Efek Samping dan Interaksi Obat Meropenem
Efek samping yang berpotensi fatal dari pemberian meropenem adalah reaksi anafilaksis, kolitis terkait antibiotik, dan kolitis pseudomembran. Interaksi obat dapat terjadi pada penggunaan meropenem bersama probenecid dan asam valproat.[3,6]
Efek Samping
Efek samping signifikan yang dapat terjadi dari penggunaan meropenem, antara lain kejang, delirium, superinfeksi jamur, dan kolitis akibat Clostridium difficile. Efek samping signifikan lain adalah reaksi alergi berat pada kulit seperti sindrom Stevens-Johnson, toxic epidermal necrolysis, drug reaction with eosinophilia and systemic symptoms (DRESS), eritema multiforme, dan pustulosis eksantematosa generalisata akut.[3,6,8]
Secara keseluruhan efek samping yang dapat terjadi mencakup:
- Efek samping umum: nyeri, demam, distensi abdomen, menggigil, dan inflamasi atau nyeri lokasi suntikan
- Kardiovaskular: gagal jantung, henti jantung, hipertensi, hipotensi, takikardia, bradikardia, infark miokard, sinkop
- Gangguan pencernaan: anoreksia, ikterus, dyspepsia, obstruksi intestinal, gagal hati, diare, muntah, mual
- Hematologi dan limfatik: anemia, trombositosis, hipervolemia
- Saraf: insomnia, agitasi, sakit kepala, halusinasi, parestesia, depresi
- Respirasi: dyspnea, asma, efusi pleura, edema paru
- Kulit: urtikaria, ulkus, pruritus, ruam
- Urogenital: disuria, gagal ginjal, inkontinensia urin[6,8]
Interaksi Obat
Interaksi obat meropenem dapat terjadi dengan probenecid dan asam valproat.
Probenecid
Penggunaan probenecid bersamaan dengan meropenem tidak dianjurkan. Probenecid menghambat eliminasi dari meropenem dengan adanya kompetisi pada tahap sekresi di tubular renal, sehingga meningkatkan konsentrasi plasma dan perpanjangan waktu paruh eliminasi dari meropenem.[3,6]
Asam Valproat
Penggunaan asam valproat dengan meropenem tidak dianjurkan karena dapat menurunkan konsentrasi plasma asam valproat di bawah kisaran terapeutik sehingga meningkatkan risiko kejang. Mekanisme dari interaksi tidak diketahui, namun dari data penelitian in vitro dan hewan menunjukkan meropenem menghambat hidrolisis metabolit glukuronida asam valproat kembali menjadi asam valproat, sehingga menurunkan konsentrasi serum asam valproat.[3,6]
Penulisan pertama oleh: dr. Amelia Febrina
Direvisi oleh: dr. Bedry Qhinta