonazepam yang panjang dan potensinya yang tinggi merupakan perhatian klinis utama, karena gejala putus obat dapat muncul dan berlangsung berbulan-bulan setelah obat dihentikan.[3,4]

Clonazepam dapat menyebabkan euforia ringan dan singkat pada dosis terapeutik. Apabila dosis ditingkatkan, intensitas efek euforia ini akan meningkat, dan oleh karena itulah clonazepam sering digunakan untuk tujuan rekreasional. Dokter perlu berhati-hati pada penggunaan obat ini karena benzodiazepine use disorder dilaporkan dapat timbul pada sepertiga pasien setelah hanya 4 minggu pengobatan.[5]

Pasien yang mengonsumsi obat ini harus diperingatkan agar tidak terlibat dalam pekerjaan berbahaya yang membutuhkan kewaspadaan mental, misalnya mengoperasikan mesin atau berkendara. Selain itu, clonazepam juga dapat meningkatkan risiko pikiran atau perilaku bunuh diri pada pasien yang menggunakan obat ini untuk indikasi apapun. Pasien yang harus dipantau terkait munculnya atau memburuknya gejala depresi, pikiran atau perilaku bunuh diri, atau perubahan suasana hati atau perilaku yang tidak biasa.

Penggunaan clonazepam bersama opioid, seperti morfin, dapat menyebabkan interaksi obat yang menghasilkan sedasi berlebihan, depresi napas, koma, dan kematian.[6]

Tabel 1. Deskripsi Singkat Clonazepam

Perihal Deskripsi
Kelas Antiepilepsi[7]
Subkelas Benzodiazepine[7]
Akses Resep
Wanita hamil

FDA: D[8]

TGA: B3[9]

Wanita menyusui Obat diekskresikan ke ASI[10]
Anak-anak Boleh diberikan dengan pengaturan dosis[7]
Infant Boleh diberikan dengan pengaturan dosis[7]
FDA

Approved[6]

Referensi

1. Basit H, Kahwaji CI. Clonazepam. [Updated 2021 Apr 29]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK556010/
2. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 2802, Clonazepam. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Clonazepam. Accessed Nov. 19, 2021.
3. Kacirova I, Grundmann M, Silhan P, Brozmanova H. A Case Report of Clonazepam Dependence: Utilization of Therapeutic Drug Monitoring During Withdrawal Period. Medicine (Baltimore). 2016;95(9):e2881. doi:10.1097/MD.0000000000002881
4. Wang SM, Kim JB, Sakong JK, et al. The Efficacy and Safety of Clonazepam in Patients with Anxiety Disorder Taking Newer Antidepressants: A Multicenter Naturalistic Study. Clin Psychopharmacol Neurosci. 2016;14(2):177-183. doi:10.9758/cpn.2016.14.2.177
5. Dokkedal-Silva V, Berro LF, Galduróz JCF, et al. Clonazepam. Harvard Review of Psychiatry, 2019. 27(5), 279–289. doi:10.1097/hrp.0000000000000227
6. Food and Drug Administration. Klonopin® Tablets. 2013. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2013/017533s053,020813s009lbl.pdf
7. Pusat Informasi Obat Nasional. Clonazepam. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2015. http://pionas.pom.go.id/monografi/clonazepam
8. MIMS. Clonazepam. 2020. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/clonazepam?mtype=generic
9. TGA. Prescribing medicine in pregnancy database. 2021. https://www.tga.gov.au/prescribing-medicines-pregnancy-database
10. Drugs and Lactation Database (LactMed). Bethesda (MD): National Library of Medicine (US); 2006-. Clonazepam. [Updated 2021 Aug 16]. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK501209/

Farmakologi Clonazepam

Artikel Terkait

  • Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang
    Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang
  • Faktor Risiko Terjadinya Epilepsi Pasca Stroke
    Faktor Risiko Terjadinya Epilepsi Pasca Stroke
  • Langkah Diagnostik pada Kejang Pertama Usia Dewasa
    Langkah Diagnostik pada Kejang Pertama Usia Dewasa
  • Penghentian Obat Antiepilepsi pada Pasien Epilepsi yang Bebas Kejang
    Penghentian Obat Antiepilepsi pada Pasien Epilepsi yang Bebas Kejang
  • Peran Diazepam Per Rektal untuk Kejang pada Bayi
    Peran Diazepam Per Rektal untuk Kejang pada Bayi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 11 April 2025, 20:09
Bagaimana Pemberian Diazepam parenteral untuk Kejang dan berapa dosisnya?
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokterBagaimana pemberian diazepam parenteral untuk tatalaksana kejang? Apakah perlu diencerkan? Jika diencerkan berapa cc dan pemberian bolusnya berapa...
Anonymous
Dibalas 06 Maret 2025, 10:38
Tatalaksana kejang dengan syok/hipotensi
Oleh: Anonymous
1 Balasan
alo dokter, bagaimana tatalaksana abortif kejang akut pada pasien dgn syok atau hipotensi? apakah masih ada tempat pemberian midazolam/diazepam pada kasus...
Ariyadi
Dibalas 30 November 2024, 10:07
Kejang pada anak dengan riwayat kejang sebelumnya
Oleh: Ariyadi
1 Balasan
Izin dok, anak kejang 2 kali dengan rentan waktu 7jam kejang selama kurang lebih 30detik, mata keatas kedip" badan dan badan gemetar, kejang terjadi sudah yg...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.