Indikasi dan Dosis Vancomycin
Indikasi dan dosis vancomycin adalah untuk menatalaksana infeksi bakteri Staphylococcus aureus yang resisten terhadap metisilin. Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi di berbagai organ di dalam tubuh seperti endokarditis, pneumonia, selulitis, dan osteomielitis. Dosis vancomycin diberikan berdasarkan lokasi infeksi dan berat badan pasien.
Infeksi Bakteri Gram-Positif Berat
Vancomycin diberikan pada keadaan infeksi serius bakteri termasuk selulitis, pneumonia, endokarditis dan kolitis. Pemberiannya diberikan setelah ditemukan kegagalan antibiotik lain seperti penisilin dan sefalosporin. Secara umum dosis vancomycin diberikan hingga kadar konsentrasi minimal 10 mg/L di serum atau dapat ditingkatkan menjadi 15 – 20 mg/Liter pada infeksi yang berat. Untuk mencapai dosis ini, pemberian vancomycin dapat diberikan sebagai berikut.
Dewasa
Vancomycin dapat diberikan dengan dosis awal 25 – 30 mg/kgBB dan diikuti dengan dosis 15 – 20 mg/kgBB setiap 8 sampai 12 jam. Dosis ini dapat diturunkan atau dinaikkan sesuai dengan konsentrasi vancomycin di serum. [8,22]
Anak-anak
Pemberian dosis pada anak bergantung dari kelompok usia anak:
- Neonatus usia 1 minggu diberikan dosis awal 15 mg/kgBB dan dilanjutkan dengan 10 mg/kgBB/dosis setiap 12 jam
- Neonatus usia 2 – 4 minggu diberikan dosis 10 mg/kgBB/dosis setiap 8 jam
- Bayi prematur diberikan dosis 15 – 45 mg/kgBB/hari diberikan setiap 6 – 36 jam
- Bayi berusia lebih dari 30 hari dan anak-anak diberikan dosis 40 mg/kgBB/hari dibagi menjadi 4 dosis [8,13]
Pneumonia
Infeksi paru bagian bawah, termasuk pneumonia komunitas, pneumonia nosokomial, dan empiema pleura.
Dewasa
Pasien dewasa dapat diberikan dosis awal 25 – 30 mg/kg IV dan dilanjutkan dengan dosis pemeliharaan 15 – 20 mg/kg IV setiap 8 sampai 12 jam. Pemberian vancomycin disarankan selama 7 – 21 hari. Pada kasus empiema yang didapat di rumah sakit pasca prosedur, pemberian vancomycin dapat dikombinasikan dengan piperasilin, tazobaktam, atau metronidazol dan cefepime. [8]
Anak-anak
Pasien anak-anak dapat diberikan dosis 60 mg/kg/hari terbagi dalam 4 dosis setiap 6 jam. Jika terjadi infeksi berat, pasien dapat diberikan dosis awal sebesar 20 – 25 mg/kg/dosis. Durasi pemberian vancomycin adalah 7 – 21 hari. [8]
Neonatus
Pasien neonatus dapat diberikan dosis awal sebesar 15 mg/kg/dosis IV dan dilanjutkan dengan dosis pemeliharaan sebesar 10 mg/kgBB/dosis IV setiap 12 jam pada neonatus usia 1 minggu dan dapat ditingkatkan menjadi setiap 8 jam setelah usia 1 minggu. [8]
Endokarditis Infektif
Dewasa
Pasien dewasa dapat diberikan dosis 15 – 20 mg/kg/dosis IV setiap 8 sampai 12 jam. Durasi pemberian vancomycin disesuaikan dengan kondisi pasien. Pasien dengan katup naif direkomendasikan menggunakan vancomycin selama 4 minggu, sedangkan pasien dengan katup prostetik direkomendasikan menggunakan vancomycin selama 6 minggu. [8]
Anak-anak dan Remaja
Dosis vancomycin yang diberikan pada kelompok ini adalah 40 – 60 mg/kg/hari IV setiap 6 sampai 12 jam. Durasi pemberian vancomycin sama seperti pasien dewasa. [8]
