Indikasi dan Dosis Levofloxacin
Indikasi levofloxacin adalah infeksi saluran napas akut, infeksi saluran kemih komplikata, dan prostatitis. Rentang dosis yang umum digunakan pada dewasa adalah 500-750 mg diberikan 1 kali sehari. Dosis anak biasanya 8 mg/kg.[1,2,5]
Indikasi
Karena potensi antimikrobanya sangat luas, levofloxacin dapat digunakan pada banyak kasus infeksi yang melibatkan berbagai organ dan jaringan tubuh manusia. Hal ini juga menyebabkan levofloxacin harus digunakan dengan tepat sesuai dosis dan indikasinya supaya tidak memicu resistensi bakteri. Meski demikian, perlu dicatat bahwa levofloxacin memiliki potensi efek samping serius sehingga tidak disarankan digunakan pada infeksi sederhana jika obat lain tersedia.[1,2]
Indikasi Label
Beberapa indikasi pemberian levofloxacin yang disetujui FDA adalah infeksi pneumonia komunitas (community-acquired pneumonia), infeksi kulit, prostatitis bakterial kronik, infeksi bakterial akut pada bronkitis kronik, sinusitis bakterial akut, post-exposure anthrax pada anak dan dewasa, pyelonephritis akut, dan konjungtivitis bakterial.[1,2,5]
Indikasi pada Pedoman Klinis
Infectious Diseases Society of America (ISDA) pada tahun 2022 menyebutkan bahwa penggunaan levofloxacin dapat dipertimbangkan untuk beberapa kasus, yang meliputi infeksi akibat bakteri ESBL-E (extended-spectrum β-lactamase-producing enterobacterial), AmpC-E (AmpC β-lactamase-producing enterobacteriaceae), atau Stenotrophomonas maltophilia.[9]
Dosis
Pemberian levofloxacin 750 mg 1 kali sehari per oral selama 7-14 hari direkomendasikan untuk penatalaksanaan infeksi pneumonia nosokomial, infeksi kulit, pneumonia komunitas, sinusitis bakterial akut, dan ISK komplikata. Pemberian levofloxacin 750 mg 1 kali sehari per oral selama 5 hari dapat diberikan pada kasus pyelonephritis. Apabila tidak tersedia sediaan levofloxacin 750 mg, pemberian levofloxacin 500 mg juga dapat dipertimbangkan.[9]
Infeksi Saluran Kemih Komplikata
Levofloxacin diberikan secara oral atau intravena dengan dosis dewasa 750 mg 1 kali sehari selama 7-14 hari. Lama infus paling cepat 60 menit.[1,2,5,9]
Pyelonephritis
Levofloxacin diberikan secara oral atau intravena dengan dosis 750 mg sekali sehari selama 5 hari.[1,2,5,9]
Pneumonia Komuniti dan Infeksi Kulit Komplikata
Pada pneumonia dan infeksi kulit komplikata, levofloxacin diberikan secara oral dengan dosis dewasa 750 mg 1 kali sehari selama 7-14 hari.[1,2,5,9]
Terapi Dan Profilaksis Post-Paparan Antrax
Levofloxacin diberikan secara intravena dengan dosis dewasa 500 mg 1 kali sehari selama 8 minggu. Lama infus minimal 60 menit
Dosis anak disesuaikan dengan usia menjadi:
- 6 bulan atau < 50 kg: 8 mg/kg per 12 jam selama 60 hari. Dosis maksimal 250 mg/dosis.
- Berat 50 kg atau lebih: 500 mg per 24 jam selama 60 hari.
Apabila diberikan secara oral, maka dosis dewasa adalah 500 mg 1 kali sehari selama 8 minggu. Sedangkan dosis anak usia > 6 bulan atau < 50 kg adalah 8 mg/kg per 12 jam selama 60 hari. Dosis maksimal 250 mg/dosis. Untuk anak > 50 kg diberikan 500 mg per 24 jam selama 60 hari.[1,2,5,9]
Prostatitis Kronis
Levofloxacin dapat diberikan secara oral atau intravena dengan dosis 500 mg 1 kali sehari selama 28 hari. Lama infus minimal 60 menit.[2]
Sinusitis Bakterial Akut
Levofloxacin diberikan secara oral dengan dosis dewasa 750 mg 1 kali sehari selama 5 hari.[2]
Eksaserbasi Akut Bakterial pada Kronik Bronkitis
Levofloxacin diberikan secara oral dengan dosis dewasa 500 mg 1 kali sehari selama 7-10 hari.[2,5,9]
Konjungtivitis Bakterial
Pada infeksi konjungtivitis bakterial, pemberian levofloxacin tetes mata 0,5% dilakukan selama 7 hari.[9]
Penggunaan pada Populasi Khusus
Penyesuaian dosis diperlukan berdasarkan klirens kreatinin (CrCl). Pada geriatri, penyesuaian dosis tidak diperlukan kecuali jika ada penurunan fungsi ginjal.[2]
Pediatrik
Penggunaan levofloxacin pada populasi anak berpotensi menyebabkan kelainan muskuloskeletal yang meliputi artralgia, artritis, tendinopati, dan kelainan postur berjalan. Oleh karena itu, penggunaan levofloxacin pada populasi anak harus mempertimbangkan analisis manfaat dan risiko.[2]
Geriatrik
Hingga kini tidak ditemukan perbedaan metabolisme antara populasi umum dengan populasi geriatri selama kedua populasi tersebut memiliki CrCl dalam batas normal. Namun, dibandingkan dengan populasi umum, administrasi levofloxacin 500 mg pada populasi geriatri berusia 66 hingga 80 tahun memiliki waktu paruh yang lebih lama dibandingkan populasi muda, yaitu 7,6 jam berbanding 6 jam.
Beberapa laporan menunjukkan hepatotoksisitas pada penggunaan levofloxacin pada populasi geriatri di atas 65 tahun. Selain itu, populasi geriatri lebih rentan mengalami risiko tendinopati dan pemanjangan interval QT. Namun demikian, tidak ada rekomendasi khusus untuk melakukan penyesuaian dosis obat atas dasar faktor risiko geriatri saja.[1,2]
Kelainan Ginjal
Studi menunjukkan pasien dengan CrCl kurang dari 50 ml/menit terbukti memiliki penurunan laju eliminasi metabolit levofloxacin sehingga pasien dengan kondisi tersebut memerlukan penyesuaian dosis untuk mencegah overdosis obat. Meski begitu, belum ada penyesuaian dosis yang disarankan untuk populasi pasien dengan penurunan fungsi ginjal. Secara umum, dosis diturunkan dan pengawasan efek samping dilakukan lebih ketat.
Hemodialisis atau continuous ambulatory peritoneal dialysis (CAPD) terbukti tidak mengeliminasi metabolit levofloxacin.[2,9]
Penulisan pertama oleh: dr. Tanessa Audrey Wihardji