Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Naproxen general_alomedika 2023-08-10T09:53:17+07:00 2023-08-10T09:53:17+07:00
Naproxen
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Naproxen

Oleh :
dr.Novita Mawar Hadini, Sp.FK
Share To Social Media:

Indikasi naproxen (naproksen) adalah untuk penanganan nyeri pada gangguan muskuloskeletal, seperti arthritis rheumatoid, osteoarthritis, spondylitis ankylosing, tendinitis, bursitis dan gout akut. Selain itu, dapat juga untuk penanganan nyeri ringan sampai sedang, dan penanganan dismenore primer.[2,3]

Arthritis Rheumatoid, Osteoarthritis, Spondylitis Ankylosing

Dosis untuk kasus arthritis rheumatoid, osteoarthritis, spondylitis ankylosing adalah:

  • Dewasa: 500−1.000 mg/hari dibagi setiap 12 jam oral. Jika dapat ditoleransi maka dapat ditingkatkan sampai dengan 1.500 mg/hari, dalam batas waktu tertentu
  • Anak >5 tahun untuk penanganan juvenile idiopathic arthritis: 10 mg/kgBB/hari, terbagi dalam 2 dosis[3,6]

Gout Akut

Untuk kondisi gout akut, dosis dewasa diawali dengan pemberian 750 mg oral, dilanjutkan dengan 250 mg setiap 8 jam sampai nyeri mereda. Jika menggunakan naproxen sediaan lepas lambat, maka dosis adalah 1.000−1.500 mg setiap hari, dilanjutkan dengan 1.000 mg sampai nyeri mereda.[3,6]

Dismenore

Dosis naproxen untuk mengatasi dismenore diawali dengan 500 mg, dan dilanjutkan dengan 250 mg setiap 6−8 jam. Jika menggunakan sediaan lepas lambat, maka diberikan dosis 500 mg setiap 12 jam. Dosis maksimal 1.250 mg/hari pada dosis hari pertama, dan maksimal 1.000 mg/hari pada hari selanjutnya.[3,5]

Penanganan Nyeri

Dosis naproxen untuk mengatasi nyeri diberikan berdasarkan umur, yaitu dewasa dan anak usia >12 tahun, serta anak usia >2 tahun.

Dosis Dewasa dan Anak >12 Tahun

Dosis awal 500 mg, dan dilanjutkan dengan 250 mg setiap 6−8 jam. Atau, dosis 500 mg setiap 12 jam sesuai kebutuhan. Dosis maksimal 1.250 mg pada hari pertama, dan hari selanjutnya tidak boleh melebihi 1.000 mg.[3,5]

Jika menggunakan sediaan lepas lambat, maka berikan dosis 750 -1.000 mg/hari, dan jika dapat ditolerir maka ditingkatkan sampai 1.500 mg/hari sesuai indikasi dan kebutuhan.[3,5]

Dosis Anak Usia >2 Tahun

Pada anak usia >2 tahun, naproxen digunakan secara off label untuk penanganan nyeri kanker. Dosisnya adalah 5−7 mg/kgBB, peroral setiap 8−12 jam. Dosis maksimal 1.000 mg/hari.[3,5]

Penyesuaian Dosis pada Gangguan Ginjal dan Hati

Naproxen tidak disarankan untuk penderita gangguan ginjal sedang hingga berat. Sedangkan pada penyakit ginjal ringan atau penyakit hati, dapat diberikan dengan dosis efektif terendah (minimal effective dose).[2,5]

Penggunaan dengan Obat Lain 

Perhimpunan reumatologi Indonesia merekomendasikan pemberian naproxen dengan obat lain, sebagai pencegahan efek samping. Terutama pada pasien yang membutuhkan antiinflamasi tetapi memiliki risiko gangguan gastrointestinal dan kardiovaskular.[4,8]

Risiko Gastrointestinal Rendah dan Sedang

Pasien dengan risiko gastrointestinal rendah hingga sedang, disertai risiko kardiovaskular tinggi yang memerlukan aspirin dosis rendah, dapat diberikan naproxen yang dikombinasikan dengan pemberian PPI (proton pump inhibitor) atau misoprostol.[4,8]

