Pengawasan Klinis Clonazepam
Pengawasan klinis terhadap risiko ideasi dan perilaku bunuh diri diperlukan selama penggunaan clonazepam, karena risiko bunuh diri meningkat pada penggunaan obat ini untuk indikasi apapun. Clonazepam juga berisiko menyebabkan benzodiazepine use disorder karena memiliki potensi tinggi dan durasi kerja panjang. Selain itu, pengawasan juga diperlukan terkait fungsi hepar dan ginjal karena akan mempengaruhi metabolisme dan ekskresi obat ini.
Ide Bunuh Diri
Pemberian benzodiazepine, seperti clonazepam, berhubungan dengan peningkatan risiko ide bunuh diri. Pasien yang mendapatkan clonazepam harus dipantau secara berkala untuk mengevaluasi perubahan perilaku atau perubahan mood. Perubahan mood ini bisa terjadi dalam 1 minggu setelah mengonsumsi clonazepam.[1,6]
Benzodiazepine Use Disorder
Clonazepam merupakan benzodiazepine potensi tinggi dan memiliki lama kerja yang panjang. Obat ini dapat menyebabkan euforia yang bersifat sementara. Clonazepam sering digunakan untuk tujuan rekreasional dan telah dilaporkan menyebabkan benzodiazepine use disorder pada sepertiga pasien setelah hanya 4 minggu pengobatan.[5]
Pemeriksaan Laboratorium Berkala
Metabolisme dari clonazepam terjadi di hati, kemudian diekskresi di urine melalui ginjal. Oleh karenanya, pemantauan fungsi hepar dan ginjal secara berkala diperlukan pada penggunaan jangka lamia.
Selain itu, clonazepam juga bisa menyebabkan trombositopenia, meskipun efek ini jarang terjadi. Lakukan pemeriksaan darah lengkap jika dirasa perlu.[1,6]
Gangguan Kognitif dan Performa
Efek sedasi clonazepam menyebabkan penurunan kemampuan motorik dan kemampuan otak dalam mengambil keputusan. Ketika mengonsumsi clonazepam, disarankan pasien tidak melakukan pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi penuh seperti berkendara atau mengoperasikan mesin berat. Pasien juga tidak boleh mengonsumsi clonazepam bersamaan dengan zat depresan sistem saraf pusat lain, seperti alkohol.
Obat ini juga perlu diberikan hati-hati pada lansia karena meningkatkan risiko jatuh.[1,6]
Gangguan Pernapasan
Pasien dengan gangguan pernapasan berisiko mengalami perburukan gejala apabila mengonsumsi obat clonazepam. Efek benzodiazepine pada pernapasan adalah mendepresi napas dan menyebabkan hipersalivasi.[1]
Interaksi Obat
Pengawasan klinis terkait interaksi obat diperlukan, utamanya jika clonazepam digunakan bersama opioid. Penggunaan kedua obat tersebut dapat menyebabkan sedasi berlebihan, depresi pernapasan, koma, hingga kematian.[6]