Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Pengawasan Klinis Clonazepam general_alomedika 2021-12-10T15:38:08+07:00 2021-12-10T15:38:08+07:00
Clonazepam
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pengawasan Klinis Clonazepam

Oleh :
dr.Adrian Prasetio SpKJ
Share To Social Media:

Pengawasan klinis terhadap  risiko ideasi dan perilaku bunuh diri diperlukan selama penggunaan clonazepam, karena risiko bunuh diri meningkat pada penggunaan obat ini untuk indikasi apapun. Clonazepam juga berisiko menyebabkan benzodiazepine use disorder karena memiliki potensi tinggi dan durasi kerja panjang. Selain itu, pengawasan juga diperlukan terkait fungsi hepar dan ginjal karena akan mempengaruhi metabolisme dan ekskresi obat ini.

Ide Bunuh Diri

Pemberian benzodiazepine, seperti clonazepam, berhubungan dengan peningkatan risiko ide bunuh diri. Pasien yang mendapatkan clonazepam harus dipantau secara berkala untuk mengevaluasi perubahan perilaku atau perubahan mood. Perubahan mood ini bisa terjadi dalam 1 minggu setelah mengonsumsi clonazepam.[1,6]

Benzodiazepine Use Disorder

Clonazepam merupakan benzodiazepine potensi tinggi dan memiliki lama kerja yang panjang. Obat ini dapat menyebabkan euforia yang bersifat sementara. Clonazepam sering digunakan untuk tujuan rekreasional dan telah dilaporkan menyebabkan benzodiazepine use disorder pada sepertiga pasien setelah hanya 4 minggu pengobatan.[5]

Pemeriksaan Laboratorium Berkala

Metabolisme dari clonazepam terjadi di hati, kemudian diekskresi di urine melalui ginjal. Oleh karenanya, pemantauan fungsi hepar dan ginjal secara berkala diperlukan pada penggunaan jangka lamia.

Selain itu, clonazepam juga bisa menyebabkan trombositopenia, meskipun efek ini jarang terjadi. Lakukan pemeriksaan darah lengkap jika dirasa perlu.[1,6]

Gangguan Kognitif dan Performa

Efek sedasi clonazepam menyebabkan penurunan kemampuan motorik dan kemampuan otak dalam mengambil keputusan. Ketika mengonsumsi clonazepam, disarankan pasien tidak melakukan pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi penuh seperti berkendara atau mengoperasikan mesin berat. Pasien juga tidak boleh mengonsumsi clonazepam bersamaan dengan zat depresan sistem saraf pusat lain, seperti alkohol.

Obat ini juga perlu diberikan hati-hati pada lansia karena meningkatkan risiko jatuh.[1,6]

Gangguan Pernapasan

Pasien dengan gangguan pernapasan berisiko mengalami perburukan gejala apabila mengonsumsi obat clonazepam. Efek benzodiazepine pada pernapasan adalah mendepresi napas dan menyebabkan hipersalivasi.[1]

Interaksi Obat

Pengawasan klinis terkait interaksi obat diperlukan, utamanya jika clonazepam digunakan bersama opioid. Penggunaan kedua obat tersebut dapat menyebabkan sedasi berlebihan, depresi pernapasan, koma, hingga kematian.[6]

Referensi

1. Basit H, Kahwaji CI. Clonazepam. [Updated 2021 Apr 29]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK556010/
5. Dokkedal-Silva V, Berro LF, Galduróz JCF, et al. Clonazepam. Harvard Review of Psychiatry, 2019. 27(5), 279–289. doi:10.1097/hrp.0000000000000227
6. Food and Drug Administration. Klonopin® Tablets. 2013. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2013/017533s053,020813s009lbl.pdf

Kontraindikasi dan Peringatan Cl...

Artikel Terkait

  • Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang
    Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang
  • Faktor Risiko Terjadinya Epilepsi Pasca Stroke
    Faktor Risiko Terjadinya Epilepsi Pasca Stroke
  • Langkah Diagnostik pada Kejang Pertama Usia Dewasa
    Langkah Diagnostik pada Kejang Pertama Usia Dewasa
  • Penghentian Obat Antiepilepsi pada Pasien Epilepsi yang Bebas Kejang
    Penghentian Obat Antiepilepsi pada Pasien Epilepsi yang Bebas Kejang
  • Peran Diazepam Per Rektal untuk Kejang pada Bayi
    Peran Diazepam Per Rektal untuk Kejang pada Bayi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 11 April 2025, 20:09
Bagaimana Pemberian Diazepam parenteral untuk Kejang dan berapa dosisnya?
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokterBagaimana pemberian diazepam parenteral untuk tatalaksana kejang? Apakah perlu diencerkan? Jika diencerkan berapa cc dan pemberian bolusnya berapa...
Anonymous
Dibalas 06 Maret 2025, 10:38
Tatalaksana kejang dengan syok/hipotensi
Oleh: Anonymous
1 Balasan
alo dokter, bagaimana tatalaksana abortif kejang akut pada pasien dgn syok atau hipotensi? apakah masih ada tempat pemberian midazolam/diazepam pada kasus...
Ariyadi
Dibalas 30 November 2024, 10:07
Kejang pada anak dengan riwayat kejang sebelumnya
Oleh: Ariyadi
1 Balasan
Izin dok, anak kejang 2 kali dengan rentan waktu 7jam kejang selama kurang lebih 30detik, mata keatas kedip" badan dan badan gemetar, kejang terjadi sudah yg...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.