Direkomendasikan omeprazole 20 mg/hari, atau misoprostol 200 μg diberikan 4 kali/hari. Rekomendasi penggunaan OAINS di Inggris menyarankan omeprazole 20 mg/hari atau lansoprazole 15−30 mg/hari sebagai upaya mencegah risiko gastrointestinal.[4,8]

Risiko Gastrointestinal Tinggi

Risiko gastrointestinal tinggi misalnya pasien yang mempunyai faktor risiko multipel atau mempunyai riwayat ulkus. Jika pasien memiliki risiko gastrointestinal tinggi tetapi risiko kardiovaskular rendah, maka tidak disarankan memakai naproxen. Lebih direkomendasikan menggunakan penghambat COX-2 ditambah dengan PPI atau misoprostol.[4,8]

Sedangkan pada pasien dengan risiko gastrointestinal tinggi, disertai risiko kardiovaskular tinggi yang memerlukan aspirin dosis rendah), pemberian OAINS harus dihindari baik penghambat COX-1 maupun COX-2. Gunakan terapi alternatif.[4,8]

Referensi

2. FDA (2021). Naprelan (Naproxen Sodium) Control Release Tablets. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2011/020353s028lbl.pdf
3. RxList (2021). Naproxen. https://www.rxlist.com/consumer_naproxen_aleve/drugs-condition.htm
4. Rekomendasi Penggunaan Obat Anti Inflamasi Non Steroid. Perhimpunan Reumatologi Indonesia. 2014. https://reumatologi.or.id/rekomendasi-perhimpunan-reumatologi-indonesia-oains-2014/
5. Drugs (2021). Naproxen. https://www.rxlist.com/consumer_naproxen_aleve/drugs-condition.htm
6. BPOM (2021). Antiinflamasi Nonsteroid (AINS). http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-10-otot-skelet-dan-sendi/101-obat-reumatik-dan-gout/1011-antiinflamasi-nonsteroid-ains
8. Oral Non-Steroidal Anti-Inflammatory (NSAID) Guidelines. NHSGGC. 2019. https://www.nhsggc.org.uk/media/259836/oral-non-steroidal-anti-inflammatory-nsaid-guideline.pdf

Formulasi Naproxen
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Kortikosteroid vs Obat Antiinflamasi Nonsteroid untuk Terapi Gout Arthritis Akut
    Kortikosteroid vs Obat Antiinflamasi Nonsteroid untuk Terapi Gout Arthritis Akut
  • Glukosamin dan Kondroitin dalam Penatalaksanaan Osteoarthritis
    Glukosamin dan Kondroitin dalam Penatalaksanaan Osteoarthritis
  • Penggunaan Knee Brace pada Osteoarthritis Lutut
    Penggunaan Knee Brace pada Osteoarthritis Lutut
  • Stop Injeksi Steroid Intraartikular pada Osteoarthritis Genu
    Stop Injeksi Steroid Intraartikular pada Osteoarthritis Genu
  • Red Flags Nyeri Panggul
    Red Flags Nyeri Panggul

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 15 Januari 2025, 21:08
Nyeri pada jari tengah sejak 1 bulan pada pasien usia 40-an tahun
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter,, sy ada px laki2 40an dgn nyeri pada dorsal jari tengah sejak 1 bulan terakhir terutama saat bangun tidur, membaik saat dibawa aktivitas. St...
Anonymous
Dibalas 28 November 2024, 12:46
Kapan merujuk pasien OA?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dok,Kira2 kapan ya waktu yg tepat utk merujuk pasien dgn OA yg di dx secara klinis? Berapa lama terapi farmako di faskes primer dpt diberikan sampai...
Anonymous
Dibalas 21 November 2024, 11:27
Olahraga yang dianjurkan untuk pasien osteoarthritis
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Olahraga apa yang dianjurkan bagi pasien osteoarthritis yang tidak bisa berenang?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.