Pengawasan Klinis Clindamycin
Pengawasan klinis pada penggunaan clindamycin jarang diperlukan. Namun, pada pasien yang berisiko, perlu dilakukan pengawasan klinis dan laboratorium. Pengawasan klinik perlu dilakukan untuk melihat gejala gastrointestinal yang mungkin muncul, terutama berupa colitis clostridium difficile yanng memerluka penghentian penggunaan clindamycin segera.
Darah Rutin dengan Hitung Jenis
Pengawasan hasil darah rutin dan hitung jenis diperlukan untuk melihat adanya efek samping seperti trombositopenia, eosinofilia, atau agranulositosis.
Serum Elektrolit
Pada pasien yang mengalami diare berat atau muntah hebat pasca penggunaan clindamycin, serum elektrolit perlu diperiksa untuk mengetahui adanya ketidakseimbangan elektrolit.
Fungsi Hepar dan Ginjal
Pasien yang diberikan clindamycin juga sebaiknya dipantau nilai SGOT, SGPT, ureum, dan kreatininnya untuk melihat adanya penurunan fungsi hepar atau ginjal selama penggunaan.
Jantung dan Elektrokardiogram
Pada beberapa kasus, terutama pemberian clindamycin yang terlalu cepat dapat menyebabkan aritmia jantung atau bahkan henti jantung.
Diare
Jika ditemukan diare berat atau gejala kolitis clostridium difficile, penggunaan clindamycin sebaiknya dihentikan. Pasien usia 60 tahun ke atas lebih berisiko untuk mengalami efek ini.
Reaksi Hipersensitivitas
Adanya reaksi hipersensitivitas, baik dalam derajat ringan maupun sampai anafilaktik membutuhkan pencatatan khusus sehingga penggunaan clindamycin di kemudian hari dapat dihindari.[2,14,15]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri