Formulasi Cefoperazone
Formulasi cefoperazone di Indonesia adalah dalam bentuk serbuk injeksi dalam vial. Cefoperazone juga beredar dalam bentuk kombinasi dengan sulbactam. Adapun rute pemberian dari cefoperazone adalah intramuskuler (IM) dan intravena (IV).[1-3,5]
Bentuk Sediaan
Bentuk sediaan cefoperazone di Indonesia adalah serbuk injeksi dengan komposisi 1 gram/vial. Setiap kemasan umumnya disertai dengan pelarut 5 mL per ampul.[1-3,5]
Cara Penggunaan
Cefoperazone dapat digunakan secara injeksi intravena (IV) ataupun intramuskuler (IM).
Penggunaan Intravena
Cefoperazone dapat diberikan secara IV dengan cara bolus maupun drip melalui infus selama 30 menit. Perlu diperhatikan bahwa sebelum digunakan, cefoperazone harus dilarutkan dalam cairan pelarut sebanyak 5 mL. Beberapa jenis cairan pelarut yang dapat digunakan untuk pemberian cefoperazon secara IV adalah NaCl 0.9%, dextrose 5%, dan Ringer Laktat.[2]
Penggunaan Intramuskuler
Pemberian cefoperazone secara IM sebaiknya dilakukan pada massa otot yang besar, seperti otot gluteus maksimus atau otot anterior paha. Bila pasien memerlukan cefoperazone konsentrasi 250 mg/mL atau lebih, pemberian perlu dilakukan menggunakan kombinasi air steril untuk injeksi dan lidocaine hidroklorida 2%.
Pertama, tambahkan air steril untuk injeksi dan campur hingga bubuk cefoperazone benar-benar larut. Kemudian, tambahkan lidocaine dan campur.[2]
Cara Penyimpanan
Cefoperazone harus disimpan dalam ruangan dengan suhu 25oC. Sebelum dilakukan rekonstitusi, cefoperazone harus disimpan terlindung dari cahaya.[2]
Kombinasi dengan Obat Lain
Kombinasi cefoperazone dan sulbactam injeksi yang ada di Indonesia adalah serbuk injeksi dalam vial dengan komposisi cefoperazone 500 mg dan sulbactam 500 mg.[3]