Pengawasan Klinis Vancomycin
Pengawasan klinis diperlukan dalam pemberian antibiotik vancomycin oleh karena efek samping yang ditimbulkan seperti hipersensitivitas, ototoksisitas, gangguan ginjal dan efek terhadap janin pada ibu hamil. Beberapa pemeriksaan diperlukan dalam pengawasan klinis pemberian obat vancomycin.
Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium perlu dilakukan untuk memantau efek samping nefrotoksik dari vancomycin. Waktu pemeriksaan disesuaikan dengan pemeriksaan yang akan dilakukan.
Pemeriksaan Kimia Darah
Pasien yang mendapatkan vancomycin perlu diawasi kadar serum kreatinin dan ureum dalam darah, terutama jika penggunaan vancomycin dikombinasikan dengan obat nefrotoksik lainnya atau digunakan dalam jangka waktu yang lama. Penurunan fungsi ginjal pada vancomycin bersifat reversibel. Penyesuaian dosis dapat memperbaiki fungsi ginjal dengan sendirinya. [3]
Pemeriksaan Konsentrasi Vancomycin
Pemeriksaan konsentrasi vancomycin di serum tidak rutin dilakukan pada pasien yang stabil dan tidak mengalami komplikasi. Akan tetapi, jika dibutuhkan pemeriksaan monitor dosis obat dapat dilakukan satu minggu sekali atau jika terdapat tanda-tanda penurunan fungsi ginjal. [22,35]
Pada pasien dengan gangguan ginjal, pemeriksaan konsentrasi vancomycin di serum biasanya dilakukan sebelum pemberian dosis keempat (setelah pemberian selama 24 jam). Konsentrasi serum yang diharapkan adalah berkisar antara 15 – 20 mcg/mL. [22,35,36]
Selain pemeriksaan konsentrasi di serum, pemeriksaan konsentrasi puncak juga dapat dilakukan. Pemeriksaan ini berguna pada pasien dengan gangguan ginjal, pasien dengan perawatan di ruang rawat intensif, pasien dengan luka bakar, atau pasien dengan infeksi meningitis atau endokarditis infektif. Vancomycin akan bekerja dengan efektif jika konsentrasi puncak minimal adalah 20 mcg/mL. [22]
Pemeriksaan Pendengaran
Pemeriksaan pendengaran berupa audiometri diperlukan untuk menilai adanya efek samping ototoksik akibat penggunaan vancomycin. Pemeriksaan ini dapat dilakukan secara berkala, terutama pada pasien geriatri atau pasien yang menggunakan vancomycin dalam waktu lama. Tidak ada ketentuan khusus kapan pemeriksaan audiometri perlu dilakukan. [8]
Pemeriksaan Kehamilan
Eksipien vancomycin dalam sediaan injeksi pre-mix memiliki efek embriotoksis terhadap kehamilan, sehingga pasien perlu dipastikan tidak sedang hamil sebelum diberikan vancomycin sediaan pre mix, akan tetapi sediaan lainnya aman pada ibu hamil. Pemeriksaan rutin saat kehamilan tetap perlu dilakukan untuk menilai adanya kelainan pada bayi jika vancomycin tetap diberikan. [4,8]
Fakta pemberian antibiotik untuk mencegah resistensi obat antibiotik diperlukan untuk menurunkan angka resistensi obat. Pemberian vancomycin harus di awasi dalam pemberiannya. Pemberian secara tepat dan sesuai dengan indikasi pada dosis yang sesuai serta sesuai dengan pola bakteri pada tempat bekerja akan membantu dalam menurunkan angka resistensi vancomycin.