Kolitis Pseudomembranosa Akibat Infeksi Clostridium difficile
Dewasa
Pasien dengan kolitis dapat diberikan sediaan oral dengan dosis 125 mg diberikan 4 kali sehari selama 10 hari. Pasien dengan kasus fulminan dapat diberikan vancomycin 500 mg per oral via pipa nasogastrik dengan frekuensi 4 kali sehari, bersamaan dengan metronidazol intravena. [8]
Anak-anak
Pasien dapat diberikan vancomycin per oral dengan dosis 40 mg/kg/hari dibagi menjadi 3 – 4 dosis selama 7 sampai 10 hari. Dosis maksimal yang diberikan per hari adalah 2 gram. [8]
Enterokolitis akibat Infeksi Staphylococcus aureus
Dewasa
Pasien dewasa diberikan vancomycin oral dengan dosis 500 mg sampai 2 gram per hari, dibagi menjadi 3 – 4 dosis selama 7 sampai 10 hari. [8]
Anak-anak
Pasien anak dapat diberikan vancomycin per oral dengan dosis 40 mg/kg/hari, dibagi menjadi 3 – 4 dosis selama 7 sampai 10 hari. Dosis maksimal yang diberikan adalah 2 gram per hari. [8]
Penyesuaian Dosis
Gagal Ginjal
Penyesuaian dosis vancomycin dilakukan pada pasien dengan gangguan ginjal, pasien dengan hemodialisis, dan pasien dengan neutropenia. Pasien dengan gangguan ginjal dapat diberikan dosis awal 15 mg/kgBB. Penyesuaian dosis dimulai dari dosis terkecil dan dipantau melalui konsentrasi vancomycin dalam serum dan fungsi ginjal pasien.
Pasien hemodialisis diberikan dosis sesuai dengan berat badannya, yaitu:
- Berat badan < 70 kg diberikan dosis awal 1000 mg dan dosis pemeliharaan 500 mg
- Berat badan 70 – 100 kg diberikan dosis awal 1250 mg dan dosis pemeliharaan 750 mg
- Berat badan lebih dari 100 kg diberikan dosis awal 1500 mg dan dosis pemeliharaan 1000 mg. [8,13]
Neutropenia
Pasien dengan neutropenia dapat diberikan dosis vancomycin yang lebih tinggi yaitu 33% lebih banyak untuk mencapai target terapi. [8,13]
Obesitas
Pasien dengan obesitas diberikan dosis sesuai dengan berat badan aktual. Pasien dengan gangguan hepar tidak membutuhkan penyesuaian dosis. [8,13]
Keadaan Khusus (Red Man Syndrome)
Vancomycin intravena juga dapat diberikan melalui protokol desensitisasi. Protokol ini digunakan bagi pasien yang dicurigai mengalami reaksi yang dimediasi oleh IgE atau pasien yang memiliki riwayat red man syndrome yang berat. Pemberiannya didahului oleh diphenhydramine oral 50 mg setiap 60 menit sebelum pemberian dosis dan dapat ditambahkan ranitidin. Berikut adalah tata cara pemberian dosis desensitisasi.
Tabel 2. Protokol Desensitisasi Vancomycin
Infus no. | Dilusi | Dosis vancomycin (mg) | Konsentrasi (mg/mL) |
1 | 1: 10.000 | 0,02 | 0,0002 |
2 | 1: 1.000 | 0,2 | 0,002 |
3 | 1: 100 | 2 | 0,02 |
4 | 1: 10 | 20 | 0,2 |
5 | Standar | 500 | 2 |
Sumber: dr. Shofa, 2019 [2]
Pemberian infus dimulai dengan kecepatan 0,5 mL/menit dan ditingkatkan 0,5 mL/menit setiap 5 menit sampai dengan 5 mL/menit. Jika timbul gejala seperti hipotensi, ruam, atau sesak napas, pemberian vancomycin dilakukan pada kecepatan yang dapat di toleransi. Jika pasien tidak menunjukkan gejala sampai pemberian infus yang ke-5, dosis vancomycin dalam pengenceran standar segera diberikan dalam waktu 2 jam. [2]