Kontraindikasi dan Peringatan Levofloxacin
Salah satu kontraindikasi utama levofloxacin adalah adanya riwayat hipersensitivitas atau reaksi alergi terhadap fluoroquinolone, kelompok antibiotik yang mencakup levofloxacin. Reaksi alergi yang berat, seperti ruam kulit, pembengkakan, atau bahkan anafilaksis, dapat terjadi. Peringatan diperlukan terkait adanya potensi efek samping serius, seperti tendinitis dan ruptur tendon.
Kontraindikasi
Penggunaan levofloxacin tidak dianjurkan bagi pasien yang pernah mengalami reaksi alergi atau hipersensitivitas terhadap kelompok antibiotik fluoroquinolone, termasuk levofloxacin. Populasi ini bisa mengalami reaksi alergi yang serius, seperti ruam generalisata, angioedema, ruam kulit, atau bahkan anafilaksis.
Selain itu, levofloxacin juga sebaiknya dihindari pada pasien dengan riwayat gangguan tendon atau peradangan tendon sebelumnya yang berhubungan dengan penggunaan antibiotik serupa. Penggunaan levofloxacin dapat meningkatkan risiko terjadinya ruptur tendon, terutama pada Achilles, dan ini perlu diperhatikan terutama pada pasien lanjut usia.[1,2]
Peringatan
FDA mengeluarkan black box warning terkait levofloxacin karena adanya risiko reaksi merugikan serius seperti tendinitis dan ruptur tendon. Selain itu, fluoroquinolone, termasuk levofloxacin, dapat memperburuk kelemahan otot pada pasien dengan myasthenia gravis.[1,2]
Risiko Tendinitis dan Ruptur Tendon
Penting untuk menyadari bahwa levofloxacin dapat berkontribusi pada peningkatan risiko tendinitis dan ruptur tendon. Khususnya, pada pasien yang memiliki riwayat gangguan tendon sebelumnya atau populasi yang berisiko, seperti pasien usia lanjut.
Penggunaan pada Pasien Myasthenia Gravis
Myasthenia gravis adalah gangguan neuromuskular yang dapat mempengaruhi kekuatan otot dan menyebabkan kelelahan otot yang berlebihan. Levofloxacin termasuk dalam kelompok antibiotik fluoroquinolone yang telah dilaporkan memiliki potensi untuk memperburuk gejala myasthenia gravis. Peningkatan kelemahan otot dan bahkan krisis myasthenic yang mengancam jiwa telah dilaporkan terjadi setelah pemberian antibiotik ini.[1,2]
Reaksi Merugikan Berat
Selain itu, ada laporan mengenai reaksi kulit serius yang dapat berkembang sebagai respons terhadap penggunaan levofloxacin. Reaksi ini bisa termasuk ruam kulit yang parah, bersama dengan gejala lain seperti gatal, bengkak, atau bahkan ulkus kulit.[1,2]
Aritmia Jantung
Penting untuk mengetahui bahwa levofloxacin dan antibiotik dalam kelas fluoroquinolone dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan irama jantung. Praktisi medis perlu mempertimbangkan dengan seksama apakah manfaat levofloxacin lebih besar daripada risiko potensial ini saat merencanakan pengobatan.[1,2]
Penulisan pertama oleh: dr. Tanessa Audrey Wihardji