Formulasi Naproxen
Formulasi naproxen (naproksen) yang ada di Indonesia berupa sediaan tablet 250 mg dan 500 mg, juga naproxen sodium 275 mg dan 550 mg.[4,6]
Bentuk Sediaan
Terdapat dua formulasi naproxen, yaitu naproxen dan naproxen sodium. Naproxen sodium lebih banyak tersedia di pasaran, di mana naproxen sodium memiliki waktu absorpsi yang lebih cepat dibandingkan naproxen.[2,4]
Sediaan naproxen:
- Naproxen sodium tablet: tersedia dalam dosis 412,5 mg, 550 mg, atau 825 mg. Setara dengan 375 mg naproxen + 37,5 mg sodium, 500 mg naproxen + 50 mg sodium, dan 750 mg naproxen + 75 mg sodium
- Naproxen tablet: 250 mg dan 500 mg[2,4]
Di Indonesia, tersedia berupa naproxen tablet 250 mg dan 500 mg, serta naproxen sodium 275 mg dan 550 mg.[2,4]
Cara Penggunaan
Naproxen memiliki risiko meningkatnya insiden infark miokard atau stroke, terutama pada lansia serta penggunaan dosis tinggi dan jangka lama. Jangan menggunakan naproxen secara berlebihan, baik dosis maupun jangka waktu penggunaan. Penggunaannya harus selalu dalam pengawasan dokter.
Tablet naproxen ditelan bersamaan atau setelah makan. Selalu cek tanggal kadaluarsa pada kemasan sebelum menggunakan. Jika lupa minum naproxen atau terlewat 1 dosis, maka langsung minum sesegera mungkin. Kecuali jika waktunya sudah dekat dengan dosis selanjutnya, maka tidak perlu minum dosis ganda. Langsung melanjutkan ke dosis selanjutnya.[2,7]
Cara Penyimpanan
Penyimpanan naproxen pada ruangan dengan suhu terkontrol 20−25°C. Sebaiknya di dalam kontainer yang tertutup rapat, dan dalam kemasan aslinya. Jika menggunakan naproxen sodium yang ada dalam kemasan botol HDPE (high density polyethylene), maka hanya bisa disimpan dan digunakan dalam jangka waktu 3 bulan sejak obat dibuka. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.[2,7]