Penggunaan pada Kehamilan dan Menyusui Levofloxacin
Penggunaan levofloxacin pada kehamilan masuk dalam Kategori C FDA. Pada ibu menyusui, obat ini dikeluarkan ke ASI.[2,5,10]
Penggunaan pada Kehamilan
Penggunaan levofloxacin pada kehamilan masuk dalam Kategori C FDA. Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.[5]
Menurut TGA, levofloxacin masuk Kategori B3. Kategori ini menaungi obat-obatan yang telah dikonsumsi oleh hanya sejumlah kecil wanita hamil dan wanita usia subur, tanpa peningkatan frekuensi malformasi atau efek berbahaya langsung atau tidak langsung lainnya pada janin manusia. Studi pada hewan telah menunjukkan bukti terjadinya peningkatan kerusakan janin, yang signifikansinya dianggap tidak pasti pada manusia.[6]
Pada penelitian yang dilakukan pada tikus, diberikan levofloxacin dosis oral 810/mg/kg/hari (dosis 9.4 kali lebih besar menurut body surface area). Intervensi ini menyebabkan menurunnya berat badan janin dan meningkatnya mortalitas fetal.[1]
Penggunaan Pada Ibu Menyusui
Levofloxacin dikeluarkan ke ASI pada ibu menyusui. Hingga kini tidak ada informasi yang pasti mengenai keamanan penggunaan klinis levofloxacin selama menyusui. Namun, kadar obat dalam ASI tampaknya jauh lebih rendah dibandingkan dosis yang diijinkan pada bayi sehingga diharapkan tidak menyebabkan efek merugikan pada bayi yang disusui.
Meski demikian, perlu dicatat bahwa fluoroquinolone seperti levofloxacin secara tradisional tidak digunakan pada bayi karena kekhawatiran tentang efek buruk pada persendian bayi yang sedang berkembang. Apabila obat ini harus digunakan pada ibu, lakukan pemantauan bayi untuk efek samping, termasuk kemungkinan efek pada flora gastrointestinal seperti adanya diare atau kandidiasis.
Menunda menyusui selama 4 sampai 6 jam setelah dosis dianggap dapat mengurangi paparan levofloxacin pada bayi.[2,10]
Penulisan pertama oleh: dr. Tanessa Audrey Wihardji